LAPORAN
PRAKTIKUM
TEKNIK
PENGOLAHAN LIMBAH PERTANIAN DAN INDUSTRI
PEMBUATAN UREA
MOLASES BLOK (UMB) ATAU TEMPANI SAPI
![](file:///C:%5CUsers%5CMUHAMM%7E1%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image002.jpg)
Oleh
:
Nama : Ahmad Hijul mubin
NIM : B1D 212 013
Kelas : 5B
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS MATARAM
MATARAM
![](file:///C:%5CUsers%5CMUHAMM%7E1%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image003.png)
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum
Wr. Wb
Segala puji bagi Allah SWT,
yang telah memberikan kesempatan dalam pembuatan laporan mengenai pembuatan UMB
(Urea Molases Blok) atau biasa disebut tempani dan jajan sapi. Dalam laporan
ini akan membahas seputar cara pembuatan UMB dan efisiensi setiap bahan yang
digunakan dalam upaya peningkatan ekonomi masyarakat, dengan melihat
perbandingan tingkat harga bahan yang dibutuhkan dan hasil yang diperoleh dalam
meningkatkan produksi ternak potong khususnya.
Setelah kita mengetahui
efisiensi harga bahan yang digunakan dalam pembuatan dan proses pemasyarakatan
UMB di tengah-tengah masyarakat. Dalam pembuatan UMB ini mengupayakan
keberadaan bahan yang tersedia dengan harga yang murah dan tersedia melimpah,
maka itu akan menjadi pilihan utama dalam mencari bahan yang digunakan.
Sehingga perlu adanya pengetahuan dan perhitungan yang tepat agar dalam
pengusahaannya tercapai efisiensi.
Apabila ada kesalahan dan
kehilafan dalam laporan ini aka pantaslah karena penulis hanyalah manusia
biasa, maka dari itu mohon saran dan kritikannya yang membagun tulisan ini.
Penulis
DAFTAR
ISI
![]() |
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR........................................................................................................ i
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL............................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang....................................................................................................
1.2. Tujuan Dan
Kegunaan........................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Pengertian UMB dan Sejarah UMB...................................................................
2.2.
Bahan Pembuatan UMB.....................................................................................
2.3.
Analisis Harga Bahan .........................................................................................
BAB III MATERI DAN METODE
3.1.
Materi Praktikum................................................................................................
3.2.
Metode Praktikum..............................................................................................
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.
Hasil Praktikum...................................................................................................
4.2.
Pembahasan.........................................................................................................
BAB V PENUTUP
5.1.
Simpulan.............................................................................................................
5.2.
Saran...................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................
1.
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Kemajuan
perkembangan dalam segala bidang akan mempengaruhi pola hidup masyarakt modern,
sehingga mereka membutuhkan makanan yang memiliki nilai gizi yang cukup untuk
kebutuhannya. Dalam proses pemenuhan pangan seperti halnya daging. Baik itu
dagng sapi maupun daging ternak lainnya harus melewati beberapa komponen.
Seperti kita ketahui dalam manajemen peternakan ada bagian pengaturan pakan
dalam upaya penggemukan.
Dalam penggemukan ada faktor utama yang
diperhatian seperti nafsu makan ternak, jenis makanan hijauan maupun konsetrat
tambahan pakan. Dala hal ini pembuatan Urea
Molases Block (UMB) memiliki tujuan yang utama berupa tercukupinya
kebutuhan ternak dari segi nutrisinya seperti protein, mineral, karbohidrat
ataupun yang lainnya yang menunjang proses pertumbuhan. Selain itu juga
meningkatkan nafsu makan dari ternak itu sendiri dengan harapan meningkatkan
populsai mikroba rumen dari ternak yang kita pelihara sebagai ternak potong,
yan berbasis penyedia daging atau protein hewani.
Selain
dalam upaya memproduksi UMB untuk ternak ada faktor yang lebih penting yaitu penggunaan
limbah. Limbah yang kita ketahui bersama bahwa bahan sisa dari pengolahan yang
sudah tidak digunakan laigi. Dalam pembuatan UMB ini menggunakan bahan limbah
yang digunakan sebagai bahan pengisi seperti bungkil kelapa, sisa serbuk
geregaji maupun yang lainnya. Sehingga UMB ini sangat bermanfaat dan efisiensi
bahan yang digunakan dan dapat beramanfaat ketika kita mengolah dari limbah
menjadi bahan yang bermanfaat untuk ternak.
Sehingga
perlu diadakannya praktikum pembuatan UMB ini tidak lain dan tidak bukan hanya
untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pangan Indoesia yang masih di bawah
konsumsi rata-rata daging perkapita di dunia 0,365 tahun terakhir (Survei
Sosial Ekonomi Nasional 2008-2012). Itu menunjukan angka yang sangat rendah
Oleh karena itu praktikum ini sangatlah
penting sehingga bisa diterapkannya di tengah-tengah masyarakat yang masih
memiliki wawasan kurang memadai yang perlu dibina oleh para kademisi seperti
mahasiswa ataupun tenaga pengajar perguruan tinggi untuk kembali membangun perdesaan yang maju dan
negara yang sejahtera.
1.2. Tujuan dan Kegunaan
1.2.1. Tujuan
Praktikum
Dalam praktikum pembuatan UMB ini
ada beberapa tujuan utamanya diantaranya adalah :
1) Untuk
mengetahui prosedur pembuatan tempani (UMB) itu sendiri.
2) Untuk
mengetahui formulasi dalam pembuatan UMB.
3) Untuk
mengetahui bagaimana pengaruh konsumsi pakan ternak setelah memakan UMB.
4) Untuk
meningkatkan kuantitas dan kualitas pangan (Daging) dalam negeri dengan
menyediakan UMB sebagai makanan suplemen ternak.
1.2.2. Kegunaan
Praktikum
Dari tujan di atas ada beberapa
kegunaan yang bisa diaplikasikan dalam kehidupan bermasyarakat yaitu :
1) Dapat
mengetahui mekanisme dalam penggunaan alat dan dalam pencampuran bahan ketika
membuat UMB.
2) Dapat
mengetahu persentase bahan dalam penyusunan formulasi UMB.
3) Dapat
mengetahui tingkat palatabilitas ternak terhadap pakan setelah memakan UMB
sebagai suplement karena pertumbuah mikroba rumen.
4) Dapat
meningkatkan perekonmia masyarakat dalam mengaplikasikan UMB baik dalam prduksi
UMB maupun dalam memberikan UMB kepada ternak.
2.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1.
Pengertian Urea Molases Blok
2.1.1. Pengertian UMB
Urea Molasses Block
(UMB) merupakan bahan pemacu, artinya bahwa suplemen ini merupakan jenis pakan
yang berperan sebagai pemacu pertumbuhan dan peningkatan populasi mikroba
didalam rumen. Sifatnya khusus dan kompak. Pakan pemicu ini dapat merangsang
ternak ruminansia (sebagai induk semang) dalam menambah jumlah konsumsi serat
kasar sehingga meningkatkan produksi. Mikroorganisme yang hidup didalam rumen
ternak ruminansia mampu mensintesa protein untuk mencukupi kebutuhan hidup
pokok dan berproduksi (Mutiarni, 2013).
Molasses
merupakan bahan sisa dari industri gula yang banyak dijumpai di samping hasil
utamanya. Dari berbagai bahan sisa yang dihasilkan industri gula, molasses
merupakan bahan dasar yang berharga sekali untuk industri dengan fermentasi.
Molasses adalah sejenis sirup yang merupakan sisa dari pengkristalan gula
pasir. Molasses tidak dapat dikristalkan karena mengandung glukosa dan fruktosa
yang sulit untuk dikristalkan. Molasses merupakan produk limbah dari industri
gula di mana produk ini masih banyak mengandung gula dan asam-asam organik,
sehingga merupakan bahan baku yang sangat baik untuk pembuatan etanol. Bahan
ini merupakan produk sampingan yang dihasilkan selama proses pemutihan gula.
Kandungan gula dari molasses terutama sukrosa berkisar 40-55% (Anonim, 2008).
Sifat
fisika molasses yakni berwujud cairan berwarna hitam, memiliki sifat Brix 90,92
%, Pol 29,89 %, HK 32,88 %, dan TSAI 55,32 %. Sedangkan komposisi utamanya
yakni sukrosa 38,94 %, glukosa 14,43 %, fruktosa 16,75 %, abu 11,06 %, dan air
18,82 %. Sifat kimia molasses mengandung banyak karbohidrat sehingga dapat
digunakan sebagai bahan baku proses fermentasi alkohol maupun fermentasi lain
(Purwanto, 2008).
Bahan
utama untuk membuat UMB adalah molasses sebagai sumber energi. Molases
merupakan bahan pakan sumber energi karena banyak mengandung pati dan gula.
Kecernaanya tinggi dan bersifat palatable. Hasil analisis menunjukkan bahwa
kadar airnya 78-86%, gula 77%, abu 10,5%, protein kasar 3,5%, dan TDN 72%
(Utomo et al., 2001).
Beberapa
peternak memberikan langsung urea kedalam pakan ternak mereka, hal ini kurang
baik karena selain rasanya yang pahit dan tidak enak, juga dapat menyebabkan
ternak keracunan nitrogen. Menggabungkan urea dengan molases atau biji-bijian
atau keduanya membuat urea lebih cocok untuk ternak. Selain itu biji-bijian dan
tetes juga akan memberikan energi yang diperlukan untuk membantu proses
pencernaan. Oleh karena itu cara yang aman dalam pemberian urea adalah dengan
mempersiapkannya menjadi Urea Molases Blok (UMB). Persiapan ini adalah cara
yang baik untuk menyediakan protein dan energi bagi ternak ruminansia, dan
membantu meningkatkan pasokan protein hewan. UMB dapat dibuat dari berbagai
bahan tergantung pada ketersediaan bahan yang ada disekitar (Wae, 2011).
2.2.Bahan
Pembuatan UMB
2.2.1. Bahan Yang
Dipakai
Dalam pembuatan UMB ini ada
beberapa bahan yang dipakai diantaranya :
1)
Molases, adalah produk sampingan dari
industri gula menyediakan reaksi subtrat dan berbagai mineral dan elemen.
Molases memiliki rasa dan aroma yang menyenangkan, yang membuat blok sangat
menarik dan lezat bagi ternak.
2)
Urea, memberikan reaksi nitrogen,
komponen yang paling penting dari blok. Urea yang mengandung nitrogen
meningkatkan asupan hijauan kering atau hijauan berkualitas rendah serta
meningkatkan daya cerna. Asupan nitrogen dalam bentuk urea diberikan secara
terbatas untuk menghindari masalah toxicitas namun cukup untuk mempertahankan
tingkat amonia dalam rumen secara konsisten di atas 200 mg N/l untuk
pertumbuhan mikro-organisme di dalam rumen.
3)
Kopra, gandum atau dedak disini berfungsi
untuk menyediakan beberapa nutrisi penting seperti lemak, protein dan fosfor,
selain itu juga bertindak sebagai penyerap kelembaban yang terkandung dalam
molases dan memberikan struktur untuk blok.
4)
Garam, garam mengandung beberapa mineral
penting yang dibutuhkan ternak.
5)
Semen, sebagai pengikat untuk memperkuat
blok.
6)
Obat-obatan, untuk mengontrol internal parasit
misalnya obat-obatan yang mengandung fenbendazole dapat ditambahkan ke UMB.
UMB adalah sebuah cara yang sangat baik bagi ketersediaan protein dan
energi untuk ternak ruminansia, dan membantu meningkatkan suplai protein kepada
ternak.
2.2.2. Manfaat Urea Molases Blok (UMB)
Menurut (Wae, 2011) memaparkan
beberapa fungsi dari UMB itu sendiri yakni:
1)
Meningkatkan palatabilitas pakan (hijauan/rumput) yang
berkualitas rendah dan meningkatkan nilai gizi pakan.
2)
Meningkatkan daya cerna pakan dan penyerapannya.
3)
Penelitian telah menunjukan bahwa UMB yang diberikan
kepada ternak betina dapat meningkatkan tingkat pembuahan sel telur ternak
betina. Jika diberikan untuk ternak bunting akan melahirkan anak yang kuat dan
sehat.
4)
UMB juga membantu pertambahan bobot badan,
meningkatkan kualitas daging, susu, dan energi ternak.
5)
UMB juga bertindak sebagai persediaan pada saat musim
kering dan masa kritis lainnya misalnya pada saat terjadi kelangkaan pakan.
2.2.3. Pembatasan Bahan
Pembuatan
Menurut (Wae, 2011) bahwa ada
pembatasan atau standarisasi penggunaan bahan yang digunakan dalam pembuatan
UMB, diantaranya adalah :
1)
Urea dalam kadar tinggi yang merupakan racun bagi
ternak maka itu sangat penting diperhatikan dalam pembuatan UMB yang benar,
bahwa kadar urea tidak melebihi 10% dari keseluruhan bahan.
2)
Diberikan hanya untuk ternak ruminansia saja, jangan
diberikan kepada ternak dengan sistem pencernaan bersifat monogastric seperti
halnya babi dan kuda.
3)
Jangan diberikan pada ternak ruminansia dibawah umur
enam bulan.
4)
Jangan diberikan kepada ternak dalam kondisi belum
makan hijauan karena jika di konsumsi secara berlebihan akan dapat menyebabkan
keracunan.
5)
Pemberian pada kambing atau domba dibatasi 100
gram/hari.
6)
Jangan pernah diberikan dalam bentuk larutan dalam air
minum ataupun dalam bentuk UMB yang ditumbuk karena dapat menyebabkan konsumsi
yang berlebihan.
3.
BAB
III
MATERI
DAN METODE
3.1.Waktu
Praktikum
Dalam
pelaksanaan praktikum ini dilaksanakan pada :
Hari/
Tanggal : Ahad, 24 November 2013
Jam : 16.00- Selsai
Tempat : BIB Dinas Peternakan Prov. NTB
Desa Banyumulek, Kecamatan Kediri Kabupaten
Lombok Barat
3.2.Materi
Praktikum
3.2.1. Alat-alat
Praktikum
Adapun Alat
yang digunakan dalam praktiku ini antara lain :
1) 5
Buah Mankuk Besi
2) 2
Buah Ember Palstik ukurang tanggung
3) Kereta
tolak tempat mencampur bahan
3.2.2. Bahan
Praktikum
Adapun
bahan yang dipakai dalam praktikum dalam pembuatan 6 Kg Molases antara lain :
1) Molases
2) Urea
3) Garam
4) Dedak
halus
5) Bungkil
kelapa
6) Kapur
3.3. Metode Praktikum
3.3.1. Cara
pembuatan UMB (Urea Molases Blok)
Dalam
pebuatan UMB ini ada beberapa prosedur dalam proses pencampuran Antara lain :
1) Pertama
menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2) Menimbang
bahan bahan dengan kadar yang di gunakan.
3) Menggabungkan
bahan yang cair bersama cair seperti molases, garam sama urea. Dan yang padat
bersama yang padat seperti bungkil kelapa, dedak halus, dan kapur .
4) Mencampur
dengan mengaduk bahan yang cair hingga benar-benar larut dan bahan terlihat
homogen.
5) Demikian
juga bahan yang padat hingga campuran homogen di campur.
6) Menggabungkan
semua bahan padat dan cair dengan tempat pengadukan yang cukup sehingga dalam
pengadukan jadi mudah.
7) Sampai
terlihat homogen kemudian dimasukkan kedalam mangkuk cetakan dengan menekan
capuran sampai benar-benar padat.
3.3.2. Cara
Pemberian UMB kepada Ternak
Dalam memberikan ternak UMB yang telah
jadi dalam cetakannya maka :
1) Memberi
lubang pada pinggir cetakan dan mudah dalam mengikat dengan kawat sehingga
tidak mudah bergerak ketika ternak menjilat UMB tersebut.
2) Ditaruh
pada bagian kandang yang mudah dijangkau oleh ternak ketika dalam proses penjilatan.
3) Dalam
pegikatan kawat mangkuk cetakan dengan erat dan diusahakan jagan sampai bisa
bergerak
4.
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1.
HASIL
PRAKTIKUM
4.1.1. Gambar
UMB
|
![](file:///C:%5CUsers%5CMUHAMM%7E1%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image006.png)
Apabila jumlah
mikroba dalam rumen sehing-ga dapat mempercepat proses penyerapan atau proses
perombakan senyawa dalam pakan seperti bakteri yang bisa menghasilkan enzin
selualse yang dapat memecahkan selulosa dalam ternak ruminansia. Sehingga
pemanfaatan pakan akan dapat lebih efisien dan lebih banyak Intake (diserap oleh tubuh) dan mampu
memberikan terhadap bobot badan (BB) ternak yang kita berikan.
4.2.
PEMBAHASAN
Pada
pembuatan UMB kali ini kami lakukan dengan mengunakan bahan seperti molases,
garam, urea, bungkil kelapa, kapur dan dedak halus. Bahan ini merupkan bahan
yang digunakan ketika dalam ketersediaan yang cukup. Seandainya pada saat
kesulitan mencari bahan ini bisa dgunakan bahan lain sebagai bahan pengisi
seperti serutan geregaji bisa digunakan sebagai ganti dedak halus, bubuk tepung
jagung bisa sebagai ganti bungkil kelapa, gula bisa pasir bisa menggantikan molases
maupun bahan yang lainnya yang kemudian memiliki persamaan kandungan bahannya
karena dalam hal ini kita menggunakan bahan limbah yang akan menjadi sia-sia
sehingga bisa bermanfaat.
Dalam
Proses pembuatan hal yang terpenting adalah proses percampuran bahan yang mudah
cair dengan bahan yang padat. Ditujukan agar ketika dalam pencampuran akan
terjadi penggumpalan yang mengakibatkan tidak merata dan bahan tidak akan
menumpuk pada suatu sisi sehingga dalam penyajiannya tidak menjadi permasalahan
dan kendala bagi ternak itu sendiri.
Adapun
bahan yang cair dengan memasukkan urea dan garam ke dalam molases yang di dalam
ember kemudian diratakan. Begitu juga dengan bahan padat seperti bungkil kelapa
dicampur dengan dedak halus dan kapur. Adapun gambarnya yakni :
![](file:///C:%5CUsers%5CMUHAMM%7E1%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image008.png)
![](file:///C:%5CUsers%5CMUHAMM%7E1%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image010.png)
![](file:///C:%5CUsers%5CMUHAMM%7E1%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image012.png)
Gambar
4.3.
Pencampuran Bahan Padat
Gambar 4.4. Pencampuran cair dan padat
4.2.1. Formulasi
UMB
Dalam
penyusunan bahan yang kita gunakan perlu adanya formulasi sehingga
keefisiensian UMB yang kita buat akan menjadi pakan yang bermanfaat dan
kandungan bahan tidak mempengaruhi palatabilitas ternak. Misalnya apabila
kandungan urea dan kapur yang berlebihan akan berdampak pada ternak maka perlu
dilakukan formulasi yang tepat. Adapun formulasi yang kami guanakn dalam hal
ini antara lain :
Tabel
4.1. Tabel Formulasi Urea Molases Block
No
|
Nama Bahan
|
Persentase (%)
|
1
|
Urea*
|
7
|
2
|
Molases
|
30
|
3
|
Dedak
Padi Halus
|
25
|
4
|
Bungkil
Kelapa
|
23
|
5
|
Kapur*
|
8
|
6
|
Garam*
|
7
|
* Kadar maksimal bahan
tidak boleh lebih
Bahan antara dedak halus dengan nungkil kelapa boleh
dilakuakan saling mengisi atau salah satu yang kurang maka saling isi sesuai
dengan ketersedian bahan. Kadar maksimal dalam penyusunan seperti urea, kapur
dan garam. Karena nanti apabila melebihi kadar maksimalnya akan berdampak pada
ternak itu sendiri. Seperti apabila kadar urea terlalu tinggi maka ternak akan
terjadi gangguan pada pencernaan, dan apa bila kadar gara terlalu tinggi begitu
juga akan mempengaruhi palatabilitas ternak itu sendiri. Begitu juga bahan yang
lain yang terdapat dalam tabel 4.1.
4.2.2. Analisis
Harga Bahan
Efisiensi
pembuatan suatu produk harus mempertimbangkan dari segi biaya yang dikeluarkan
dalam proses produksi maka perlu adanya analisis biaya yang mungkin akan
dikeluarkan dalam pembuatan UMB ini.
Sehingga dalam upaya menjadikan UMB sebagai Usaha maka alangkah baiknya
bila kita jeathui berapa biaya yang kita keluarkan dan keuntungan yang kita
dapatkan. Adapun daftar harga pada beberapa bulan terakhir desember 2013 antara
lain :
Tabel
4.2.
Tabel Harga Bahan dan Harga Pembuatan 1 kg UMB
No
|
Nama
Bahan
|
%
|
Harga*/Kg
|
1
|
Urea
|
7
|
Rp. 2.500,00-
|
2
|
Molases
|
30
|
Rp. 15.000,00-
|
3
|
Dedak
Padi Halus
|
25
|
Rp. 3.500,00-
|
4
|
Bungkil
Kelapa
|
23
|
Rp. 2.500,00-
|
5
|
Kapur
|
8
|
Rp. 1.100,00-
|
6
|
Garam
|
7
|
Rp. 5.000,00-
|
Total
Harga
|
Rp. 29.600,00-
|
*Harga
bahan pada bulan Desember 2013
Tabel
4.3.
Harga Bahan untuk pembuatan 1 kg UMB
No
|
Nama
Bahan
|
%
|
Perhitungan
%
x Harga
|
Harga
1 kg UMB
|
1
|
Urea
|
7
|
7/100
x Rp 2.500,00-
|
Rp.
175,00-
|
2
|
Molases
|
30
|
30/100
x Rp. 15.000,00-
|
Rp.
4.500,00-
|
3
|
Dedak
Padi Halus
|
25
|
25/100
x Rp. 3.500,00-
|
Rp.
875,00-
|
4
|
Bungkil
Kelapa
|
23
|
23/100
x Rp. 2.500,00-
|
Rp.
575,00-
|
5
|
Kapur
|
8
|
8/100
x Rp. 1.100,00-
|
Rp.
88,00-
|
6
|
Garam
|
7
|
7/100
x Rp. 5.000,00-
|
Rp.
350,00-
|
Total
Harga
|
Rp.
6.563,00-
|
*Harga bahan bulan Desember2013
Harga
bahan tentu akan terjadi perubahan setiap bulan bhakan tiap minggu, maka itu
harus kita kuasai bagai mana perhitungan dalam memperoleh bahan yang kita
gunakan. Dalam tabel 4.3 memaparkan bahwa sekitar Rp 6.500,00- harga yang
dibutuhkan dalam membuat UMB dengan berat 1 kilogram. Seandainya kita ingin
membuat 100 kilogram maka tinggak kita kalikan 100 dikali harga per-kilogram.
Begitu juga apabila kita ingin memproduksi dalam jumlah ton tinggal dikalikan
beratnya di kali harga per-kilogramnya.
5.
BAB
V
PENUTUP
5.1.
SIMPULAN
Dari praktikum pembuatan ini ada
beberapa poin yang dapat kami simpulkan diantaranya adalah :
1) Praktikum
pembuan UMB ini membutuhkan bahan dan alat yang dapat membantu dalam proses
pembuatannya.
2) Dalam
pembuatan UMB ini membutuhkan formulasi yang sangat penting dalam menentukan
kadar bahan sehinga tidak menjadi dampak negatif terhadap ternak yang
diberikan.
3) Perolehan
bahan harus sesuai dengan pertimbangan harga maka dalam menggunakan bahan harus
mneggunkan bahan yang berbasis limbah sehingga meiliki nilai yang lebih tinggi
dan efisien.
4) UMB
merupakan suplemen makanan yang dapat meningkatkan nafsu makan dan meningkatkan
populasi mikroba dalam rumen.
5) Dalam
penyusunan bahan kita harus menggunakan bahan yang ketersediannya lebih banyak
sebagai penganti bahan yang lainnya, asalkan kandungan dan nilai
gizinya/nutrisinya sama.
5.2.
SARAN
Adapun
saran yang ingin kami sampaikan kepada pembaca maka dalam penyusunan formulasi
harus memiliki standar maksimal suatu bahan, sehingga lebih berhati-hati dalam
pemberian ternak karena akan berdampak negatif dan butuh pemahaman yang lebih
dalam.
Kepada
dosen mata kuliah limbah agar memberikan informasi terhadap bahan yang bisa
kita gunakan secara luas dan apabila kita berada didaerah yang mungkin tidak
tersedia banyak bahan formuasi yang ada dan telah kita pelajari sebelumnya
tidak kewalahan dalam memilih bahan yang akan kita gunakan.
DAFTAR
PUSTAKA
Derisent,
Wae.2013.http://media-pp.blogspot.com/2013/03/urea-molasses-blok-untuk-ternak.html
Diakses tanggal3 Desember 2013
Indriani,
Yofita Heti. 2011. Membuat Pupuk Kompos
Secara Kilat.Jakarta; Penebar Swadaya
Maura,
Eki.2011.http://ketekdekil.blogspot.com/2011/03/urea-molasses-block-umb.html
Diakses
tanggal 3 Desember 2013
Mutiarini
, Oktavia.2013.http://oktaviamutiarini.blogspot.com/2013
/01/umb-urea-molasses-block.html Diakses
tanggal 3 Desember 2013
No comments:
Post a Comment