Friday, January 3, 2014

Ilmu Tanaman Makanan Ternak - Identifikasi Macam dan Jenis Rumput


TUGAS
ILMU TANAMAN MAKANAN TERNAK
IDENTIFIKASI JENIS DAN MACAM RUMPUT UNGGUL

Oleh :

NAMA       : AHMAD HIJUL MUBIN
NIM            : B1D 212 013
KELAS       : 3A





FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS MATARAM
MATARAM
2013
KATA PENGANTAR

            Assalamualaikum W.W
            Segala Puji bagi Allah, tuhan semesta alam yang telah memberikan kesempatan dalam menyelsaikan laporan praktikum Ilmu Tanaman Makanan Ternak yang mengidentifikasi beberapa jenis rumput unggul yang biasa dibudidayakan baik dari segi karakteristiknya maupun dari segi tinjuan yang lainnya. Sehingga kita dapat mengetahui jenis rumput yang ada disekitar kita dan bisa diaplikasikan di tengah masyarakat dan dapat meningkatkan kualitas pakan ternak yang kita jadikan salah satu usaha.
Setelah kita mengetahui bagai dari jenis rumput bisa kita mengetahi pula bagaimana kadar proteinnya maupun kandungan yang lain, yang bisa menopang pertubuhan ternak. Bukan dari segi itu pula ada hal yang perlu diperhatikan sangat beragam seperti ketahanan tumbuhnya, tingkat palatabilitasnya bagi ternak, kecepatan tumbuh atau bertunas, dan masih banyak menjadi faktor kita dalam menentukan bibit ruput unggul yang menjadi sumber pakan bagi ternak kita, sesuai dengan linkungan kita berternak.
Seperti kata pepatah mengatakan bahwa “Tak ada gading yang retak” maka sebagai manusia biasa pasti ada kesalahan dalam menyusun laporan ini. Saran dan kritik dari pembaca sangat kami harapkan. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat bagi pembaca skalian, Amin.

                                                                                    Mataram, 26 Desember 2013
                                                                                                           
                                                                                                Penulis




DAFTAR ISI
Halaman
 
HALAMAN JUDUL.......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR........................................................................................................ ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii
1.      BAB I PENDAHULUAN
1.1.  Latar Belakang......................................................................................................... 1
1.2.  Tujuan Dan Kegunaan............................................................................................. 2
2.    BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.  Pengertian Rumput.................................................................................................. 3
2.2.  Rumput sebagai Sumber Bahan Pakan.................................................................... 3
2.3.  Hijuan Pakan Ternak................................................................................................ 7
3.      BAB III MATERI DAN METODE
3.1.  Materi Praktikum..................................................................................................... 8
3.2.  Metode Praktikum................................................................................................... 9
4.      BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.  Hasil Praktikum....................................................................................................... 7
4.2.  Pembahasan............................................................................................................. 10
5.      BAB V PENUTUP
5.1.  Simpulan.................................................................................................................. 52
5.2.  Saran........................................................................................................................ 52
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................... iv
LAMPIRAN....................................................................................................................... v


1)      BAB I
PENDAHULUAN
1.1.  Latar Belakang
Kemajuan perkembangan dalam segala bidang akan mempengaruhi pola hidup masyarakt modern, sehingga mereka membutuhkan makanan yang memiliki nilai gizi yang cukup untuk kebutuhannya. Dalam proses pemenuhan pangan seperti halnya daging. Baik itu dagng sapi maupun daging ternak lainnya harus melewati beberapa komponen. Seperti kita ketahui dalam manajemen peternakan ada bagian pengaturan pakan dalam upaya penggemukan.
Dalam penggemukan ada faktor utama yang diperhatian seperti nafsu makan ternak, jenis makanan hijauan maupun konsetrat tambahan pakan. Dari segi pakan ada beberapa pakan diantaranya adalah hijauan makanan ternak seperti rumput dan legum. Namun kali ini kia membicarakan rumpu unggul. Konversi dari rumput menjadi daging itu merupakan kegiatan para peternak yang mengubah hijauan maupun sisa limbah industri di konversikan menjadi bahan pangan berupa swaswembada daging yang tersusun atas protein.
Rumput sangat identik dengan bahan serat yang tinggi dan rendah protein. Itu merupakan ciri dari rumpu dibandingkan dengan legum. Sehingga dalam pemilihan jenis rumput harus dengan penuh ketelitian yaitu dala mengidentifikasi keseimbangan antara protin dan serat kasar dari rumpu tersebut. Maka harus dilakukan pemilihan jenis bibit rumput unggul yang efektif untuk dijadikan sebagai bahan pakan ternak. Dan dengan memperhatikan percepatan tumbuhnya serta resistensinya terhadap lingkungan sekitar kita. Sehingga dalam praktikum ini sebagai modal awal dari pengeahuan kita dalam memilih jenis rumput yang akan kita kembangkan sebagai usaha dalam bidang ternak potong.
Mengenal jenis rumput unggul akan memberikan pengetahuan kita seberapa tahan rumput tumbuh dengan iklim daerah tropis seperti Indonesia sehingga peningktan mutu peternakan nasional menjadi maju. Dan apabila sudah tercapainya tujuan penyediaan swasembada daging maka pemenuhan akan nutrisi anak bangsa akan menjadi lebih meningkatkan perkembangan otak untuk dijadikan persiapan dalam meraih kemajuan negeri ini.
1.2.  Tujuan dan Kegunaan
1.2.1.      Tujuan Praktikum
Dari praktikum ini ada beberapa tujuan diadakannya antara lain :
1.      Untuk mengetahui beberapa jenis rumput unggul yang bisa digunakan sebagai sumber bahan pakan ternak.
2.      Untuk dapat mengetahui karakteristik dari bentuk batang, tinggi batang, bentuk daun, dan bagian lain dari rumput unggul.
3.      Untuk dapat mengetahui bagaimana cara pertunasan dan perkembangan dari rumput unggul tersebut.
1.2.2.      Kegunaan Praktikum
Dari tujuan diatas ada beberapa kegunaan dari praktikum tersebut, yaitu :
1.      Mahsiswa bisa menentukan jenis rumput unggul yang diamati dilapangan.
2.      Mahasiswa bisa melihat bagaiamana karakteristik dari rumput unggul yang diamati dilapangan.
3.      Mahsiswa bisa mengamati bagaimana pertumbuhan pertunasan dari beberapa jenis rumput unggul.













2)      BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Pengertian Rumput
Rumput (Gramineae) merupakan famili tumbuh -tu mbuhan yang paling luas penyebarannya.  Rumput sebagai pakan ternak berupa rumput lapang (liar) dan rumput pertanian. Rumput pertanian disebut juga dengan rumput unggul merupakan rumput yang sengaja diusahakan dan dikembangkan untuk persediaan pakan bagi te rnak. Rumput unggul ini dibagi menjadi dua jenis yaitu pertama  rumput potongan   seperti rumput gajah (Pennisetum purpureum   Schum.), rumput benggala ( Pannicum maximum   Jacq.), rumput mexico (Euchla ena mexicana  Schrad . ), dan  Setaria spachelata  Schum . Kedua yai tu rumput gembala seperti  Brachiaria brizantha  (Hochst. ex A. Rich.) Stapf .,  rumput ruzi atau rumput kongo ( Brachiaria  ruziziensis  R. Germ. and C.   M. Evrard), rumput australia ( Paspalum dilatatum  Poir.),  Brachiaria mutica (Forsk.) Stapf. ,  Cynodon plectostachyus  (K. Schum.) Pilg.,  rumput pangola ( Digitaria decumbens  Stent.), dan  Chloris gayana Kunth. (Sudarmono dan Sugeng, 2009).
Rumput memiliki sistem perakaran berbentuk serabut yang mempunyai peranan dalam pembentukan struktur tanah, titik tumbuh yang bera da dekat pada pangkal tanaman memungkinkan tumbuh kembali setelah pemotongan, kemampuan membentuk anakan membantu menutup tanah dengan cepat pada fase pertumbuhan pertama (McIlroy, 1976).
2.2.Rumput Sebagai Sumber Pakan Ternak
Menurut Rinduwati (2008), tumbuhan pakan ternak adalah tumbuhan yang sengaja ditanam dan dibudidayakan (sehingga meningkat daya gunanya) ataupun masih  hidup  secara liar, yang biasa diberikan kepada ternak, baik berupa daun, batang, buah/biji, atau umbinya, seluruh atau sebagian, serta tidak menimbulkan pengaruh buruk  pada ternak  yang  memakannya. Tumbuhan pakan ternak  terdiri dari 2  golongan (famili besar), yaitu  Graminae dan Leguminosa.
Jenis-jenis rumput famili Graminae yang sering digunakan sebagai pakan ternak  diantaranya, rumput gajah (Pennisetum purpureum), rumput raja (Pennisetum purputhypoides), rumput benggala (Panicum maximum), rumput Australia (Paspalum dilatatum), rumput jaragua (Hyparrhenia  rufa), rumput bede (Brachiaria  decumbens), rumput para (Brachiaria  mutica), rumput koronivia (Brachiaria  humidicola), rumput ruzi (Brachiaria  ruziziensis), rumput buffel (Cenchrus ciliaris), rumput bermuda (Cynodon  dactylon), rumput “giant  star” (Cynodon  plectostachyus), rumput pangola (Digitaria decumbens), rumput molasses (Melinis minutiflora), rumput bahia (Paspalum notatum), Rumput “golden timothy” (Setaria anceps), rumput lampung (Setaria splendida), rumput rhodes (Chloris gayana). Sedangkan jenis tumbuhan famili Leguminosae yang  sering digunakan sebagai pakan ternak  diantaranya, Cajanus cajan, Calopogonium mucunoides, Centrosema pubescens, Leucaena leucocephala, Clitoria cajanifolia, Desmodium intortum, Desmodium uncinatum, Macroptilium  atropurpureum, Pueraria  phaseoloides, Sesbania grandiflora, Styloshantes guyanensis, Stylosanthes humilis, Gliricidia maculata.
Pada bidang peternakan rumput merupakan fondasi yang kuat dalam usaha peningkatan produksi protein hewani. Rumput sebagai hijauan makanan ternak telah umum digunakan oleh peternak dan diberikan dalam jumlah yang besar, hal ini karena rumput mampu tumbuh cepat setelah pemotongan atau pengembalaan. McIlroy (1977) menyatakan beberapa sebab rumput digunakan sebagai pakan ternak yaitu: (1) cepat membentuk tunas-tunas baru setelah pemotongan atau pengembalaan, (2) rumput yang berkembang biak dengan rhizoma dan stolon akan mudah membentuk akar tambahan sehingga cepat menutup permukaan tanah, (3) sistim perakaran kuat, (4) rumput mampu mempertahankan pertumbuhan vegetatifnya dan hanya berhenti pada musim kering dan musim dingin.
Menurut Rukaman (2005) mengatakan bahwa rumput sangat berpengaruh pada produksi ternak. Oleh karena itu, pemberiannya harus mencukupi kebutuhan ternak, baik untuk hidup maupun pertumbuhannya. Selanjutnya dikatakan kekurangan rumput pada musim kemarau merupakan hal yang sangat umum ditemukan pada berbagai daerah, hal ini mendorong petani untuk mencari pakan-pakan yang potensial, baik hijauan makanan yang dibudidayakan maupun yang tumbuh secara alami.
2.2.1.       Panicum maximum
Di Indonesia rumput ini dikenal dengan nama rumputBengala,di Inggris dikenal dengan namaGuinea grassdan di jawa dikenal dengan nama Suket londo. Daerah asalnya di Afrika tropis dan sub tropis. Rumput ini didatangkan dari zimbabwe termasuk tipe sedang dengan tinggi tanaman 1,5 - 2,5 m. Rumput ini merupakan tanaman tahunan yang tidak membentuk hamparan tetapi membentuk rumpun. Tekstur daun halus, lebih lebar dan panjang dengan 9 tulang daun tengah yang lebih nyata, tepi daun kasar, bunganya membentuk mayang dan mudah berbiji (Skerman & Riveros 1990). Rumput ini sesuai untuk daerah dengan curah hujan 760 - 1000 mm per tahun, dapat ditanam dengan biji, pols atau stek (Mannetje & Jones 1992).
2.2.2.       Setaria splendida
RumputSetaria splendidadisebut jugasetaria gajah, merupakan rumput hasil introduksi. Rumput ini berasal dari afrika tropika sebelah timur. Tumbuh baik di dataran rendah hingga pegunungan asal curah hujan merata diatas 1000 mm/tahun. Mc ilroy (1977) rumputSetaria splendidaini bisa ditanam dengan menggunakan anakan dan biji, tetapi lebih disukai bila ditanam dengan cara vegetatif.Setaria splendidamerupakan rumput yang produktif dan disukai ternak ruminansia serta mempunyai nilai gizi yang cukup baik.
2.2.3.      Paspalum dilatatum
Rumput ini berasal dari Argentina dan masuk ke benua Australia pada tahun 1870 dan akhirnya meluas menjadi rumput benua Australia. umumnya rumput ini ditanam dengan menggunakan pols, dan mampu hidup pada ketingian 0-2000 m dari permukaan laut dengan curah hujan kurang dari 900-1.200 mm/tahun. Selanjutnya dikatakan bahwa rumput Paspalum dilatatum termasuk rumput berumur panjang, tumbuh tegak dan bisa mencapai tinggi 60-150 cm. Rumput ini berdaun rimbun dan toleran terhadap kekeringan karena sistim perakaran luas dan dalam dan tahan genangan air. Rumput ini merupakan rumput gembala yang baik, palatabel dan banyak nilai gizinya (AAK 1983).
2.2.4.       Brachiaria decumbens
RumputBrachiaria decumbenssering disebut Signal grass. Rumput ini berasal dari daerah Afrika tropis. Sifat tanaman ini adalah tumbuh menjalar membentuk hamparan lebar dengan ketinggian antara 30 - 45 cm, daun kaku dan pendek, ujung daun runcing dan mudah berbunga. RumputB. Decumbentumbuh baik di daerah berbagai tempat termasuk di lereng-lereng yang terjal. Rumput ini tumbuh di daerah yang mempunyai curah hujan tahunan 1000 mm atau lebih dan 10 mampu bersaing dengan alang-alang. Produksi hijauan dapat mencapai 40-75 ton/hektar/tahun (Rukmana 2005).
2.2.5.       Stenotaphrum secundatum
RumputStenotaphrum secundatumdisebut juga st. Augustine grass, crab grass, bufalo grass (Mannetje & Jones 1992) . Aslinya menyebar secara alami pada daerah-daerah dipesisir di pantai atlantik dan sekarang sudah menyebar secara meluas di dataran Australia dan pasifik didaerah pantai (Bogdan 1977). Umumnya strain rumput ini digunakan sebagai rumput gembala di daerah-daerah terbuka dan di daerah tanaman perkebunan. Jenis rumput ini juga populer sebagai tanaman penutup tanah untuk melestarikan tanah. Rumput Stenotaphrum secundatumini bersifat perenial yang mempunyai stolon dengan batang tegak dan banyak cabang, tinggi bisa mencapai 50 cm. Rumput ini merupakan rumput pionir yang dapat tumbuh pada ketinggian tempat dari 0-800 m diatas permukaan laut. Rika (1994) menyatakan rumputS. secundatumdapat menghasilkan 10-15 ton bahan kering/ha/th pada naungan sampai 50 persen.
2.2.6.       Paspalum notatum
Tanaman ini dikenal dengan sebutan rumput bahia dan dapat diperbanyak dengan vegetatif dengan menggunakan sobekan rumput/pols. Tanaman berumur panjang, mempunyai perakaran yang dalam dengan rhizoma yang pendek. Merupakan rumput pastura yang tahan pengembalaan berat. Stur dalam Juniar (2005) melaporkan bahwa P. Notatumdapat menghasilkan 89 g/plot dengan ukuran plot 0,5 m x 0,5 m.
2.2.7.       Brachiaria humidicola
Tanaman ini merupakan rumput asli Afrika Selatan dan terkenal dengan nama Kornovia grass. B. Humidicolaadalah tanaman prennial, perkembangan vegetatif dengan stolon. Kapasitas produksi dapat mencapai 20 ton bahan kering/hektar (Jayadi 1991).
2.2.8.      Chloris gayana
Dikenal dengan sebutan rumpuRhodes,HMT ini merupakan rumput asli Afrika tropika yang penyebarannya mencapai daerah tropika dan subtropika. Produksinya mencapai 5 ton bk/ha dengan pemupukan (Mc Ilroy 1977). Reksohadiprodjo (1985) menjelaskan bahwa tanaman ini berumur panjang, membentuk hamparan yang mencapai tinggi 1,5 m. Helai daun halus tak berbulu dan panjang sekitar 50 cm dengan lebar 0,5 - 1 cm. Termasuk rumput yang tahan kering dan sangat toleran terhadap api. Adalah rumput yang baik untuk padang rumput rotasi didaerah tropik, palatabel dan tahan terhadap pengembalaan serta tahan injakan.
2.3. Hijauan Pakan Ternak
Pemanfaatan produksi hijauan yang berlebih serta untuk mengatasi kekurangan pakan ternak saat musim kemarau, rumput dapat diawetkan dalam bentuk silase maupun hay. Silase merupakan hijauan pakan ternak yang diawetkan dengan cara peragian atau fermentasi asam laktat (Siregar, 1996).   McIlroy (1976)  menyatakan bahwa  rumput gajah merupakan rumput yang sangat baik untuk silase. Hay merupakan hijauan pakan ternak yang  diawetkan melalui pengeringan hingga kadar air 15% (Siregar,  1996).  Waktu panen hijauan yang akan dibuat hay adalah pada masa pertumbuhan terbaik saat fase mulai berbunga (McIlroy, 1976).














3)      BAB III
MATERI DAN METODE
3.1.  Materi Praktikum
3.1.1. Alat Praktikum
Dari praktikum ini ada berberapa alat yang digunakan selama praktikum ini yaitu :
1)   Meteran gulung
2)   Kamera
3)   Alat tulis
3.1.2. Bahan Praktikum
Adapun bahan yang diidentifikasi pada praktikum kali ni adalah beberapa rumput unggul diantaranya :
1)   Rumput Ruzi (Brachiaria ruziziensis)
2)   Rumpu Para/ Para grass (Brachiaria mutica)
3)   Rumpu BD (Brachiaria decumbens)
4)   Rumput Rodes (Chloris Gayana)
5)   Star Grass (Cynodon spp)
6)   Rumput Paspalum (Paspalum Atratum)
7)   Rumput Benggala (Panicum maximum)
8)   Rumput Gajah (Pennisetum purpureum)
9)   Rumput Setaria (Setaria spacelata)
3.2.  Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum mengidentifikasi dari beberapa jenis rumput unggul ini dilakukan pada :
Hari/Tanggal        : Ahad, 22 Desember 2013
Waktu                  : 08.00-10.30 Wita
Tempat                : Taman Koleksi Rumput Unggul, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi NTB, Banyumulek Kabupaten Lombok Barat
3.3.  Metode Praktikum
Dari praktikum ini ada beberapa cara yang dilakukan mengidentifikasi dari jenis tanaman rumput, tinggi maupun karakter lainnya antara lain :
1)      Mengidentifikasi jenis rumputnya ditinjau dari bentuk daun, batang dan bentuk tunas dari tanaman tersebut dan faktor yang lainnya. Yang sesuai dengan intruksi dari pemateri praktikum.
2)      Mengukur tinggi dari pohon tersebut dengan mengukur dari pangkal batang sampai pucuk yang tertinggi.
3)      Mencata jenis rumput dan berapa tinggi dari rumput tersebut.
4)      Mengambil gambar dari rumput yang diamati dilapangan.



















4)      BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. 
Hasil Praktikum

Rumput Setaria(Setaria  spacelata ) Tinggi : 92 cm

            Rumput BD (Brachiaria decumbens) – Tinggi : 184cm

Rumput Paspalum (Paspalum atratum) –Tinggi         : 137 cm

     Rumput Benggala (Panicum maximum) – Tinggi : 120 cm
Rumput Para Grass (Bracharia Mutica) – Tinggi       : 194 cm

Rumput Rodes (Cloris gayana) – Tinggi  :  120 cm

Rumput Ruzi (Brachiaria ruziziensis) - Tinggi             : 150 cm
Rumput star grass (cynidon spp) - Tinggi : 120 cm

Rumput Gajah (Pennisetum purpureum) – Tinggi : 192 cm
4.2.  Pembahasan
A.  Rumput Ruzi (Brachiaria ruziziensis)
Ø  Nama latin
Brachiaria ruziziensis R. Germ. and C.M. Evrard
Ø  Diskripsi tanaman
Tanaman berumpun, tahunan merambat dengan rizoma yang pendek. Batang berongga tumbuh dari pucuk buku-buku merambat dan rizoma pendek. Daun panjang sampai 25 cm dan lebar 15 mm. Bunga terdiri dari 3-9 tandan yang relatif panjang (4-10 cm). Berat biji 250.000 biji/kg.
Ø  Penggunaan/pemanfaatan
Padang penggembalaan permanen atau semi permanen untuk digembalai atau dipotong sebagai pakan hijauan dan konservasi. Juga ditanam sebagai padangan dibawah kebun kelapa.
Ø  Persyaratan tanah
Rumput Ruzi memerlukan tanah ringan atau loam dengan kesuburan tinggi sedang (pH 5,0-6,8) dan tidak tahan kondisi tanah yang sangat asam.

ü  Air
Rumput Ruzi ini adalah rumput untuk dataran rendah sampai ketinggian 2000 m pada daerah tropis yang basah, dengan rata-rata curah hujan minimum 1200 mm. Dapat bertahan musim kering selama 4 bulan tetapi akan mati pada kekeringan yang panjang. Tidak tahan terhadap genangan dan tumbuh subur pada tanah berpengairan baik.
ü  Suhu
Tumbuh pada musim panan (pertumbuhan optimum pada 33/28oC hari/malam), dan tidak tahan suhu dingin beku.
ü  Cahaya
Rumput Ruzi tahan naungan sedang dan dapat ditanam dibawah perkebunan kelapa.
ü  Perkembangan reproduksi
Berbungan pada hari pendek, pada pertengahan musim gugur di Queensland utara Australia (18oS).
ü  Penggembalaan/pemotongan
Dapat bertahan penggembalaan berat sedang dan memerlukan tingkat pemupukan tinggi untuk bertahan pada frekuensi pemotongan tinggi.
Agronomi
ü  Penanaman
Dapat ditanam dari biji yang perlu disimpan selama 6 bulan setelah panen untuk menghilangkan dormansi. Biji dapat disebar dengan jumlah 2,5-10 kg/ha diatas bedengan yang telah disiapkan dan kemudian ditutupi tanah sedikit. Biji hendaknya tidak ditanam lebih dalam dari 2 cm. Pertumbuhan bibit sangat cepat.Cara lainnya, ruzi dapat ditanam secara vegetatif dengan menggunakan potongan batang.
ü  Spesies pasangan
àLegumeStylosanthes guianensis, Desmodium intortum , Centrosema molle.
Ø  Nilai pakan
ü Nilai nutrisi
Nilai nutrisi baik - lebih baik disbanding hampir semua Brachiariaspp. Dengan kadar PK sekitar 7-13%, bahkan sampai 20%, dengan kecernaan 55-75%. Pada "hay" rumput Ruzi dipotong pada umur 45 hari setelah tanam di timur laut Thailand, kandungan kecernaan bahan kering in vitro, serat kasar, NDF dan ME  adalah masing-masing 61%, 80,5%, 72,8% dan 7,9 MJ/kg.
ü  Palatabilitas/kesukaan
Sangat disukai ternak. Tekanan penggembalaan berat dan selektif dan kebutuhan akan kesuburan tanah yang tinggi dapat membuat rum put ruzi musnah.
Ø  Potensi produksi
Ø  Gambar Daerah Produksi Brachiaria ruziziensis
ü  Bahan kering
Produiksi lebih sedikit disbanding B. decumbens di Australia dan Amerika Selatan meskipun panen dapat menghasilkan lebih dari yang tinggi. Di Sri Lanka, diperoleh produksi bahan kering sebesar 16,8, 22,0 dan 25,6 ton/ha/tahun dengan pemupukan Nitrogen masing-masing 112, 224, dan 366 kg/ha.

ü  Produksi ternak
Kenaikan berat badan melebihi 1000 kg/ha/tahun diperoleh dari padang penggembalaan rumput Ruzi dan legum, dan lebih dari 1500 kg/ha/tahun dengan 200 kg/ha pupuk N. Ternak muda yang digembalakan pada rumpur ruzi di padang sabana Brazilia dengan jumlah ternak 2 ekor/ha, mendapat kenaikan berat badan 285 kg/ha/tahun.
ü  Produksi biji
Produksi biji 25-200 kg/ha  diperoleh dengan sistem panen kombinasi, dan produksi sampai 700 kg/ha diperoleh dengasn panen menyapu tanah. Di Thailand, panen dengan tangan  kepala biji ditumpuk setinggi 1 m dan dibiarkan layu selama 3 hari. Kepala biji diputar setiap hari untuk memfasilitasi pemisahan biji dari kepala biji dan mencegah pemanasan berlebihan. Cara lain adalah, dengan menggunakan metode "selubung hidup", dimana kepala biji diikat bersama dalam kelompok dan dilayukan di lapangan selama 1-2 minggu sebelum panen. Biji yang dikelompokkan diayak setiap 2-3 hari sampai sluruh biji diperoleh.
Persentasi biji dorman setelah panen sangat tinggi (germinasi <20%). Dormansi primer adalah fisiologis, sementara dormansi panjang adalah mekanikal, disebabkan oleh pembatasan selubung biji. Dormansi mungkin dihilangkan dengan penyimpanan selama 6-9 bulan atau dengan skarifikasi asam.
Ø  Keunggulan
ü  Disukai dan kualitas baik.
ü  Produksi biji tinggi.
ü  Tumbuh cepat dari biji atau bagian tanaman.
Ø  Keterbatasan
ü  Butuh tanah yang subur dan berpengairan baik.
ü  Produksi BK lebih rendah dibanding B. decumbens .
ü  Daya tahan hidup rendah pada tanah tidak subur atau berpengairan buruk.
ü  Pertumbuhan musim kering rendah.
ü  Sangat rentan terhadap spittle bug
B.       Rumput Para/ Para grass (Brachiaria mutica)
Ø  Nama latin
Brachiaria mutica (Forssk.) Stapf
Ø  Diskripsi tanaman
Rumput merambat dengan stolon panjang besar sampai 5 m, sangat berbulu, batang merambat dan lunak, daun berbulu sedang panjang sekitar 30 cm dan lebar 20 mm. Tangkai bunga panjang 6-30 cm, terdiri atas 5-20 kelompok bunga yang padat.
Ø  Penggunaan/pemanfaatan
Biasanya digunakan pada lingkungan pengairan buruk atau curah hujan tinggi. Juga digunakan sebagai hijauan potong angkut. Dapat dipotong untuk dijadikan "hay " tetapi biasanya lambat kering pada lingkungan lembab dimana tanaman ini tumbuh. Pada daerah basah, tanaman ini dapat digunakan sebagai cadangan pakan musim kering. Rumput Para akan tumbuh di air 1,2 m di daerah tropis.
Ekologi
Ø  Persyaratan tanah
Tumbuh dengan baik pada jenis tanah yang beragam. Cocok untuk lahan berpengairan buruk di daerah tropis dan daerah subtropis yang lebih hangat, tetapi juga beradaptasi baik pada tanah tanpa pengairan di lingkungan curah hujan tinggi.
ü  Air
Daerah lembab dan semi lembab dengan 1200-4000 mm curah hujan tahunan. Juga dapat tumbuh pada daerah rawa pada lingkungan lebih kering sampai 900 mm curah hujan tahunan, tetapi tidak tahan kondisi kering panjang. Rumput Para dapat bertahan genangan jangka panjang.
ü  Suhu
Tumbuh hanya pada musim yang hangat, dengan pertumbuhan dibatasi oleh suhu dibawah 15oC. Sangat rentah suhu beku. Daun mati bila terkena suhu beku tetapi tanaman dapat ulih kembali.


ü  Cahaya
Daya tahan sedang terhadap naungan tetapi lebih suka penyinaran matahari penuh.
ü  Perkembangan reproduksi
Dilaporkan sebagai spesies tanaman dengan panjang hari pendek yang berbunga lebih banyak pada lingkungan lembab pada lintang 10-20o.
ü  Penggembalaan/pemotongan
Dibawah kondisi pemotongan yang konstan, rumput para dapat menjadi korban spesies tanaman yang menyerang (gulma daun lebar dan Teki dan Sida spp). Tinggi rumpun harus dipertahankan sekitar >20 cm untuk mencegah pertumbuhan gulma. Tekanan penggembalaan sedang mungkin diperlukan untuk mengurangi pembentukan biji dan mempertahankan kualiats hijauan pada lingkungan yang sangat produktif.
Agronomi
Ø  Petunjuk untuk penanaman dan pengelolaan rumput unggul
ü  Penanaman
Dapat ditanam dengan mudah dari bagian vegetatif, ditanam sedalam 10-15 cm. Bagian yang ditanam ini mestinya sepanjang 25-30 cm dengan 3-4 buku, dan paling tidak 2 buku harus masuk didalam tanah yang basah. Tanaman yang tumbuh akan membentuk akar  pada buku-bukunya. Biasanya menghasilkan ada biji.
Ø  Spesies pasangan
Rumput: Echinochloa polystachya , Hymenachne amplexicaulis .
Legume: Macroptilium lathyroides , Aeschynomene americana. Pada tanah tanpa pengairan; Pueraria phaseoloides , Centrosema molle , Neonotonia wightii . Calopogonium mucunoides mungkin akan bertahan tumbuh karena palatabilitas yang rendah.
Ø  Nilai pakan
ü  Nilai nutrisi
     Suatu rumput yang bernilai nutrisi tinggi, konsumsi bahan kering oleh ternak yang menggembala mungkin akan dikurangi oleh kandungan air yang tinggi. Tanaman yang tumbuh aktif memiliki nilai nutrisi yang tinggi, dengan PK 14-20%, dan Kecernaan bahan kering in vitro (IVDMD) 65-80% untuk bagian daun tanaman dan 55-65% untuk seluruh bagian pucuk. Kualitas akan menurun seiring dengan makin menuanya tanaman.
ü  Palatabilitas/kesukaan
Daun sangat disukai dan dimakan ternak dengan selektif. Stolon dan batang yang tua akan kurang disukai (palatabilitas berkurang) tetapi akan dimakan ternak bila tidak ada pakan lain tersedia.
Ø  Potensi produksi
ü  Bahan kering
Produksi BK biasanya 5-12 ton/ha/tahun.
ü  Produksi ternak
Dalam daerah kondisi basah atau dengan irigasi, kenaikan berat badan sekitar 300-800 kg/ha/tahun telah dilaporkan, dimana ternak muda memperoleh kenaikan antara 0,8-1 kg/ekor/hari dengan tingkat penggembalaan sampai 3 ekor ternak per hektar.
ü  Produksi biji
Produksi biji rendah sekitar 10-30 kg/ha dengan panen mesin atau panen tangan.
Ø  Keunggulan
1)      Tumbuh baik pada daerah rawa, tergenang air.
2)      Mendukung produksi tinggi untuk ternak ruminansia.
3)      Menyebar dengan cepat melalui stolon.
4)      Daun muda sangat disukai.
Ø  Keterbatasan
1)      Tidak tahan kekeringan.
2)      Sensitif terhadap suhu dingin.
3)      Kecocokan dengan legum rendah.
4)      Berpotensi menjadi gulma bila tidak dimakan ternak.



C.       Rumpu BD (Brachiaria decumbens)
Ø  Nama latin
Brachiaria decumbens Stapf.
Ø  Diskripsi tanaman
Tumbuh rendah, tegak atau menjalar, membentuk rizoma dan tanaman tahunan berstolon dengan daun berbulu sedang dan berwarna hijau terang, lebar 7-20 m, dan panjang 5-25 cm. Daun tumbuh dari stolon yang merambat yang berakar pada buku-bukunya. Daun pedang lanceolate. Tanda khusus kepala biji dengan 2-7 tandan, panjang 1-5 cm, ditunjang suatu axis dengan panjang sekitar 10 cm.
Ø  Penggunaan/pemanfaatan
Biasanya ditanam untuk padang penggembalaan permanen, tetapi juga ditanam atau dikonservasi pada sistem potong angkut oleh peternak kecil. Ditanam sebagai penutup tanah yang digembalai pada perkebunan dan memberi penutup yang baik untuk menahan erosi pada daerah yang miring. Digunakan pada sistem padi dataran tinggi di sabana Colombia. Dapat memberikan padang penggembalaan penutup untuk mengontrol Chromolaena odorata di Cina.
Ekologi
Ø  Persyaratan tanah
Tumbuh pada berbagai tipe tanah - kesuburan rendah, pH rendah (sampai pH 3,5) dan Al tinggi jenuh. Juga toleran sedang terhadap Mn. B. decumbens lebih tahan kadar aluminium yang tinggi disbanding B. ruziziensis. Tidak dapat bertahan pada tanah liat berat yang seringkali tergenang.
ü  Air
Beradaptasi pada daerah tropis yang lembab dan daerah subtropis yang lebih hangat dengan curah hujan 1000-3000 mm. Curah hujan rata-rata tahunan >1500 mm lebih disukai tetapi dengan musim kering kurang dari 5 bulan. Tetap hijau sampai musim kering (lebih baik dari B. brizantha ). Dapat bertahan pada penggenangan jangka pendek tetapi tidak tergenang lama (dimana B. humidicola lebih superior).
ü  Suhu
B. decumbens paling produktif pada daerah dataran rendah tropis yang lembab, atau ketika musim panan di daerah subtropis atau di daerah lebih tinggi. Suhu yang disukai diatas 19oC. Daun akan rusak karena beku ringan tetapi tanaman akan dapat tumbuh kembali.
ü  Cahaya
Beberapa tahan terhadap naungan dan cocok sebagai penutup tanah pada perkebunan. Jenis tanaman yang biasa ditemukan dibawah pohon kelapa (>60% transmisi cahaya), tetapi tidak tahan penggembalaan berat pada pencahayaan yang kurang dibanding dengan sinar matahari penuh.
Ø  Perkembangan reproduksi
Tetraploid apomik. Mungkin netral terhadap pengaruh fotoperiod.
ü  Penggembalaan/pemotongan
Sangat tahan penggembalaan berat dengan stolon tetap bertahan dibawah penggembalaan dan curah hujan rendah. Naungan akan mengurangi daya tahan terhadap penggembalaan berat. Bertahan dengan baik pada pemotongan yang teratur, tetapi pemotongan yang terlalu sering akan menyebabkan daun yang prostrate yang akan sulit dipanen.
ü  Agronomi
Ø  Petunjuk untuk penanaman dan pengelolaan rumput unggul
ü  Penanaman
Mudah disemaikan dengan biji yang berat. Biji seringkali dorman selama 6 bulan setelah panen dan seharusnya disimpan dan diskarifikasi sebelum tanam. Jumlah semai sekitar 2-4 kg/ha. Dapat juga ditanam dengan bagian vegetatif (daun dengan rizoma) meskipun tidak dapat menyebar dan menutup tanah secepat B. humidicola.


Ø Spesies pasangan
Legume: Desmodium heterophyllum , D. heterocarpon subsp. ovalifolium, Arachis spp., Stylosanthes guianensis var. guianensis, Centrosema molle , C. macrocarpum , Desmodium intortum.
Ø  Dibawah curah hujan tinggi dan penggembalaan berat, Pueraria phaseoloides.
Ø  Nilai pakan
ü  Nilai nutrisi
Cukup tinggi (seperti rumput tropis yang lain) tetapi bergantung pada status kesuburan tanah. Sedang sampai tinggi kecernaan (50-80%), PK berkisar dari 9-20% tergantung pada kesuburan tanah dan manajemen, tetapi dapat menurun dengan cepat seiring umur daun, dari 10% pada umur 30 hari menjadi 5% pada umur 90 hari.
ü  Palatabilitas/kesukaan
Cukup baik tetapi tergantung kesuburan tanah. Tidak disukai kuda. Ternak tidak memakan rumput yang membeku.
Ø  Potensi produksi
Ø  Gambar daerah produksi Brachiaria decumbens


ü  Bahan kering
Produksi Bahan Kering tinggi dengan pemupukan berat, dengan produksi sekitar 10 ton/ha/tahun dan sapai 30 ton/ha dibawah kondisi ideal. Produksi akan lebih sedikit pada musim kering dan di musim dingin di daerah subtropis.
Pada tanah subur di daerah lembab tropis di Vanuatu, dapat menghasilkan 29 ton/ha/tahun BK pada tahun pertama, tetapi hanya 16 ton/ha/tahun ketika kesuburan turun pada tahun kedua pertumbuhan. 
ü  Produksi ternak
Padang penggembalaan yang dipupuk banyak dapat menghasilkan produksi yang tinggi (sampai 1300 kg/ha/tahun kenaikan berat badan hidup) diakibatkan oleh hasil hijauan yang tinggi dan kemampuan untuk menampung penggembalaan yang tinggi. Pada tanah yang subur dengan komponen legum yang baik, biasanya dapat dicapai kenaikan berat badan ternak sekkitar 450-600 kg/ha/tahun
ü  Produksi biji
B. decumbens dapat dipanen secara mekanis tetapi diperlukan kemampuan untuk menangani daun dalam jumlah besar yang dapat menahan biji yang jatuh. Panen biji di Brazil dan Australia biasanya sekitar 400-1000 kg/ha, tetapi biasanya lebih rendah di daerah lintang lebih rendah.
Biji biasanya dorman segera setelah dipanen. Dormansi primer adalah fisiologis, sementara dormansi panjang adalah mekanikal, disebabkan oleh pembatasan selubung biji. Dormansi mungkin dihilangkan dengan penyimpanan selama 6-9 bulan atau dengan skarifikasi asam.
Ø  Keunggulan
1)      Produksi tinggi dengan manajemen yang intensif.
2)      Tahan penggembalaan berat.
3)      Bertahan hidup pada tanah asam, tidak subur.
4)       Hasil biji tinggi sehingga secara relatif  adalah biji yang murah.

Ø  Keterbatasan
1)      Rentan terhadap serangan spittlebug pada daerah tropis.
2)      Kecocokan rendah dengan banyak legum.
3)      Toleransi rendah terhadap pengairan yang buruk.
4)      Fotosensitisasi pada domba dan kambing.  


D.  Rumput Rodes (Chloris gayana)
Ø Nama latin
Chloris gayana  Kunth
Ø Diskripsi tanaman
Berumpun menahun, biasanya membentuk stolon dengan daun 0.5-1.2 m. Bunga biasanya membentuk menjari, terbentuk dari 6-15 kelompok bunga yang mengumpul (seperti tandan) yang menurun atau menyebar sepanjang 4-15 cm. Biasanya 7-10 juta biji/kg meski lebih sedikit untuk cv. Katambora (4 juta biji/kg).
Ø Penggunaan/pemanfaatan
Digunakan pada padang gembala permanen atau padang gembala jangka pendek dan menengah untuk memperbaiki struktur tanah, meningkatkan kadar bahan organik, dan mengurangi nematoda. Bahan hay yang baik bila dipotong sebelum berbunga. Merupakan hijauan yang cukup baik  ketika tua. Penutup tanah yang baik dan menahan erosi dengan efektif ketika telah tumbuh baik tetapi memerlukan pemangkasan teratur untuk mempertahankan tutupan tanah.
Ekologi
Ø Persyaratan tanah
Tumbuh pada hampir semua tanah yang berpengairan baik, kecuali pada tanah liat berat, asalkan kesuburan tanah memadai. Sangat tahan pada tanah dengan kadar Na yang tinggi (konduktivitas >10 dS/m). Juga tahan dengan kadar Li+ tinggi tetapi tidak Mg++. Tumbuh terbaik pada tanah dengan pH 5,5-7,5 tetapi akan dapat tumbuh pada tanah dengan pH yang ekstrim sampai 4,5 dan 10. Tidak tahan pada tanah dengan kadar mangan (Mg) tinggi.
ü  Air
Biasanya ditanam pada daerah dengan curah hujan 700-1200 mm, tetapi tumbuh dengan baik pada daerah-daerah yang lebih kering. Tidak digunakan bila curah hujan >1800 mm. Digunakan pada padang gembala beririgasi, terutama bila air irigasi mungkin terlalu asin (saline) bagi spesies lain. Daya tahan kekeringan lebih rendah dari Cenchrus ciliaris dan Panicum maximum . Tahan terhadap genangan musiman dan banjir sampai selama 15 hari.
ü  Suhu
Tumbuh dari daerah dekat permukaan laut sampai 2000 m dpl (dari permukaan laut) di daerah tropis, dan sampai >1000 m dpl pada daerah sub tropis. Ditanam pada daerah dengan suhu beragam dan memiliki daya tahan memadai terhadap suhu beku.
ü  Cahaya
ü  Umumnya tidak tahan terhadap naungan.
Ø Perkembangan reproduksi
Diploid (2n = 20) secara umum tidak sensitive terhadap panjang hari dan berbunga sepanjang musim pertumbuhan. Tetraploid dipengaruhi oleh panjang hari yang pendek dengan pembungaan yang intens pada pertengahan April, dan berbunga lagi pada bulan Oktober/Nopember di bagian selatan dunia.
Ø Penggembalaan/pemotongan
Tanaman tumbuh dengan cepat dan dapat digembalai 4-6 bulan setelah tanam. Pertumbuhan dimulai pada musim semi. Karena nilai pakan menurun dengan cepat pada saat pembungaan, sangat penting untuk mempertahankan tanaman tetap berdaun dengan pemotongan yang teratur. Tahan terhadap penggembalaan berat, tetapi produksi akan berkurang apabila terlalu sering dipotong (misalnya 14 hari dibanding 28 hari). Menjadi bahan hay yang baik bila dipotong saat menjelang berbunga.
Agronomi
Ø Petunjuk untuk penanaman dan pengelolaan rumput unggul
ü  Penanaman
Diperbanyak secara vegetatif atau dengan biji. Bahan tanam diperoleh dengan memecah rumpun yang besar beserta akarnya atau rumpun kecil dengan stolon. Penanaman biasanya dilakukan dengan jarak 1 m.
Biasanya menghasilkan biji 0,5-1 kg/ha. Biji diploid tidak bersifat dorman setelah panen, sementara biji tetraploid mungkin tidak akan mencapai germinasi (berkecambah) maksimum selama 3-6 bulan (seringkali sampai 18 bulan) setelah panen. Kedalaman tanam sekitar <2 cm pada suatu bedengan yang telah disiapkan dengan baik. Untuk penebaran, biji sebaiknya dicampur dengan pasir.
Ø Spesies pasangan
Rumput: Cenchrus ciliaris , kultivar Panicum maximum yang tumbuh rendah (misalnya Petrie, Gatton), Setaria sphacelata.
Legum: Centrosema pubescens , Clitoria ternatea , Desmodium uncinatum , Neonotonia wightii , Lotononis bainesii , Macroptilium atropurpureum , Medicago sativa , Stylosanthes guianensis, Trifolium repens.
Ø Nilai pakan
ü  Nilai nutrisi
Kadar protein kasar bervariasi seiring umur tanaman dan berkisar dari 17% (berdasar BK) pada daun yang masih muda sampai 3% pada daun tua. Kadar P juga bervariasi seiring umur tanaman dan kadar P tanah, dan berkisar dari 0,4% pada tanaman muda samai 0,1% pada tanaman tua. Demikian pula, Kecernaan Bahan Kering in vitro berkisar dari 40-80%. Kadar Na bervariasi dari 300-3100 ppm, tergantung dari varitas tanaman.
ü  Palatabilitas/kesukaan
Tanaman muda sangat disukai ternak, tetapi kesukaan berkurang ketika tanaman mulai tua. Tanaman tetraploid umumnya lebih cepat siap untuk dimakan ternak dibanding tanaman diploid, terutama ketika tanaman tua.
Ø Potensi produksi
Ø Gambar Daerah Produksi Chloris Gayana
ü  Bahan kering
Produksi BK umumnya berkisar dari kira-kira 2 sampai 10-25 ton/ha, tergantung dari varitas, kesuburan tanah, kondisi lingkungan, dan frekuensi pemotongan. Produksi tahun kedua mungkin dua kali lebih tinggi dibanding masa awal penananman, tetapi ini juga tergantung pada manajemen dan kondisi lingkungan.
ü  Produksi ternak
Dapat menampung sekitar 1-4 ternak/ha tergantung pada produksi padang penggembalaan. Kenaikan berat badan tahunan dapat mencapai 160 kg/ekor dan 850 kg/ha. Produksi ternak akan menurun tanpa tanaman yang subur atau tanpa pemupukan dengan nitrogen.
ü  Produksi biji
Biji diploid dapat menghasilkan sampai 3 panenan setahun sementara biji tetraploid akan menghasilkan 2 panenan per tahun tetapi panen awal biasanya rendah dan mungkin saja tidak layak secara ekonomi. Biji akan masak 23-25 hari setelah berbunga. Biji dapat dipetik dengan tangan dan memerlukan sedikit pembersihan. Kultivar diploid, "Pioneer" dan "Katambora", menghasilkan lebih banyak floret/tahun dan hasil biji lebih banyak dibandingkan dengan cultivar tetraploid, "Callide" dan "Samford". Potensi produksi biji dari kultivar "Callide" adalah sekitar 850 kg/ha. Pada tanaman yang dirawat dengan baik, panen secara mekanis dapat menghasilkan sekitar 100-200 (-300) kg/ha. Biji yang telah masak mungkin memiliki masa dormansi setelah panen (lihat "Penanaman").
Ø Keunggulan
1)      Tumbuh pada kondisi beragam.
2)      Mudah ditanam.
3)      Nilai nutrisi awal.
4)       Sangat toleran terhadap garam.
5)      Tahan terhadap penggembalaan berat.
6)      Sedikit hama atau penyakit yang menyerang.
7)      Beberapa spesies dapat menekan nematoda (seperti cv. Katambora).
8)      Hasil produksi biii bagus.

Ø Keterbatasan
1)      Masa kadar nutrisi tinggi singkat pada beberapa kultivar.
2)      Biji yang seperti bulu sulit untuk disemai.
3)      Tidak tahan terhadap tanah asam dan tidak subur.
4)      Tanaman butuh kesuburan tinggi untuk bertahan hidup.
5)      Daya tahan naungan rendah.
E.       Star Grass (Cynodon spp)
Ø Nama Ilmiah
Setaria sphacelata ( Schumach. ) Stapf & C.E. Hubb . var . anceps ( Stapf ) Veldkamp
Ø Sinonim
Setaria anceps Stapf
Setaria anceps Stapf var . sericea Stapf
Setaria sphacelata ( Schumach. ) Stapf & C.E. Hubb . var . sericea ( Stapf ) Clayton , nom . illeg .
Ø Keluarga / Suku
Keluarga : Poaceae ( Gramineae alt. ) subfamili : Panicoideae Kaum : Paniceae .
Ø Nama-Nama Umum
Bulu rumput emas , millet emas , rumput merpati Afrika Selatan , rumput Rhodesia ( Afrika Selatan ) , setaria ( Australia ) ; capim - Setaria , napierzinho ( Brazil ) ; pasto san juan ( Kosta Rika ) , pasto miel ( Ekuador ) ; fleo dorado ( Meksiko ) ; emas timothy ( Zimbabwe ).
Ø Deskripsi Morfologi
Tussock abadi 2 m , dengan rimpang pendek . Daun abu-abu kebiruan - hijau , pisau daun lembut , tidak berbulu , sampai 50 cm panjang dan sampai sekitar 1 cm lebar. Bagian bawah batang dan daun basal - selubung diratakan . Perbungaan berupa sebuah malai dikontrak erat menghasilkan lonjakan palsu , panjang 7-25 cm dan sekitar 8 mm lebar ( termasuk padat , memancar bulu kuning keemasan ) , stigmata ungu atau putih . Benih rata-rata sekitar 1,5 juta / kg .
Ø Distribusi
Ø Gambar daerah produksi cynodon spp
ü  Berasal dari :
Afrika : Kenya , Tanzania , Uganda , Angola , Botswana , Namibia , Afrika Selatan , Swaziland , Benin , Burkina Faso , Cote D' Ivoire , Ghana , Guinea - Bissau - Cacheu , Mali , Mauritania , Nigeria , Senegal , Sierra Leone , Togo , Kamerun , Zaire .
Ditemukan pada berbagai habitat dari daerah basah ( misalnya tanah riparian , margin rawa ) ke lereng bukit berbatu .Umumnya ditanam di Afrika , Asia , dan Australia , menjadi naturalisasi di luar areal yang telah ditanami .
ü  Penggunaan / Aplikasi
Padang rumput permanen untuk merumput atau memotong dan membawa. Formulir groundcover stabil untuk konservasi tanah . Membuat silase yang baik . Jenis halus cocok untuk jerami .

Ekologi
ü  Persyaratan Tanah
Paling sering ditemukan pada tanah dengan tekstur mulai dari pasir lempung liat dan tanah liat ringan , namun akan tumbuh di lapangan tanah liat berat . Bertahan kondisi kesuburan rendah tetapi merespon meningkatkan fertilitas . Tidak juga disesuaikan dengan alkali atau tanah yang sangat asam , sebagian besar dari koleksi liar yang berasal dari tanah dari pH 5,5-6,5 . Toleransi garam umumnya rendah .
ü  Embun
Meskipun sebagian besar ditemukan di daerah dengan curah hujan turun menjadi sekitar 750 mm / tahun , umumnya hanya ditaburkan di mana curah hujan tahunan melebihi 1.000 mm . Lebih toleran terhadap genangan dan banjir daripada banyak rumput tropis . Toleransi kekeringan umumnya miskin , meskipun hal ini bervariasi dengan asalnya .
ü  Suhu
Paling cocok untuk kondisi non - khatulistiwa . Ditemukan di lingkungan asli dari permukaan laut 3.300 m , paling sering antara 600 dan 2.700 m dpl . Tumbuh terbaik pada sekitar 18-22 ° C. Pertumbuhan awal musim Sedang di daerah subtropis dan tropis dataran tinggi , dengan ' Narok ' dan ' Solander ' memproduksi hingga empat kali hasil musim dingin kultivar lainnya . Toleransi Frost bervariasi dengan asalnya / kultivar , dengan ' Narok ' dan ' Solander ' paling frost toleran , mempertahankan sedikit kerusakan daun pada suhu rumput ke -3 ° C ( mirip dengan Paspalum dilatatum ) . ' Kazungula ' lebih dingin daripada toleran ' Nandi ' di mana tanaman yang menewaskan -4 ° C.
ü  Cahaya
Tahan naungan moderat , menghasilkan 60-70 % dari hasil cahaya penuh pada 50 % cahaya .


ü  Perkembangan Reproduksi
Waktu berbunga bervariasi nyata dengan strain dan daerah asal . ' Nandi ' mulai berbunga pada bulan Desember ( awal musim panas ) di daerah subtropis dari Australia , terus sampai April atau Mei , dengan puncak berbunga pada bulan Januari . Bunga ' Kazungula ' sekitar satu bulan kemudian.
ü  Penggundulan
Cukup toleran terhadap pemotongan dan penggembalaan . Jika merumput berat , setaria digantikan oleh berstolon rumput rhizomatous / seperti Digitaria didactyla dan Paspalum notatum . Jika statusnya N rendah , itu menurun lebih cepat .
ü  Kebakaran
Sebagian besar tidak dibakar, tapi akan bertahan api sesekali . Basal area yang lebih tinggi dan jumlah anakan di bawah akhir pembakaran dibandingkan dengan awal atau tidak ada pembakaran .
Agronomi
Ø Petunjuk untuk penanaman dan pengelolaan rumput unggul .
ü  pembentukan
Benih segar tidak aktif dan harus disimpan selama dua bulan . Biasanya ditaburkan pada 2-5 kg / ha . Seperti banyak rumput tropis kecil - unggulan , bibit yang lambat untuk mengembangkan , meskipun ' Kazungula ' menetapkan lebih cepat dibandingkan kultivar lainnya .
ü  Pupuk
Biasanya ditanam dengan NPK saus basal . Serapan kalium sangat tinggi dan aplikasi biasa pupuk K mungkin diperlukan dalam tanah K rendah untuk mempertahankan kekuatan spesies terkait . Respons yang baik dengan nitrogen , memproduksi sekitar 30 kg DM dan 3 kg CP per kg N diterapkan .
ü  Kompatibilitas ( Dengan Spesies Lain )
Sebuah spesies yang sangat kompetitif , menekan sebagian besar gulma setelah dibentuk . Pada musim pertama , dapat ditekan oleh gulma berumur pendek , tetapi mengasumsikan dominasi pada tahun kedua atau ketiga . Setaria menggabungkan baik dengan kacang-kacangan jika kesuburan tanah , terutama potasium , dipertahankan . ' Kazungula ' lebih kompetitif dibandingkan kultivar lainnya .
ü  Spesies Companion
Rumput : Biasanya tidak ditanam dengan rumput lainnya .
Kacang-kacangan : Neonotonia wightii , Desmodium intortum , D. uncinatum , Macroptilium atropurpureum , Vigna parkeri , Lotus uliginosus , Trifolium repens .
ü  Hama Dan Penyakit
Bercak daun disebabkan oleh Pyricularia grisea mempengaruhi ' Nandi ' dan ' Narok ' di bawah panas , kondisi lembab tetapi biasanya tidak ' Kazungula ' . Penyakit jamur yang disebabkan oleh Tilletia echinosperma ( bunt ) di Kenya dan Sphacelotheca sp . dan Fusarium nivale var . majus di Zaire serius dapat mengurangi tanaman benih . Ulat benih rumput buffel ( Mampava rhodoneura ) juga dapat merusak tanaman benih . Diserang oleh serangga seperti ulat grayak ( Pseudaletia convecta di Australia dan Spodoptera exempta di Afrika ) yang menyerang rumput tropis lainnya .
ü  Kemampuan Untuk Menyebarkan
Spread efektif dengan biji , mudah menjajah daerah terganggu seperti pinggir jalan .
ü  Potensi Gulma
Terdaftar sebagai gulma di beberapa daerah tetapi jarang menyerang daerah terganggu .


Ø Nilai Pakan
ü  Nilai gizi
Tingkat kelembaban dalam pertumbuhan segar sering lebih tinggi daripada di rumput tropis lainnya , mencapai tingkat > 85 % . Isi CP dari 6-20 % tergantung pada usia material dan pemupukan nitrogen , dengan CP cerna berkisar 44-77 % . Nilai cerna DM sekitar 70 % telah tercatat dalam muda berdaun 3 minggu pertumbuhan kembali , jatuh ke 50-55 % pada 6-8 minggu .
ü  Palatabilitas / Kesukaan
Sangat lezat ketika muda tetapi menjadi stemmy dan tidak bisa diterima dengan jatuh tempo .
ü  Kebisaan
Oksalat hadir dalam semua kultivar , tetapi bervariasi dengan kultivar - ' Kazungula ' > ' Narok ' dan ' Solander ' > ' Nandi ' . Tingkat yang lebih tinggi dalam pertumbuhan segar , dan diperparah dengan N dan K pembuahan. Tingkat tertinggi oksalat terjadi pada malam hari , dan terendah di sore hari . Penyebab sakit - barang bekas , ketimpangan dan pembengkakan pada tulang kepala atau ' besar kepala ' penyakit ( Osteodystrophia fibrosa ) di equines . Kuda dan keledai tidak diijinkan untuk merumput setaria selama lebih dari 1 bulan pada suatu waktu . Hal ini juga dapat menyebabkan ' susu demam ' ( Hipokalsemia ) pada sapi merumput Setaria sphacelata var . anceps , terutama ' Kazungula ' . Hal ini dapat diobati dengan suntikan larutan kalsium borogluconate . Sapi yang belum menyerempet setaria baik dibuahi selama beberapa waktu harus diperkenalkan secara bertahap untuk setaria , sebelum lebih banyak eksposur rutin . Hal ini memungkinkan mereka untuk mengembangkan flora rumen yang dapat mendetoksifikasi oksalat . ' Grass terhuyung-huyung ' ( hypomagnesaemia ) juga dapat terjadi , penyakit yang disebabkan oleh terlalu sedikit magnesium dalam sistem darah , diinduksi melalui rendahnya tingkat Mg dan K tingkat tinggi dalam umpan . Pada sapi perah , ' rumput terhuyung-huyung ' sering merupakan komplikasi dari ' susu demam ' . Oleh karena itu bijaksana untuk menggunakan pengobatan kombinasi kalsium dan magnesium borogluconate hypophosphite .
Ø potensi produksi
ü  bahan kering
Hasil kering -materi tahunan sekitar 26.000 kg / ha telah direkam dari sumur - dibuahi , berdiri irigasi . Hasil panen dari urutan 10.000-15.000 kg / ha lebih umum .
ü  produksi hewan
Di daerah subtropis , mengarahkan terus merumput setaria dipupuk dengan 330 kg / ha N , dan diisi sekitar 3 jantan per hektar , dapat menghasilkan keuntungan dari bobot badan 500-800 kg / ha per tahun .
Ø Genetika / peternakan
Cross- penyerbukan . Sebagian diploid ( 2n = 18 ) dan tetraploids ( 2n = 36), meskipun hexaploids , octoploids dan jarang decaploids telah diidentifikasi .
ü  Produksi benih
Pembungaan terjadi selama periode yang panjang . Hasil presentasi mulai 40-560 kg benih / ha dikutip dalam literatur , meskipun hasil komersial yang baik biasanya dari urutan 100 kg / ha . Tanaman dipupuk dengan 100-150 kg / ha N biasanya langsung menuju saat 10-15 persen benih telah hancur .
ü  Efek herbisida
Didirikan setaria toleran dari 2,4- D , dikamba dan MCPA . Hal ini dapat dikontrol dengan glyphosate .
Ø Kelebihan
1.      Lezat.
2.      Menetapkan mudah dari benih.
3.      Tetap Bertahan di bawah penggembalaan moderat.
4.      Disesuaikan dengan berbagai jenis tanah.
5.      Toleran terhadap banjir dan genangan air.
6.      Beberapa baris embun beku toleran.
Ø Kelemahan
1.      Berat penyemaian spring / summer mengurangi kualitas pakan.
2.      Tingkat oksalat tinggi dapat menyebabkan penyakit hewan.
3.      Tidak sangat toleran kekeringan.
F.        Rumput Paspalum (Paspalum Atratum)

Ø  Nama latin

Ø  Diskripsi tanaman

Tanaman berdaun banyak, rumput tahunan dengan rumpun dan yang tegak, biasanya tinggi kurang dari 1 m sampai 2 m ketika berbunga. Lebar daun sampai >2,5 cm, mengkilap dan rapuh, bahkan ketika dewasa. Biji terdapat dalam suatu tandan sederhana sepanjang 26 cm yang tersusun atas 20 tangkai, panjang bagian bawah sampai 14 cm. Spikelet kira-kira sepanjang 13 mm dan lebar 2 mm. 250.000-45.000 biji/kg.

Ø  Penggunaan/pemanfaatan

Digunakan sebagai padang gembala jangka panjang terbuka atau dibawah pohon. Sifat yang tegak dan mudah dipotong membuatnya berguna dalam sistem potong angkut, meskipun ujung daun yang tajam dapat menyebabkan ketidak nyamanan bagi orang yang menanganinya. Berguna sebagai tanaman baris menahan erosi tetapi cenderung untuk berkompetisi lebih kuat dengan baris tanaman didekatnya dibanding dengan rumput Vetiver (Vetiveria zizanioides). Tidak seperti rumput vetiver, tanaman ini dapat diberikan sebagai pakan ternak.



Ekologi

Ø  Persyaratan tanah

Tumbuh dengan baik pada tanah beragam dari pasir sampai tanah liat, dan dapat tahan tanah kondisi asam, kesuburan rendah dan berpengairan buruk. Berproduksi baik padterhadap peningkatan kesuburan tanah dengan nitrogen.

ü Air

Tumbuh pada daerah dengan curah hujan 1500-2000 mm/tahun. Pada penanamannya, dapat bertahan hidup dengan kira-kira 1100 mm/tahun, tetapi paling baik dengan curah hujan lebih dari 1500 mm/tahun. Lebih menyukai tanah yang basah dengan pengairan baik atau buruk. Meskipun daya tahan kekeringan tidak seperti Brachiaria decumbens atau B. brizantha , P. atratum dapat bertahan hidup dengan baik pada kondisi kering. Sangat tahan banjir tetapi tidak dapat tumbuh pada kondisi berair permanen.

ü Suhu

Tumbuh dengan baik pada daerah dengan rata-rata suhu tahunan sampai serendah 20oC, tetapi tumbuh paling baik antara 22 dan 27oC. P. atratum adalah rumput musim hangat, hanya tumnuh terbatas pada musim dingin.

ü Cahaya

Daya tahan naungan sedang sampai baik.

Ø  Perkembangan reproduksi

Bunga pada tahun pertama mungkin minimal, tetapi meningkat sesudahnya, mulai bulan Oktober (belahan utara dunia) pada daerah subtropis, dan lebih awal didaerah tropis. Dalam jarak 5-10o dari equator, pembungaan mungkin tidak terjadi samasekali. Pembungaan akan terganggu bila tanaman dipotong atau digembalai sampai tanaman pendek dalam waktu 2 bulan menjelang masa berbunga. Biji cenderung dilepaskan segera setelah masak.

Ø  Penggembalaan/pemotongan

Tahan terhadap penggembalaan rendah dan pemotongan teratur, meskipun hasil terbaik diperoleh dengan manjemen yang lebih  ringan.
Agronomi

Ø  Petunjuk untuk penanaman dan pengelolaan rumput unggul

Ø  Penanaman

Tingkat dormansi biji segar bervariasi dari rendah sampai tinggi sekali, tetapi, germinasi mencapai tingkat yang baik setelah 3-4 bulan. Germinasi pada biji yang segar dapat ditingkatkan dari kira-kira 20% menjadi mendekati 100% dengan cara melepaskan lemma dan palea. Biji memiliki masa daya hidup yang singkat, dan akan tetap memiliki daya hidup (viable) selama kurang dari satu tahun. Biji yang disimpan selama beberapa tahun harus disimpan pada suhu rendah dan kelembaban relatif rendah. Biji biasanya ditanam dengan jumlah 2-5 kg/ha, dengan cara ditebar atau dalam baris dengan jarak 0,5-1 m. Tumbuh dengan cepat dari biji, atau dari anakan.

Ø  Spesies pasangan

Rumput: Tidak ditanam dengan rumput lain, meskipun dalam situasi tertentu mungkin saja dikombinasikan dengan Setaria sphacelata.

Ø  Nilai pakan

ü Nilai nutrisi

Kecernaan bahan kering in vitro dari 50-68%. Rata-rata PK 11%.

ü Palatabilitas/kesukaan

Disukai oleh ternak sapi, kerbau, kuda, ikan dan babi.

Ø  Potensi produksi

Ø  Gambar Daerah produksi Paspalum atratum

ü Bahan kering

Produksi BK umumnya 10-15 ton/ha/tahun dan dapat mencapai 26 ton/ha/tahun.

ü Produksi ternak

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan tingkat penggembalaan 6 ekor sapi/ha, kenaikan berat badan dapat mencapai 0,6 kg/hari selama jangka waktu 168 hari. Kenaikan berat badan harian yang lebih tinggi dapat dicapai ketika ditanam bersama legum.

ü Produksi biji

Hanya sedikit bunga keluar pada tahun pertama ketika rumput ini ditanam setelah bulan Juni (belahan dunia utara) atau Januari (belahan dunia selatan). Pada tahun kedua, ternak mesti dipindahkan atau pemotongan dihentikan paling tidak 100 hari menjelang panen untuk menghindari kerusakan pada bagian tanaman yang tumbuh memanjang. Biji biasanya siap dipanen kira-kira 4 minggu setelah munculnya bunga. Dapat menghasilkan biji sampai 230 kg/ha, tetapi produksi yang umum diperoleh adalah sekitar 100 kg/ha biji yang sudah kering dan bersih. Tanaman harus dipantau dengan seksama untuk mendapatkan waktu yang paling baik untuk panen, karena biji yang masak akan lansung dilepaskan dari kepala biji. Tanaman yang dipupuk dengan baik akan sangat lebat dan cenderung rebah sehingga menyulitkan pemanenan. Biji harus dikeringkan dan dijaga pada kdar air <10% agar biji tetap mempertahan daya hidup (viable) dalam waktu lama.
Panen dengan tangan, biji yang lambat dikeringkan dari P. atratum memperlihatkan tingkat kerusakan yang menurun dibawah kondisi normal. Di daerah tropis, biji dikeringkan perlahan-lahan dibawah naungan untuk mempertahankan daya hidupnya. Bila panen dengan mesin dengan demikian, harus dikeringkan dengan perlahan-lahan sampai kadar airnya rendah dan kemudian dipertahankan pada kondisi tersebut. Selanjutnya, biji yang diproduksi di dataran tinggi tropis cenderung mengandung proporsi kariopsis belum masak yang tinggi, yang menyebabkan kualitas daya tahan hidup biji lebih rendah.

Ø  Keunggulan

1.       Mudah ditanam dan cepat tumbuh.
2.       Tumbuh baik pada tanah asam dan basah.
3.       Tahan terhadap banjir.
4.       Disukai ternak sapi, kuda dan domba.
5.       Tahan terhadap penggembalaan tertutup.

Ø  Keterbatasan

1.       Musim penggembalaan relative singkat.
2.       Dibatasi oleh kondisi air.
3.       Tidak disukai (tidak palatable) jika tanaman tua.
G.      Rumput Benggala (Panicum maximum)

Ø Nama latin

Ø Diskripsi tanaman

Spesies tanaman yang bervariasi, berumpun dengan lepas atau padat, berizoma pendek, tegak atau merunduk, berakar pada buku-buku bawah. Helai daun linier sampai lanceolate menyempit. Panicle terbuka. Karena variasi agronomis, spesies ini diperlakukan menjadi 2 tipe :
1.    Tipe Tinggi/sedang (TS) - berumpun, mencapai tinggi >1,5 m dengan bunga;
2.    Tipe Pendek (P) - berumpun, mencapai tinggi <1,5 m dengan bunga.

Ø Penggunaan/pemanfaatan

Padang gembala jangka panjang bila kesuburan tanah tetap dipelihara. Ideal untuk potong angkut, meskipun tipe kasar mungkin menyebabkan tidak nyaman bagi pemotongnya. Daya tahan naungan sedang. Cukup palatable (disukai) ketika tua dan digunakan untuk membuat hay.
Ekologi

Ø Persyaratan tanah

P. maximum tumbuh pada hampir semua jenis tanah asal mendapat pengairan yang baik, basah dan subur. Beberapa varitas dapat tumbuh pada tanah yang kesuburan rendah dan pengairan buruk. Spesies tanaman ini umumnya tidak tahan genangan air atau salinitas (garam).

ü  Air

Varitas tinggi/sedang hampir semuanya tumbuh pada daerah dengan curah hujan tahunan lebih dari 1000 mm, sedangkan varitas pendek ditanam pada daerah dengan curah hujan 800 mm atau kurang. Daya tahan kekeringan diantara varitas berbeda-beda, meskipun umumnya tanaman ini tidak tahan musim kering lebih dari 4-5 bulan.

ü  Suhu

Tumbuh dari daerah permukaan laut sampai >2000 m dpl. Varitas pendek tahan terhadap suhu lebih dingin dibanding varitas yang tinggi/sedang, menghasilkan pertumbuhan awal musim yang baik. Varitas tinggi/sedang biasanya menghasilkan hampir seluruh pertumbuhan pada pertengahan musim yang hangat.

ü  Cahaya

Tumbuh dengan baik pada penyinaran matahari penuh tepai telah dilaporkan tumbuh lebih baik pada 30% naungan, meskipun produksi berkurang sampai separuh pada 50% naungan.

Ø Perkembangan reproduksi

Pembungaan bervariasi diantara kultivar, beberapa menghasilkan pembungaan tunggal sementara lainnya mungkin berbunga 2-3 kali.

Ø Penggembalaan/pemotongan

Tidak tahan terhadap pemotongan rendah berkali-kali. Untuk pemeliharaan jangka panjang, varitas Tinggi/sedang seharusnya tidak dipotong atau digembalai dibawah 30 cm, dan seharusnya dipotong atau digembalai dengan interval (selang waktu) 4 minggu untuk memperoleh hasil dengan imbangan kualitas dan kuantitas terbaik. Varitas pendek dapat digembalai lebih rendah, tetapi tetap lebih baik dibawah pemotongan dan penggembalaan yang dikelola dengan baik.
Agronomi

Ø Petunjuk untuk penanaman dan pengelolaan rumput unggul

Ø Penanaman

Biji pada beberapa tipe mungkin tidak mencapai germinasi maksimum sampai paling kurang 18 bulan setelah panen, sementara yang lain mungkin butuh hanya beberapa bulan. Dormansi dapat diatasi dengan menghilangkan pembungkus biji (glume) dari biji segar. Biji dapat disebar dengan jumlah 2-3 kg/ha, dank arena biji yang kecil, harus ditanam dengan dalam tidak lebih dari 1 cm. Penggilingan tanah setelah semai meningkatkan germinasi dan tumbuhnya tanaman. P. maximum juga dapat ditanam ddengan anakan (atau dengan stek pada varitas yang tebal berbatang) ditanam 0,5-0,6 m dalam baris dengan jarak tanam 1,25-1,5 m, atau paling dekat 40 cm dalam pola segi tiga jika diperlukan penutupan tanah yang lebih cepat.

ü  Spesies pasangan

Rumput: Chloris gayana .
Varitas pendek, yang sering ditanam pada tanah dengan keasaman rendah pada lingkungan subtropis dengan curah hujan lebih rendah, mungkin ditanam bersama Clitoria ternatea , Desmanthus leptophyllus , D. virgatus , dan Medicago sativa .

Ø  Nilai pakan

ü  Nilai nutrisi

IVDMD dari 64% (pertumbuhan kembali 2 minggu) sampai 50% (pertumbuhan kembali 8 minggu). PK dari 6-25% tergantung pada umur dan suplai N.

ü  Palatabilitas/kesukaan

P. maximum disukai oleh ternak gembala, terutama dengan tingginya konsumsi terhadap daun muda. Juga digunakan sebagai pakan ikan di Vietnam.

Ø  Potensi produksi

Ø  Gambar daerah produksi (Panicum maximum)

ü  Bahan kering

Biasanya (10-) 20-30 (-60) ton/ha BK, tergantung pada varitas dan kondisi pertumbuhan (terutama jika diberikan pupuk N tinggi).

ü  Produksi ternak

Dapat mencapai sampai 0.8 kg/ekor/hari kenaikan berat badan dan sampai 1,200 kg/ha/tahun kenaikan berat badan (umumnya 300-500 kg/ha/tahun kenaikan berat badan) tergantung terutama pada tingkat penggembalaan dan tingkat pemberian pupuk N.

ü  Produksi biji

Terbaik pada lingkungan dengan panjang hari lebih panjang dan musim kering yang jelas. Biji masak tidak bersamaan, dan dilepas ketika masak. Sekitar 200 kg/ha dengan panen sapu bersih, meskipun telah dilaporkan hasil panen biji yang lebih tinggi.

Ø  Keunggulan

1.       Daun banyak.
2.       Pakan kualitas tinggi.
3.       Potensi produksi tinggi.
4.       Disukai ternak.
5.       Cocok untuk gembala dan potong.
6.       Tahan kekeringan.
7.       Tumbuh diawal musim pada beberapa varitas.

Ø  Keterbatasan

1.       Memerlukan tanah subur.
2.       Tidak tahan penggenangan air.
3.       Tidak tahan penggembalaan berat.
4.       Menjadi berbatang bila tidak dipotong atau tidak sering digembalai.
H.       Rumput Gajah (Pennisetum purpureum)

Ø  Nama latin



Ø  Diskripsi tanaman

Tanaman tahunan yang sangat lebat membentuk rumpun yang besar seperti bambu, dengan tanaman setinggi 2-3,5 m (sampai 7,5 m) dan bercabang mengarah keatas, batang berdiameter sampai 3 cm pada pangkal batang. Helai daun panjang 30-120 cm dan lebar 1-5 cm. Menyebar dengan rizoma pendek, berakar dari buku-buku bawah atau batang yang rebah membentuk akar pada buku-bukunya membentuk stolon. Bunga dengan spike palsu yang kasar sepanjang 10-30 cm, lebar 1,5-3 cm (tidak termasuk bristles), padat, biasanya berwarna kuning-coklat. Sistem perakaran yang ekstensif menembus sampai 4,5 m. Sekitar 3 juta spikelet subur atau "biji"/kg.

Ø  Penggunaan/pemanfaatan

Umumnya digunakan pada sistem potong angkut, dan tidak untuk padang gembala yang digembalali dalam jangka lama. Juga digunakan sebagai tanaman baris pembatas atau pagar hidup, meskipun akarnya berkompetisi dengan tanaman yang berada didekatnya. Tanaman muda menjadi bahan hay yang baik, yang dapat diberikan pada ternak sebagai hay atau pellet. Batang yang keras pada tanaman yang tua membuatnya tidak cocok sebagai hay. Tanaman yang tua menjadi terlalu keras sehingga tidah bernilai kecuali sebagai konservasi tanah.
Ekologi

Ø  Persyaratan tanah

Tumbuh pada tanah yang beragam sepanjang kesuburan tanah memadai. Tumbuh paling baik pada tanah loam friable dalam berpengairan baik dngan pH 4,5-8,2.

Ø  Air

Biasanya tumbuh hanya pada daerah dengan curah hujan >1000 mm. Meskipun tahan kekeringan karena sistem perakaran yang dalam, tetap memerlukan air yang cukup untuk berproduksi. Tidak tahan terhadap banjir dan penggenangan air yang panjang.

Ø  Suhu

Menghasilkan pertumbuhan paling baik dengan suhu antara 25 dan 40oC, dan pertumbuhan sedikit (lambat) pada suhu dibawah 15oC, dengan pertumbuhan akan terhenti pada suhu 10oC. Pucuk akan mati bila terkena suhu beku, tetapi tumbuh kembali ketika kondisi mulai hangat dan basah. Tumbuh pada daerah permukaan laut sampai ketinggian 2000 m dpl.

Ø  Cahaya

Daya tahan naungan sedang, kira-kira setara dengan Setaria sphacelata dan Brachiaria decumbens .

Ø  Perkembangan reproduksi

Berbunga pada kisaran fotoperiode yang luas. Biji biasanya sedikit, mungkin disebabkan karena rendahnya daya hidup serbuk sari.

Ø  Penggembalaan/pemotongan

Biasanya dipotong pada ketinggian 15 cm diatas tanah, meskipun sulit untuk mempertahankan ketinggian potong yang konstan. Ternak akan memakan hampir semua daun. Proporsi daun menurun, dan batang meningkat, seiring umur dan tinggi tanaman. Jangan dibiarkan untuk tumbuh >15 cm sebelum pemotongan, untuk memastikan material potong sebagian besar adalah daun.
Agronomi

Ø  Petunjuk untuk penanaman dan pengelolaan rumput unggul

Ø  Penanaman

Dapat ditanam dengan biji (tidak ada dormansi pasca panen), meskipun hampir semua ditanam dari potongan batang atau sobekan rumpun (dengan akar). Potongan batang diambil dari pangkal batang sekitar 2/3 bagian batang yang telah cukup dewasa dan mesti memiliki paling sedikit 3 buku. Potongan ini ditanam kedalam tanah dengan sudut 45o, bagian pangkal batang dibawah dengan 2 buku tertanam. Biasanya ditanam dalam baris dengan jarak antar baris 0,5-2 m, dan jarak tanam 0,3-1 m dalam baris. Jarak yang lebih dekat digunakan pada konservasi tanah dengan ditanam dengan baris pada teras dan juga pada lingkungan curah hujan yang tinggi.

Ø  Spesies pasangan

Rumput: Tidak ditanam bersama rumput lain.
Legume: Biasanya tidak ditanam bersama legum, tetapi akan tumbuh dengan legum membelit tumbuh lebat seperti Pueraria phaseoloides , Neonotonia wightii and Centrosema molle (pubescens), atau dengan legum semak/pohon seperti Leucaena leucocephala.

Ø  Nilai pakan

ü  Nilai nutrisi

Bervariasi menurut umur pertumbuhan (rasio daun dan batang), dan kesuburan, terutama nitrogen. Umur pertumbuhan 6 minggu PK 10%, pertumbuhan 10 minggu PK 7,6%. Perbedaann kadar PK dapat mencapai sampai 2 kali lipat. Kadar PK dan Kecernaan bahan kering in vitro daun masing-masing adalah 9,5-19,7% dan 68-74%.

ü  Palatabilitas/kesukaan

Sangat disukai oleh semua jenis ternak asal diberikan pada saat muda dan banyak daunnya.

Ø  Potensi produksi

Ø  Gambar daerah produksi Pennisetum purpureum

 

ü  Bahan kering

Produksi tergantung dari kesuburan, air, suhu dan manjemen. Produksi BK biasanya 10-30 ton/ha/tahun, (dan sampai 85 ton/ha/tahun) bila dipupuk dengan baik; 2-10 ton/ha/tahun bila tidak dipupuk. Pemotongan yang lebih sering (interval sampai 45 hari) akan menyebabkan bahan kering lebih sedikit, tetapi menghasilkan daun yang lebih baik dibandingkan dengan pemotongan yang lebih jarang.

ü  Produksi ternak

Seperti pada bahan kering, produksi ternak dari P. purpureum tergantung pada kondisi pertumbuhan tanaman, Kenaikan berat badan 1 kg/ekor/hari selama musim pertumbuhan dan 480 kg/ha/tahun, dan produksi susu dapat mencapai >11 kg/hari (lemak 4%).

ü  Produksi biji

Biji sangat jarang dipanen.

Ø  Keunggulan

1.       Produksi bahan kering tinggi.
2.       Sangat disukai, hijauan kualitas tinggi.
3.       Tahan kekeringan.

Ø  Keterbatasan

1.       Memerlukan kesuburan tinggi.
2.       Deawsa dengan cepat, menjadi berbatang (dan keras).
3.       Harus ditanam dengan potongan tanaman.
4.       Rentan suhu beku.
I.          Rumput Setaria (Setaria spacelata)
Ø  Nama Ilmiah
Setaria sphacelata ( Schumach. ) Stapf & C.E. Hubb . var . anceps ( Stapf ) Veldkamp
Ø  Sinonim
Setaria anceps Stapf
Setaria anceps Stapf var . sericea Stapf
Setaria sphacelata ( Schumach. ) Stapf & C.E. Hubb . var . sericea ( Stapf ) Clayton , nom . illeg .
Ø  Keluarga / Suku
Keluarga : Poaceae ( Gramineae alt. ) subfamili : Panicoideae Kaum : Paniceae .
Ø  Nama-Nama Umum
Bulu rumput emas , millet emas , rumput merpati Afrika Selatan , rumput Rhodesia ( Afrika Selatan ) , setaria ( Australia ) ; capim - Setaria , napierzinho ( Brazil ) ; pasto san juan ( Kosta Rika ) , pasto miel ( Ekuador ) ; fleo dorado ( Meksiko ) ; emas timothy ( Zimbabwe ) .
Ø  Deskripsi Morfologi
Tussock abadi 2 m , dengan rimpang pendek . Daun abu-abu kebiruan - hijau , pisau daun lembut , tidak berbulu , sampai 50 cm panjang dan sampai sekitar 1 cm lebar. Bagian bawah batang dan daun basal - selubung diratakan . Perbungaan berupa sebuah malai dikontrak erat menghasilkan lonjakan palsu , panjang 7-25 cm dan sekitar 8 mm lebar ( termasuk padat , memancar bulu kuning keemasan ) , stigmata ungu atau putih . Benih rata-rata sekitar 1,5 juta / kg .
Ø  Distribusi
Ø  Gambar Produksi Setaria spachelata
Berasal dari : Afrika : Kenya , Tanzania , Uganda , Angola , Botswana , Namibia , Afrika Selatan , Swaziland , Benin , Burkina Faso , Cote D' Ivoire , Ghana , Guinea - Bissau - Cacheu , Mali , Mauritania , Nigeria , Senegal , Sierra Leone , Togo , Kamerun , Zaire .
Ditemukan pada berbagai habitat dari daerah basah ( misalnya tanah riparian , margin rawa ) ke lereng bukit berbatu .Umumnya ditanam di Afrika , Asia , dan Australia , menjadi naturalisasi di luar areal yang telah ditanami .
Ø  Penggunaan / Aplikasi
Padang rumput permanen untuk merumput atau memotong dan membawa. Formulir groundcover stabil untuk konservasi tanah . Membuat silase yang baik . Jenis halus cocok untuk jerami .
Ekologi
Ø  Persyaratan Tanah
Paling sering ditemukan pada tanah dengan tekstur mulai dari pasir lempung liat dan tanah liat ringan , namun akan tumbuh di lapangan tanah liat berat . Bertahan kondisi kesuburan rendah tetapi merespon meningkatkan fertilitas . Tidak juga disesuaikan dengan alkali atau tanah yang sangat asam , sebagian besar dari koleksi liar yang berasal dari tanah dari pH 5,5-6,5 . Toleransi garam umumnya rendah .
Ø  Embun
Meskipun sebagian besar ditemukan di daerah dengan curah hujan turun menjadi sekitar 750 mm / tahun , umumnya hanya ditaburkan di mana curah hujan tahunan melebihi 1.000 mm . Lebih toleran terhadap genangan dan banjir daripada banyak rumput tropis . Toleransi kekeringan umumnya miskin , meskipun hal ini bervariasi dengan asalnya.
Ø  Suhu
Paling cocok untuk kondisi non - khatulistiwa . Ditemukan di lingkungan asli dari permukaan laut 3.300 m , paling sering antara 600 dan 2.700 m dpl . Tumbuh terbaik pada sekitar 18-22 ° C. Pertumbuhan awal musim Sedang di daerah subtropis dan tropis dataran tinggi , dengan ' Narok ' dan ' Solander ' memproduksi hingga empat kali hasil musim dingin kultivar lainnya . Toleransi Frost bervariasi dengan asalnya / kultivar , dengan ' Narok ' dan ' Solander ' paling frost toleran , mempertahankan sedikit kerusakan daun pada suhu rumput ke -3 ° C ( mirip dengan Paspalum dilatatum ) . ' Kazungula ' lebih dingin daripada toleran ' Nandi ' di mana tanaman yang menewaskan -4 ° C.
Ø  Cahaya
Tahan naungan moderat , menghasilkan 60-70 % dari hasil cahaya penuh pada 50 % cahaya .
Ø  Perkembangan Reproduksi
Waktu berbunga bervariasi nyata dengan strain dan daerah asal . ' Nandi ' mulai berbunga pada bulan Desember ( awal musim panas ) di daerah subtropis dari Australia , terus sampai April atau Mei , dengan puncak berbunga pada bulan Januari . Bunga ' Kazungula ' sekitar satu bulan kemudian.

Ø  Penggundulan
Cukup toleran terhadap pemotongan dan penggembalaan . Jika merumput berat , setaria digantikan oleh berstolon rumput rhizomatous / seperti Digitaria didactyla dan Paspalum notatum . Jika statusnya N rendah , itu menurun lebih cepat .
Ø  Kebakaran
Sebagian besar tidak dibakar, tapi akan bertahan api sesekali . Basal area yang lebih tinggi dan jumlah anakan di bawah akhir pembakaran dibandingkan dengan awal atau tidak ada pembakaran
Agronomi
Ø  Petunjuk Untuk Penanaman dan Pengelolaan Rumput Unggul .
ü  Pembentukan
Benih segar tidak aktif dan harus disimpan selama dua bulan . Biasanya ditaburkan pada 2-5 kg / ha . Seperti banyak rumput tropis kecil - unggulan , bibit yang lambat untuk mengembangkan , meskipun ' Kazungula ' menetapkan lebih cepat dibandingkan kultivar lainnya .
Ø  Pupuk
Biasanya ditanam dengan NPK saus basal . Serapan kalium sangat tinggi dan aplikasi biasa pupuk K mungkin diperlukan dalam tanah K rendah untuk mempertahankan kekuatan spesies terkait . Respons yang baik dengan nitrogen , memproduksi sekitar 30 kg DM dan 3 kg CP per kg N diterapkan .
Ø  Kompatibilitas ( Dengan Spesies Lain )
Sebuah spesies yang sangat kompetitif , menekan sebagian besar gulma setelah dibentuk . Pada musim pertama , dapat ditekan oleh gulma berumur pendek , tetapi mengasumsikan dominasi pada tahun kedua atau ketiga . Setaria menggabungkan baik dengan kacang-kacangan jika kesuburan tanah , terutama potasium , dipertahankan . ' Kazungula ' lebih kompetitif dibandingkan kultivar lainnya .
Ø  Spesies Companion
Rumput : Biasanya tidak ditanam dengan rumput lainnya .
Kacang-kacangan : Neonotonia wightii , Desmodium intortum , D. uncinatum , Macroptilium atropurpureum , Vigna parkeri , Lotus uliginosus , Trifolium repens .
Ø  Hama dan Penyakit
Bercak daun disebabkan oleh Pyricularia grisea mempengaruhi ' Nandi ' dan 'Narok ' di bawah panas , kondisi lembab tetapi biasanya tidak ' Kazungula ' . Penyakit jamur yang disebabkan oleh Tilletia echinosperma ( bunt ) di Kenya dan Sphacelotheca sp . dan Fusarium nivale var . majus di Zaire serius dapat mengurangi tanaman benih . Ulat benih rumput buffel ( Mampava rhodoneura ) juga dapat merusak tanaman benih . Diserang oleh serangga seperti ulat grayak ( Pseudaletia convecta di Australia dan Spodoptera exempta di Afrika ) yang menyerang rumput tropis lainnya .

Ø  Kemampuan untuk Menyebarkan
Spread efektif dengan biji , mudah menjajah daerah terganggu seperti pinggir jalan .
Ø  Potensi Gulma
Terdaftar sebagai gulma di beberapa daerah tetapi jarang menyerang daerah terganggu.
Ø  Nilai Pakan
ü  Nilai Gizi
Tingkat kelembaban dalam pertumbuhan segar sering lebih tinggi daripada di rumput tropis lainnya , mencapai tingkat > 85 % . Isi CP dari 6-20 % tergantung pada usia material dan pemupukan nitrogen , dengan CP cerna berkisar 44-77 % . Nilai cerna DM sekitar 70 % telah tercatat dalam muda berdaun 3 minggu pertumbuhan kembali , jatuh ke 50-55 % pada 6-8 minggu .

ü  Palatabilitas / Kesukaan
Sangat lezat ketika muda tetapi menjadi stemmy dan tidak bisa diterima dengan jatuh tempo .
ü  Kebisaan
Oksalat hadir dalam semua kultivar , tetapi bervariasi dengan kultivar - ' Kazungula ' > ' Narok ' dan ' Solander ' > ' Nandi ' . Tingkat yang lebih tinggi dalam pertumbuhan segar , dan diperparah dengan N dan K pembuahan. Tingkat tertinggi oksalat terjadi pada malam hari , dan terendah di sore hari . Penyebab sakit - barang bekas , ketimpangan dan pembengkakan pada tulang kepala atau ' besar kepala ' penyakit ( Osteodystrophia fibrosa ) di equines . Kuda dan keledai tidak diijinkan untuk merumput setaria selama lebih dari 1 bulan pada suatu waktu. Hal ini juga dapat menyebabkan ' susu demam ' ( Hipokalsemia ) pada sapi merumput Setaria sphacelata var . anceps , terutama ' Kazungula ' . Hal ini dapat diobati dengan suntikan larutan kalsium borogluconate . Sapi yang belum menyerempet setaria baik dibuahi selama beberapa waktu harus diperkenalkan secara bertahap untuk setaria , sebelum lebih banyak eksposur rutin . Hal ini memungkinkan mereka untuk mengembangkan flora rumen yang dapat mendetoksifikasi oksalat . ' Grass terhuyung-huyung ' ( hypomagnesaemia ) juga dapat terjadi , penyakit yang disebabkan oleh terlalu sedikit magnesium dalam sistem darah , diinduksi melalui rendahnya tingkat Mg dan K tingkat tinggi dalam umpan . Pada sapi perah , ' rumput terhuyung-huyung ' sering merupakan komplikasi dari ' susu demam ' . Oleh karena itu bijaksana untuk menggunakan pengobatan kombinasi kalsium dan magnesium borogluconate hypophosphite .
Ø  Potensi Produksi
ü  Bahan Kering
Hasil kering -materi tahunan sekitar 26.000 kg / ha telah direkam dari sumur - dibuahi , berdiri irigasi . Hasil panen dari urutan 10.000-15.000 kg / ha lebih umum .
ü  Produksi Hewan
Di daerah subtropis , mengarahkan terus merumput setaria dipupuk dengan 330 kg / ha N , dan diisi sekitar 3 jantan per hektar , dapat menghasilkan keuntungan dari bobot badan 500-800 kg / ha per tahun .
ü  Genetika / Peternakan
Cross- penyerbukan . Sebagian diploid ( 2n = 18 ) dan tetraploids ( 2n = 36 ) , meskipun hexaploids , octoploids dan jarang decaploids telah diidentifikasi.
ü  Produksi Benih
Pembungaan terjadi selama periode yang panjang . Hasil presentasi mulai 40-560 kg benih / ha dikutip dalam literatur , meskipun hasil komersial yang baik biasanya dari urutan 100 kg / ha . Tanaman dipupuk dengan 100-150 kg / ha N biasanya langsung menuju saat 10-15 persen benih telah hancur.


ü  Efek Herbisida
Didirikan setaria toleran dari 2,4- D , dikamba dan MCPA . Hal ini dapat dikontrol dengan glyphosate.
Ø  Kelebihan
1.      Menetapkan mudah dari benih.
2.      Tetap Bertahan di bawah penggembalaan moderat.
3.      Disesuaikan dengan berbagai jenis tanah.
4.      Toleran terhadap banjir dan genangan air.
5.      Beberapa baris embun beku toleran.
Ø  Kelemahan
1.      Berat penyemaian spring / summer mengurangi kualitas pakan.
2.      Tingkat oksalat tinggi dapat menyebabkan penyakit hewan.
3.      Tidak sangat toleran kekeringan.










5)      BAB V
PENUTUP
5.1.     Simpulan
Dari praktikum kali ini ada berapa simpulan yang bisa dipetik identifikasi jenis dari rumput unggul antara lain :
1)      Dari beberapa jenis rumput memiliki bentuk daun, batang, anakan, dan tinggi dari spesies yang bermacam memiliki berbeda-beda.
2)      Dari beberapa jenis tanaman tingkat produksinya berbeda-beda
3)      Daerah produksi rumput berbeda-beda tergantung faktor lingkungan yang bagus.
4)      Tekstur warna pada daun dan batang berbeda-beda tergantung ketersediaannya air, dan tanah yang subur.
5)      Dari beberapa jenis rumput memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
6)      Rumput memiliki kemampuan beda untuk digandengkan bersama dari jenis rumput lain.
5.2.     Saran
Dari praktikum ini ada beberapa hal yang harus dikembangkan kedepannya agar praktikum lebih luas lagi tidak hanya membahas rumput melainkan legum, maupun hijauan makanternak lain yang dibutuhkan ternak.
Diharapkan kepada dosen pengampu agar sebelum praktikum dipersiapkan sebaik-baiknya agar waktu kita tidak habis terbuang sia-sia dan bisa efektif.









DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2013. http://fapertaundanaoptpare.blogspot.com/2012/11/cynodon-dactylon.html diakses berkala tanggal 25 Desember 2013
________ 2013.http://indonesia.tropicalforages.info/key/Forages/Media/Html/Paspalum_atratum_%28Bahasa_Indonesia%29.htm diakses berkala tanggal 25 Desember 2013
________ 2013..http://indonesia.tropicalforages.info/key/Forages/Media/Html/Brachiaria_ruziziensis_%28Bahasa_Indonesia%29.htm diakses berkala tanggal 25 Desember 2013
2013.http://indonesia.tropicalforages.info/key/Forages/Media/Html/Brachiaria_decumbens_(Bahasa_Indonesia).htm diakses berkala tanggal 25 Desember 2013
__ 2013.http://indonesia.tropicalforages.info/key/Forages/Media/Html/Brachiaria_mutica_(Bahasa_Indonesia).htm diakses berkala tanggal 25 Desember 2013
____ 2013.http://indonesia.tropicalforages.info/key/Forages/Media/Html/Chloris_gayana_(Bahasa_Indonesia).htm diakses berkala tanggal 25 Desember 2013
________ 2013.http://indonesia.tropicalforages.info/key/Forages/Media/Html/Panicum_maximum_%28Bahasa_Indonesia%29.htm diakses berkala tanggal 25 Desember 2013
________ 2013.http://keys.lucidcentral.org/keys/v3/eafrinet/weeds/key/weeds/Media/Html/Cynodon_dactylon_%28Couch_Grass%29.htm diakses berkala tanggal 25 Desember 2013 diakses berkala tanggal 25 Desember 2013
________ 2013.http://www.tropicalforages.info/key/Forages/Media/Html/Cynodon_dactylon.htm diakses berkala tanggal 25 Desember 2013
________ 2013.http://www.tropicalforages.info/key/Forages/Media/Html/Setaria_sphacelata_var._splendida.htm diakses berkala tanggal 25 Desember 2013
Google.2013.http//www.google.com/search/kata kunci. Diakses berkala 25 desember 2013
                 ,2013.http//translate.google.com/kata kunci/ diakses berkala 28 Desember 2013






LAMPIRAN