TUGAS
ILMU
TANAMAN MAKANAN TERNAK
IDENTIFIKASI
JENIS DAN MACAM RUMPUT UNGGUL
Oleh
:
NAMA : AHMAD HIJUL MUBIN
NIM : B1D 212 013
KELAS : 3A
FAKULTAS
PETERNAKAN
UNIVERSITAS
MATARAM
MATARAM
2013
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum W.W
Segala
Puji bagi Allah, tuhan semesta alam yang telah memberikan kesempatan dalam
menyelsaikan laporan praktikum Ilmu Tanaman Makanan Ternak yang
mengidentifikasi beberapa jenis rumput unggul yang biasa dibudidayakan baik
dari segi karakteristiknya maupun dari segi tinjuan yang lainnya. Sehingga kita
dapat mengetahui jenis rumput yang ada disekitar kita dan bisa diaplikasikan di
tengah masyarakat dan dapat meningkatkan kualitas pakan ternak yang kita
jadikan salah satu usaha.
Setelah kita mengetahui bagai dari jenis
rumput bisa kita mengetahi pula bagaimana kadar proteinnya maupun kandungan
yang lain, yang bisa menopang pertubuhan ternak. Bukan dari segi itu pula ada
hal yang perlu diperhatikan sangat beragam seperti ketahanan tumbuhnya, tingkat
palatabilitasnya bagi ternak, kecepatan tumbuh atau bertunas, dan masih banyak
menjadi faktor kita dalam menentukan bibit ruput unggul yang menjadi sumber
pakan bagi ternak kita, sesuai dengan linkungan kita berternak.
Seperti kata pepatah mengatakan bahwa “Tak ada gading yang retak” maka
sebagai manusia biasa pasti ada kesalahan dalam menyusun laporan ini. Saran dan
kritik dari pembaca sangat kami harapkan. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat
bagi pembaca skalian, Amin.
Mataram,
26 Desember 2013
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
|
HALAMAN JUDUL.......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR........................................................................................................ ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii
1.
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang......................................................................................................... 1
1.2. Tujuan
Dan Kegunaan............................................................................................. 2
2. BAB
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Pengertian Rumput.................................................................................................. 3
2.2.
Rumput sebagai Sumber Bahan Pakan.................................................................... 3
2.3.
Hijuan Pakan Ternak................................................................................................ 7
3.
BAB III MATERI DAN METODE
3.1.
Materi Praktikum..................................................................................................... 8
3.2.
Metode Praktikum................................................................................................... 9
4.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.
Hasil Praktikum....................................................................................................... 7
4.2.
Pembahasan............................................................................................................. 10
5.
BAB V PENUTUP
5.1.
Simpulan.................................................................................................................. 52
5.2.
Saran........................................................................................................................ 52
DAFTAR
PUSTAKA......................................................................................................... iv
LAMPIRAN....................................................................................................................... v
1)
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kemajuan perkembangan dalam segala
bidang akan mempengaruhi pola hidup masyarakt modern, sehingga mereka
membutuhkan makanan yang memiliki nilai gizi yang cukup untuk kebutuhannya.
Dalam proses pemenuhan pangan seperti halnya daging. Baik itu dagng sapi maupun
daging ternak lainnya harus melewati beberapa komponen. Seperti kita ketahui
dalam manajemen peternakan ada bagian pengaturan pakan dalam upaya penggemukan.
Dalam penggemukan ada faktor utama yang
diperhatian seperti nafsu makan ternak, jenis makanan hijauan maupun konsetrat
tambahan pakan. Dari segi pakan ada beberapa pakan diantaranya adalah hijauan
makanan ternak seperti rumput dan legum. Namun kali ini kia membicarakan rumpu
unggul. Konversi dari rumput menjadi daging itu merupakan kegiatan para
peternak yang mengubah hijauan maupun sisa limbah industri di konversikan
menjadi bahan pangan berupa swaswembada daging yang tersusun atas protein.
Rumput sangat identik dengan bahan serat
yang tinggi dan rendah protein. Itu merupakan ciri dari rumpu dibandingkan
dengan legum. Sehingga dalam pemilihan jenis rumput harus dengan penuh
ketelitian yaitu dala mengidentifikasi keseimbangan antara protin dan serat
kasar dari rumpu tersebut. Maka harus dilakukan pemilihan jenis bibit rumput
unggul yang efektif untuk dijadikan sebagai bahan pakan ternak. Dan dengan
memperhatikan percepatan tumbuhnya serta resistensinya terhadap lingkungan
sekitar kita. Sehingga dalam praktikum ini sebagai modal awal dari pengeahuan
kita dalam memilih jenis rumput yang akan kita kembangkan sebagai usaha dalam
bidang ternak potong.
Mengenal jenis rumput unggul akan
memberikan pengetahuan kita seberapa tahan rumput tumbuh dengan iklim daerah
tropis seperti Indonesia sehingga peningktan mutu peternakan nasional menjadi
maju. Dan apabila sudah tercapainya tujuan penyediaan swasembada daging maka pemenuhan
akan nutrisi anak bangsa akan menjadi lebih meningkatkan perkembangan otak
untuk dijadikan persiapan dalam meraih kemajuan negeri ini.
1.2. Tujuan dan Kegunaan
1.2.1.
Tujuan Praktikum
Dari
praktikum ini ada beberapa tujuan diadakannya antara lain :
1.
Untuk mengetahui beberapa jenis rumput
unggul yang bisa digunakan sebagai sumber bahan pakan ternak.
2.
Untuk dapat mengetahui karakteristik
dari bentuk batang, tinggi batang, bentuk daun, dan bagian lain dari rumput unggul.
3.
Untuk dapat mengetahui bagaimana cara
pertunasan dan perkembangan dari rumput unggul tersebut.
1.2.2.
Kegunaan Praktikum
Dari
tujuan diatas ada beberapa kegunaan dari praktikum tersebut, yaitu :
1.
Mahsiswa bisa menentukan jenis rumput
unggul yang diamati dilapangan.
2.
Mahasiswa bisa melihat bagaiamana
karakteristik dari rumput unggul yang diamati dilapangan.
3.
Mahsiswa bisa mengamati bagaimana
pertumbuhan pertunasan dari beberapa jenis rumput unggul.
2)
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1.Pengertian
Rumput
Rumput (Gramineae) merupakan famili
tumbuh -tu mbuhan yang paling luas penyebarannya. Rumput sebagai pakan ternak berupa rumput
lapang (liar) dan rumput pertanian. Rumput pertanian disebut juga dengan rumput
unggul merupakan rumput yang sengaja diusahakan dan dikembangkan untuk
persediaan pakan bagi te rnak. Rumput unggul ini dibagi menjadi dua jenis yaitu
pertama rumput potongan seperti rumput gajah (Pennisetum
purpureum Schum.), rumput benggala ( Pannicum maximum Jacq.), rumput mexico (Euchla ena
mexicana Schrad . ), dan Setaria spachelata Schum . Kedua yai tu rumput gembala
seperti Brachiaria brizantha (Hochst. ex A. Rich.) Stapf ., rumput ruzi atau rumput kongo (
Brachiaria ruziziensis R. Germ. and C. M. Evrard), rumput australia ( Paspalum
dilatatum Poir.), Brachiaria mutica (Forsk.) Stapf. , Cynodon plectostachyus (K. Schum.) Pilg., rumput pangola ( Digitaria decumbens Stent.), dan
Chloris gayana Kunth. (Sudarmono dan Sugeng, 2009).
Rumput memiliki sistem perakaran
berbentuk serabut yang mempunyai peranan dalam pembentukan struktur tanah,
titik tumbuh yang bera da dekat pada pangkal tanaman memungkinkan tumbuh
kembali setelah pemotongan, kemampuan membentuk anakan membantu menutup tanah
dengan cepat pada fase pertumbuhan pertama (McIlroy, 1976).
2.2.Rumput Sebagai Sumber Pakan Ternak
Menurut Rinduwati (2008), tumbuhan pakan
ternak adalah tumbuhan yang sengaja ditanam dan dibudidayakan (sehingga
meningkat daya gunanya) ataupun masih
hidup secara liar, yang biasa
diberikan kepada ternak, baik berupa daun, batang, buah/biji, atau umbinya,
seluruh atau sebagian, serta tidak menimbulkan pengaruh buruk pada ternak
yang memakannya. Tumbuhan pakan
ternak terdiri dari 2 golongan (famili besar), yaitu Graminae dan Leguminosa.
Jenis-jenis rumput famili Graminae yang
sering digunakan sebagai pakan ternak
diantaranya, rumput gajah (Pennisetum purpureum), rumput raja (Pennisetum
purputhypoides), rumput benggala (Panicum maximum), rumput Australia (Paspalum
dilatatum), rumput jaragua (Hyparrhenia
rufa), rumput bede (Brachiaria
decumbens), rumput para (Brachiaria
mutica), rumput koronivia (Brachiaria
humidicola), rumput ruzi (Brachiaria
ruziziensis), rumput buffel (Cenchrus ciliaris), rumput bermuda (Cynodon dactylon), rumput “giant star” (Cynodon plectostachyus), rumput pangola (Digitaria decumbens),
rumput molasses (Melinis minutiflora), rumput bahia (Paspalum notatum), Rumput
“golden timothy” (Setaria anceps), rumput lampung (Setaria splendida), rumput
rhodes (Chloris gayana). Sedangkan jenis tumbuhan famili Leguminosae yang sering digunakan sebagai pakan ternak diantaranya, Cajanus cajan, Calopogonium
mucunoides, Centrosema pubescens, Leucaena leucocephala, Clitoria cajanifolia, Desmodium
intortum, Desmodium uncinatum, Macroptilium
atropurpureum, Pueraria
phaseoloides, Sesbania grandiflora, Styloshantes guyanensis, Stylosanthes
humilis, Gliricidia maculata.
Pada bidang peternakan rumput merupakan
fondasi yang kuat dalam usaha peningkatan produksi protein hewani. Rumput
sebagai hijauan makanan ternak telah umum digunakan oleh peternak dan diberikan
dalam jumlah yang besar, hal ini karena rumput mampu tumbuh cepat setelah
pemotongan atau pengembalaan. McIlroy (1977) menyatakan beberapa sebab rumput
digunakan sebagai pakan ternak yaitu: (1) cepat membentuk tunas-tunas baru
setelah pemotongan atau pengembalaan, (2) rumput yang berkembang biak dengan
rhizoma dan stolon akan mudah membentuk akar tambahan sehingga cepat menutup
permukaan tanah, (3) sistim perakaran kuat, (4) rumput mampu mempertahankan pertumbuhan
vegetatifnya dan hanya berhenti pada musim kering dan musim dingin.
Menurut Rukaman (2005) mengatakan bahwa
rumput sangat berpengaruh pada produksi ternak. Oleh karena itu, pemberiannya
harus mencukupi kebutuhan ternak, baik untuk hidup maupun pertumbuhannya.
Selanjutnya dikatakan kekurangan rumput pada musim kemarau merupakan hal yang
sangat umum ditemukan pada berbagai daerah, hal ini mendorong petani untuk
mencari pakan-pakan yang potensial, baik hijauan makanan yang dibudidayakan
maupun yang tumbuh secara alami.
2.2.1.
Panicum
maximum
Di Indonesia rumput ini dikenal dengan
nama rumputBengala,di Inggris dikenal dengan namaGuinea grassdan di jawa
dikenal dengan nama Suket londo. Daerah asalnya di Afrika tropis dan sub
tropis. Rumput ini didatangkan dari zimbabwe termasuk tipe sedang dengan tinggi
tanaman 1,5 - 2,5 m. Rumput ini merupakan tanaman tahunan yang tidak membentuk
hamparan tetapi membentuk rumpun. Tekstur daun halus, lebih lebar dan panjang
dengan 9 tulang daun tengah yang lebih nyata, tepi daun kasar, bunganya
membentuk mayang dan mudah berbiji (Skerman & Riveros 1990). Rumput ini
sesuai untuk daerah dengan curah hujan 760 - 1000 mm per tahun, dapat ditanam
dengan biji, pols atau stek (Mannetje & Jones 1992).
2.2.2.
Setaria splendida
RumputSetaria splendidadisebut
jugasetaria gajah, merupakan rumput hasil introduksi. Rumput ini berasal dari
afrika tropika sebelah timur. Tumbuh baik di dataran rendah hingga pegunungan
asal curah hujan merata diatas 1000 mm/tahun. Mc ilroy (1977) rumputSetaria
splendidaini bisa ditanam dengan menggunakan anakan dan biji, tetapi lebih
disukai bila ditanam dengan cara vegetatif.Setaria splendidamerupakan rumput
yang produktif dan disukai ternak ruminansia serta mempunyai nilai gizi yang
cukup baik.
2.2.3.
Paspalum
dilatatum
Rumput ini berasal dari Argentina dan
masuk ke benua Australia pada tahun 1870 dan akhirnya meluas menjadi rumput
benua Australia. umumnya rumput ini ditanam dengan menggunakan pols, dan mampu
hidup pada ketingian 0-2000 m dari permukaan laut dengan curah hujan kurang
dari 900-1.200 mm/tahun. Selanjutnya dikatakan bahwa rumput Paspalum dilatatum
termasuk rumput berumur panjang, tumbuh tegak dan bisa mencapai tinggi 60-150
cm. Rumput ini berdaun rimbun dan toleran terhadap kekeringan karena sistim
perakaran luas dan dalam dan tahan genangan air. Rumput ini merupakan rumput
gembala yang baik, palatabel dan banyak nilai gizinya (AAK 1983).
2.2.4.
Brachiaria decumbens
RumputBrachiaria decumbenssering disebut
Signal grass. Rumput ini berasal dari daerah Afrika tropis. Sifat tanaman ini
adalah tumbuh menjalar membentuk hamparan lebar dengan ketinggian antara 30 -
45 cm, daun kaku dan pendek, ujung daun runcing dan mudah berbunga. RumputB. Decumbentumbuh
baik di daerah berbagai tempat termasuk di lereng-lereng yang terjal. Rumput
ini tumbuh di daerah yang mempunyai curah hujan tahunan 1000 mm atau lebih dan 10
mampu bersaing dengan alang-alang. Produksi hijauan dapat mencapai 40-75 ton/hektar/tahun
(Rukmana 2005).
2.2.5.
Stenotaphrum secundatum
RumputStenotaphrum secundatumdisebut
juga st. Augustine grass, crab grass, bufalo grass (Mannetje & Jones 1992)
. Aslinya menyebar secara alami pada daerah-daerah dipesisir di pantai atlantik
dan sekarang sudah menyebar secara meluas di dataran Australia dan pasifik
didaerah pantai (Bogdan 1977). Umumnya strain rumput ini digunakan sebagai
rumput gembala di daerah-daerah terbuka dan di daerah tanaman perkebunan. Jenis
rumput ini juga populer sebagai tanaman penutup tanah untuk melestarikan tanah.
Rumput Stenotaphrum secundatumini bersifat perenial yang mempunyai stolon
dengan batang tegak dan banyak cabang, tinggi bisa mencapai 50 cm. Rumput ini
merupakan rumput pionir yang dapat tumbuh pada ketinggian tempat dari 0-800 m
diatas permukaan laut. Rika (1994) menyatakan rumputS. secundatumdapat
menghasilkan 10-15 ton bahan kering/ha/th pada naungan sampai 50 persen.
2.2.6.
Paspalum notatum
Tanaman ini dikenal dengan sebutan
rumput bahia dan dapat diperbanyak dengan vegetatif dengan menggunakan sobekan
rumput/pols. Tanaman berumur panjang, mempunyai perakaran yang dalam dengan
rhizoma yang pendek. Merupakan rumput pastura yang tahan pengembalaan berat.
Stur dalam Juniar (2005) melaporkan bahwa P. Notatumdapat menghasilkan 89
g/plot dengan ukuran plot 0,5 m x 0,5 m.
2.2.7.
Brachiaria humidicola
Tanaman ini merupakan rumput asli Afrika
Selatan dan terkenal dengan nama Kornovia grass. B. Humidicolaadalah tanaman
prennial, perkembangan vegetatif dengan stolon. Kapasitas produksi dapat
mencapai 20 ton bahan kering/hektar (Jayadi 1991).
2.2.8.
Chloris
gayana
Dikenal dengan sebutan rumpuRhodes,HMT
ini merupakan rumput asli Afrika tropika yang penyebarannya mencapai daerah
tropika dan subtropika. Produksinya mencapai 5 ton bk/ha dengan pemupukan (Mc
Ilroy 1977). Reksohadiprodjo (1985) menjelaskan bahwa tanaman ini berumur
panjang, membentuk hamparan yang mencapai tinggi 1,5 m. Helai daun halus tak
berbulu dan panjang sekitar 50 cm dengan lebar 0,5 - 1 cm. Termasuk rumput yang
tahan kering dan sangat toleran terhadap api. Adalah rumput yang baik untuk
padang rumput rotasi didaerah tropik, palatabel dan tahan terhadap pengembalaan
serta tahan injakan.
2.3. Hijauan Pakan Ternak
Pemanfaatan produksi hijauan yang
berlebih serta untuk mengatasi kekurangan pakan ternak saat musim kemarau,
rumput dapat diawetkan dalam bentuk silase maupun hay. Silase merupakan hijauan
pakan ternak yang diawetkan dengan cara peragian atau fermentasi asam laktat
(Siregar, 1996). McIlroy (1976) menyatakan bahwa rumput gajah merupakan rumput yang sangat
baik untuk silase. Hay merupakan hijauan pakan ternak yang diawetkan melalui pengeringan hingga kadar
air 15% (Siregar, 1996). Waktu panen hijauan yang akan dibuat hay
adalah pada masa pertumbuhan terbaik saat fase mulai berbunga (McIlroy, 1976).
3)
BAB
III
MATERI
DAN METODE
3.1. Materi Praktikum
3.1.1. Alat
Praktikum
Dari
praktikum ini ada berberapa alat yang digunakan selama praktikum ini yaitu :
1) Meteran
gulung
2) Kamera
3) Alat
tulis
3.1.2. Bahan
Praktikum
Adapun
bahan yang diidentifikasi pada praktikum kali ni adalah beberapa rumput unggul
diantaranya :
1)
Rumput
Ruzi
(Brachiaria ruziziensis)
2)
Rumpu
Para/ Para grass (Brachiaria
mutica)
3)
Rumpu
BD
(Brachiaria decumbens)
4)
Rumput
Rodes (Chloris
Gayana)
5)
Star
Grass (Cynodon spp)
6)
Rumput
Paspalum (Paspalum
Atratum)
7)
Rumput
Benggala (Panicum
maximum)
8)
Rumput
Gajah (Pennisetum
purpureum)
9)
Rumput
Setaria (Setaria
spacelata)
3.2. Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum
mengidentifikasi dari beberapa jenis rumput unggul ini dilakukan pada :
Hari/Tanggal :
Ahad, 22 Desember 2013
Waktu
: 08.00-10.30 Wita
Tempat : Taman Koleksi Rumput Unggul,
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi NTB, Banyumulek Kabupaten Lombok
Barat
3.3. Metode Praktikum
Dari
praktikum ini ada beberapa cara yang dilakukan mengidentifikasi dari jenis
tanaman rumput, tinggi maupun karakter lainnya antara lain :
1)
Mengidentifikasi jenis rumputnya
ditinjau dari bentuk daun, batang dan bentuk tunas dari tanaman tersebut dan
faktor yang lainnya. Yang sesuai dengan intruksi dari pemateri praktikum.
2)
Mengukur tinggi dari pohon tersebut
dengan mengukur dari pangkal batang sampai pucuk yang tertinggi.
3)
Mencata jenis rumput dan berapa tinggi
dari rumput tersebut.
4)
Mengambil gambar dari rumput yang
diamati dilapangan.
4)
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1.
Hasil Praktikum
Hasil Praktikum
Rumput Setaria(Setaria spacelata ) Tinggi : 92 cm
Rumput BD (Brachiaria decumbens) – Tinggi : 184cm
Rumput Paspalum (Paspalum atratum) –Tinggi : 137 cm
Rumput Benggala (Panicum maximum) – Tinggi : 120 cm
Rumput
Para Grass (Bracharia Mutica) –
Tinggi :
194 cm
Rumput Rodes (Cloris gayana) – Tinggi : 120 cm
Rumput Ruzi (Brachiaria ruziziensis) - Tinggi : 150 cm
Rumput
star grass (cynidon spp) - Tinggi : 120
cm
Rumput Gajah (Pennisetum purpureum) – Tinggi : 192 cm
4.2. Pembahasan
A. Rumput Ruzi (Brachiaria ruziziensis)
Ø
Nama latin
Brachiaria ruziziensis R. Germ. and C.M. Evrard
Ø
Diskripsi tanaman
Tanaman
berumpun, tahunan merambat dengan rizoma yang pendek. Batang berongga tumbuh
dari pucuk buku-buku merambat dan rizoma pendek. Daun panjang sampai 25 cm dan
lebar 15 mm. Bunga terdiri dari 3-9 tandan yang relatif panjang (4-10 cm). Berat
biji 250.000 biji/kg.
Ø
Penggunaan/pemanfaatan
Padang
penggembalaan permanen atau semi permanen untuk digembalai atau dipotong
sebagai pakan hijauan dan konservasi. Juga ditanam sebagai padangan dibawah
kebun kelapa.
Ø Persyaratan tanah
Rumput Ruzi
memerlukan tanah ringan atau loam dengan
kesuburan tinggi sedang (pH 5,0-6,8)
dan tidak tahan kondisi tanah yang sangat asam.
ü Air
Rumput Ruzi
ini adalah rumput untuk dataran rendah sampai ketinggian 2000 m pada daerah
tropis yang basah, dengan rata-rata curah hujan minimum 1200 mm. Dapat
bertahan musim kering selama 4 bulan tetapi akan mati pada kekeringan yang
panjang. Tidak tahan terhadap genangan dan tumbuh subur pada tanah berpengairan
baik.
ü
Suhu
Tumbuh pada
musim panan (pertumbuhan optimum pada 33/28oC hari/malam), dan tidak
tahan suhu dingin beku.
ü Cahaya
Rumput Ruzi
tahan naungan sedang dan dapat ditanam dibawah perkebunan kelapa.
ü Perkembangan reproduksi
Berbungan
pada hari pendek, pada pertengahan musim gugur di Queensland utara Australia
(18oS).
ü Penggembalaan/pemotongan
Dapat
bertahan penggembalaan berat sedang dan memerlukan tingkat pemupukan tinggi
untuk bertahan pada frekuensi pemotongan tinggi.
Agronomi
ü Penanaman
Dapat
ditanam dari biji yang perlu disimpan selama 6 bulan setelah panen untuk
menghilangkan dormansi. Biji dapat disebar dengan jumlah 2,5-10 kg/ha diatas
bedengan yang telah disiapkan dan kemudian ditutupi tanah sedikit. Biji
hendaknya tidak ditanam lebih dalam dari 2 cm. Pertumbuhan bibit sangat
cepat.Cara lainnya, ruzi dapat ditanam secara vegetatif dengan menggunakan
potongan batang.
ü Spesies pasangan
Ø
Nilai pakan
ü Nilai nutrisi
Nilai nutrisi baik - lebih baik disbanding hampir semua Brachiariaspp.
Dengan kadar PK sekitar 7-13%, bahkan sampai 20%, dengan kecernaan 55-75%. Pada
"hay"
rumput Ruzi dipotong pada umur 45 hari setelah tanam di timur laut Thailand,
kandungan kecernaan bahan kering in vitro, serat
kasar, NDF dan
ME adalah masing-masing 61%, 80,5%, 72,8% dan 7,9 MJ/kg.
ü Palatabilitas/kesukaan
Sangat
disukai ternak. Tekanan penggembalaan berat dan selektif dan kebutuhan akan
kesuburan tanah yang tinggi dapat membuat rum put ruzi musnah.
Ø
Potensi produksi
Ø
Gambar Daerah Produksi Brachiaria
ruziziensis
ü
Bahan kering
Produiksi lebih sedikit disbanding B. decumbens di Australia dan Amerika Selatan meskipun panen dapat menghasilkan lebih dari yang
tinggi. Di Sri Lanka, diperoleh produksi bahan kering sebesar 16,8, 22,0 dan
25,6 ton/ha/tahun dengan pemupukan Nitrogen masing-masing 112, 224, dan 366
kg/ha.
ü Produksi ternak
Kenaikan
berat badan melebihi 1000 kg/ha/tahun diperoleh dari padang penggembalaan
rumput Ruzi dan legum, dan lebih dari 1500 kg/ha/tahun dengan 200 kg/ha pupuk
N. Ternak muda yang digembalakan pada rumpur ruzi di padang sabana Brazilia
dengan jumlah ternak 2 ekor/ha, mendapat kenaikan berat badan 285 kg/ha/tahun.
ü
Produksi biji
Produksi
biji 25-200 kg/ha diperoleh dengan sistem panen kombinasi, dan produksi
sampai 700 kg/ha diperoleh dengasn panen menyapu tanah. Di Thailand, panen
dengan tangan kepala biji ditumpuk setinggi 1 m dan dibiarkan layu selama
3 hari. Kepala biji diputar setiap hari untuk memfasilitasi pemisahan biji dari
kepala biji dan mencegah pemanasan berlebihan. Cara lain adalah, dengan
menggunakan metode "selubung hidup", dimana kepala biji diikat
bersama dalam kelompok dan dilayukan di lapangan selama 1-2 minggu sebelum
panen. Biji yang dikelompokkan diayak setiap 2-3 hari sampai sluruh biji
diperoleh.
Persentasi
biji dorman setelah panen sangat tinggi (germinasi <20%). Dormansi primer
adalah fisiologis, sementara dormansi panjang adalah mekanikal, disebabkan oleh
pembatasan selubung biji. Dormansi mungkin dihilangkan dengan penyimpanan
selama 6-9 bulan atau dengan skarifikasi asam.
Ø
Keunggulan
ü
Disukai dan kualitas baik.
ü
Produksi biji tinggi.
ü
Tumbuh cepat dari biji atau bagian tanaman.
Ø
Keterbatasan
ü Butuh tanah
yang subur dan berpengairan baik.
ü Daya tahan
hidup rendah pada tanah tidak subur atau berpengairan buruk.
ü Pertumbuhan
musim kering rendah.
ü Sangat
rentan terhadap spittle bug
B.
Rumput
Para/ Para grass (Brachiaria mutica)
Ø Nama latin
Brachiaria
mutica (Forssk.) Stapf
Ø Diskripsi tanaman
Rumput
merambat dengan stolon panjang besar sampai 5 m, sangat berbulu, batang
merambat dan lunak, daun berbulu sedang panjang sekitar 30 cm dan lebar 20 mm.
Tangkai bunga panjang 6-30 cm, terdiri atas 5-20 kelompok bunga yang padat.
Ø Penggunaan/pemanfaatan
Biasanya
digunakan pada lingkungan pengairan buruk atau curah hujan tinggi. Juga
digunakan sebagai hijauan potong angkut. Dapat dipotong untuk dijadikan
"hay " tetapi biasanya lambat kering pada lingkungan lembab dimana
tanaman ini tumbuh. Pada daerah basah, tanaman ini dapat digunakan sebagai
cadangan pakan musim kering. Rumput Para akan tumbuh di air 1,2 m di daerah
tropis.
Ekologi
Ø Persyaratan tanah
Tumbuh
dengan baik pada jenis tanah yang beragam. Cocok untuk lahan berpengairan buruk
di daerah tropis dan daerah subtropis yang lebih hangat, tetapi juga
beradaptasi baik pada tanah tanpa pengairan di lingkungan curah hujan tinggi.
ü
Air
Daerah
lembab dan semi lembab dengan 1200-4000 mm curah hujan tahunan. Juga dapat
tumbuh pada daerah rawa pada lingkungan lebih kering sampai 900 mm curah hujan
tahunan, tetapi tidak tahan kondisi kering panjang. Rumput Para dapat bertahan
genangan jangka panjang.
ü
Suhu
Tumbuh
hanya pada musim yang hangat, dengan pertumbuhan dibatasi oleh suhu dibawah
15oC. Sangat rentah suhu beku. Daun mati bila terkena suhu beku tetapi tanaman
dapat ulih kembali.
ü
Cahaya
Daya
tahan sedang terhadap naungan tetapi lebih suka penyinaran matahari penuh.
ü
Perkembangan
reproduksi
Dilaporkan
sebagai spesies tanaman dengan panjang hari pendek yang berbunga lebih banyak
pada lingkungan lembab pada lintang 10-20o.
ü
Penggembalaan/pemotongan
Dibawah
kondisi pemotongan yang konstan, rumput para dapat menjadi korban spesies
tanaman yang menyerang (gulma daun lebar dan Teki dan Sida spp). Tinggi rumpun
harus dipertahankan sekitar >20 cm untuk mencegah pertumbuhan gulma. Tekanan
penggembalaan sedang mungkin diperlukan untuk mengurangi pembentukan biji dan
mempertahankan kualiats hijauan pada lingkungan yang sangat produktif.
Agronomi
Ø Petunjuk untuk penanaman dan
pengelolaan rumput unggul
ü
Penanaman
Dapat
ditanam dengan mudah dari bagian vegetatif, ditanam sedalam 10-15 cm. Bagian
yang ditanam ini mestinya sepanjang 25-30 cm dengan 3-4 buku, dan paling tidak
2 buku harus masuk didalam tanah yang basah. Tanaman yang tumbuh akan membentuk
akar pada buku-bukunya. Biasanya
menghasilkan ada biji.
Ø Spesies pasangan
Rumput:
Echinochloa polystachya , Hymenachne amplexicaulis .
Legume:
Macroptilium lathyroides , Aeschynomene americana. Pada tanah tanpa pengairan;
Pueraria phaseoloides , Centrosema molle , Neonotonia wightii . Calopogonium
mucunoides mungkin akan bertahan tumbuh karena palatabilitas yang rendah.
Ø Nilai pakan
ü
Nilai
nutrisi
Suatu rumput yang bernilai nutrisi tinggi,
konsumsi bahan kering oleh ternak yang menggembala mungkin akan dikurangi oleh
kandungan air yang tinggi. Tanaman yang tumbuh aktif memiliki nilai nutrisi
yang tinggi, dengan PK 14-20%, dan Kecernaan bahan kering in vitro (IVDMD)
65-80% untuk bagian daun tanaman dan 55-65% untuk seluruh bagian pucuk.
Kualitas akan menurun seiring dengan makin menuanya tanaman.
ü
Palatabilitas/kesukaan
Daun
sangat disukai dan dimakan ternak dengan selektif. Stolon dan batang yang tua
akan kurang disukai (palatabilitas berkurang) tetapi akan dimakan ternak bila
tidak ada pakan lain tersedia.
Ø Potensi produksi
ü
Bahan
kering
Produksi
BK biasanya 5-12 ton/ha/tahun.
ü
Produksi
ternak
Dalam
daerah kondisi basah atau dengan irigasi, kenaikan berat badan sekitar 300-800
kg/ha/tahun telah dilaporkan, dimana ternak muda memperoleh kenaikan antara
0,8-1 kg/ekor/hari dengan tingkat penggembalaan sampai 3 ekor ternak per
hektar.
ü
Produksi
biji
Produksi
biji rendah sekitar 10-30 kg/ha dengan panen mesin atau panen tangan.
Ø Keunggulan
1)
Tumbuh baik pada daerah rawa, tergenang
air.
2)
Mendukung produksi tinggi untuk ternak
ruminansia.
3)
Menyebar dengan cepat melalui stolon.
4)
Daun muda sangat disukai.
Ø Keterbatasan
1)
Tidak tahan kekeringan.
2)
Sensitif terhadap suhu dingin.
3)
Kecocokan dengan legum rendah.
4)
Berpotensi menjadi gulma bila tidak
dimakan ternak.
C.
Rumpu
BD (Brachiaria decumbens)
Ø Nama latin
Brachiaria
decumbens Stapf.
Ø Diskripsi tanaman
Tumbuh rendah, tegak atau menjalar,
membentuk rizoma dan tanaman tahunan berstolon dengan daun berbulu sedang dan
berwarna hijau terang, lebar 7-20 m, dan panjang 5-25 cm. Daun tumbuh dari
stolon yang merambat yang berakar pada buku-bukunya. Daun pedang lanceolate.
Tanda khusus kepala biji dengan 2-7 tandan, panjang 1-5 cm, ditunjang suatu
axis dengan panjang sekitar 10 cm.
Ø Penggunaan/pemanfaatan
Biasanya ditanam untuk padang
penggembalaan permanen, tetapi juga ditanam atau dikonservasi pada sistem
potong angkut oleh peternak kecil. Ditanam sebagai penutup tanah yang
digembalai pada perkebunan dan memberi penutup yang baik untuk menahan erosi
pada daerah yang miring. Digunakan pada sistem padi dataran tinggi di sabana Colombia.
Dapat memberikan padang penggembalaan penutup untuk mengontrol Chromolaena
odorata di Cina.
Ekologi
Ø Persyaratan tanah
Tumbuh pada berbagai tipe tanah -
kesuburan rendah, pH rendah (sampai pH 3,5) dan Al tinggi jenuh. Juga toleran
sedang terhadap Mn. B. decumbens lebih tahan kadar aluminium yang tinggi
disbanding B. ruziziensis. Tidak dapat bertahan pada tanah liat berat yang
seringkali tergenang.
ü
Air
Beradaptasi pada daerah tropis yang
lembab dan daerah subtropis yang lebih hangat dengan curah hujan 1000-3000 mm.
Curah hujan rata-rata tahunan >1500 mm lebih disukai tetapi dengan musim
kering kurang dari 5 bulan. Tetap hijau sampai musim kering (lebih baik dari B.
brizantha ). Dapat bertahan pada penggenangan jangka pendek tetapi tidak
tergenang lama (dimana B. humidicola lebih superior).
ü
Suhu
B. decumbens paling produktif pada
daerah dataran rendah tropis yang lembab, atau ketika musim panan di daerah
subtropis atau di daerah lebih tinggi. Suhu yang disukai diatas 19oC. Daun akan
rusak karena beku ringan tetapi tanaman akan dapat tumbuh kembali.
ü
Cahaya
Beberapa tahan terhadap naungan dan
cocok sebagai penutup tanah pada perkebunan. Jenis tanaman yang biasa ditemukan
dibawah pohon kelapa (>60% transmisi cahaya), tetapi tidak tahan
penggembalaan berat pada pencahayaan yang kurang dibanding dengan sinar
matahari penuh.
Ø Perkembangan reproduksi
Tetraploid apomik. Mungkin netral
terhadap pengaruh fotoperiod.
ü
Penggembalaan/pemotongan
Sangat tahan penggembalaan berat dengan
stolon tetap bertahan dibawah penggembalaan dan curah hujan rendah. Naungan
akan mengurangi daya tahan terhadap penggembalaan berat. Bertahan dengan baik
pada pemotongan yang teratur, tetapi pemotongan yang terlalu sering akan
menyebabkan daun yang prostrate yang akan sulit dipanen.
ü
Agronomi
Ø Petunjuk untuk penanaman dan
pengelolaan rumput unggul
ü
Penanaman
Mudah disemaikan dengan biji yang berat.
Biji seringkali dorman selama 6 bulan setelah panen dan seharusnya disimpan dan
diskarifikasi sebelum tanam. Jumlah semai sekitar 2-4 kg/ha. Dapat juga ditanam
dengan bagian vegetatif (daun dengan rizoma) meskipun tidak dapat menyebar dan
menutup tanah secepat B. humidicola.
Ø Spesies pasangan
Legume: Desmodium heterophyllum , D.
heterocarpon subsp. ovalifolium, Arachis spp., Stylosanthes guianensis var.
guianensis, Centrosema molle , C. macrocarpum , Desmodium intortum.
Ø Dibawah curah hujan tinggi dan
penggembalaan berat, Pueraria phaseoloides.
Ø Nilai pakan
ü
Nilai
nutrisi
Cukup tinggi (seperti rumput tropis yang
lain) tetapi bergantung pada status kesuburan tanah. Sedang sampai tinggi
kecernaan (50-80%), PK berkisar dari 9-20% tergantung pada kesuburan tanah dan
manajemen, tetapi dapat menurun dengan cepat seiring umur daun, dari 10% pada
umur 30 hari menjadi 5% pada umur 90 hari.
ü
Palatabilitas/kesukaan
Cukup baik tetapi tergantung kesuburan
tanah. Tidak disukai kuda. Ternak tidak memakan rumput yang membeku.
Ø Potensi produksi
Ø
Gambar daerah produksi Brachiaria decumbens
ü
Bahan
kering
Produksi Bahan Kering tinggi dengan
pemupukan berat, dengan produksi sekitar 10 ton/ha/tahun dan sapai 30 ton/ha
dibawah kondisi ideal. Produksi akan lebih sedikit pada musim kering dan di
musim dingin di daerah subtropis.
Pada tanah subur di daerah lembab tropis
di Vanuatu, dapat menghasilkan 29 ton/ha/tahun BK pada tahun pertama, tetapi
hanya 16 ton/ha/tahun ketika kesuburan turun pada tahun kedua pertumbuhan.
ü
Produksi
ternak
Padang penggembalaan yang dipupuk banyak
dapat menghasilkan produksi yang tinggi (sampai 1300 kg/ha/tahun kenaikan berat
badan hidup) diakibatkan oleh hasil hijauan yang tinggi dan kemampuan untuk
menampung penggembalaan yang tinggi. Pada tanah yang subur dengan komponen
legum yang baik, biasanya dapat dicapai kenaikan berat badan ternak sekkitar
450-600 kg/ha/tahun
ü
Produksi
biji
B. decumbens dapat dipanen secara
mekanis tetapi diperlukan kemampuan untuk menangani daun dalam jumlah besar
yang dapat menahan biji yang jatuh. Panen biji di Brazil dan Australia biasanya
sekitar 400-1000 kg/ha, tetapi biasanya lebih rendah di daerah lintang lebih
rendah.
Biji biasanya dorman segera setelah
dipanen. Dormansi primer adalah fisiologis, sementara dormansi panjang adalah
mekanikal, disebabkan oleh pembatasan selubung biji. Dormansi mungkin
dihilangkan dengan penyimpanan selama 6-9 bulan atau dengan skarifikasi asam.
Ø Keunggulan
1)
Produksi tinggi dengan manajemen yang
intensif.
2)
Tahan penggembalaan berat.
3)
Bertahan hidup pada tanah asam, tidak
subur.
4)
Hasil
biji tinggi sehingga secara relatif
adalah biji yang murah.
Ø Keterbatasan
1)
Rentan terhadap serangan spittlebug pada
daerah tropis.
2)
Kecocokan rendah dengan banyak legum.
3)
Toleransi rendah terhadap pengairan yang
buruk.
4)
Fotosensitisasi pada domba dan
kambing.
D. Rumput Rodes (Chloris gayana)
Ø Nama latin
Chloris
gayana Kunth
Ø Diskripsi tanaman
Berumpun menahun, biasanya membentuk
stolon dengan daun 0.5-1.2 m. Bunga biasanya membentuk menjari, terbentuk dari
6-15 kelompok bunga yang mengumpul (seperti tandan) yang menurun atau menyebar
sepanjang 4-15 cm. Biasanya 7-10 juta biji/kg meski lebih sedikit untuk cv.
Katambora (4 juta biji/kg).
Ø Penggunaan/pemanfaatan
Digunakan pada padang gembala permanen
atau padang gembala jangka pendek dan menengah untuk memperbaiki struktur
tanah, meningkatkan kadar bahan organik, dan mengurangi nematoda. Bahan hay
yang baik bila dipotong sebelum berbunga. Merupakan hijauan yang cukup
baik ketika tua. Penutup tanah yang baik
dan menahan erosi dengan efektif ketika telah tumbuh baik tetapi memerlukan
pemangkasan teratur untuk mempertahankan tutupan tanah.
Ekologi
Ø Persyaratan tanah
Tumbuh pada hampir semua tanah yang
berpengairan baik, kecuali pada tanah liat berat, asalkan kesuburan tanah
memadai. Sangat tahan pada tanah dengan kadar Na yang tinggi (konduktivitas
>10 dS/m). Juga tahan dengan kadar Li+ tinggi tetapi tidak Mg++. Tumbuh terbaik
pada tanah dengan pH 5,5-7,5 tetapi akan dapat tumbuh pada tanah dengan pH yang
ekstrim sampai 4,5 dan 10. Tidak tahan pada tanah dengan kadar mangan (Mg)
tinggi.
ü
Air
Biasanya ditanam pada daerah dengan
curah hujan 700-1200 mm, tetapi tumbuh dengan baik pada daerah-daerah yang
lebih kering. Tidak digunakan bila curah hujan >1800 mm. Digunakan pada
padang gembala beririgasi, terutama bila air irigasi mungkin terlalu asin
(saline) bagi spesies lain. Daya tahan kekeringan lebih rendah dari Cenchrus
ciliaris dan Panicum maximum . Tahan terhadap genangan musiman dan banjir
sampai selama 15 hari.
ü
Suhu
Tumbuh dari daerah dekat permukaan laut
sampai 2000 m dpl (dari permukaan laut) di daerah tropis, dan sampai >1000 m
dpl pada daerah sub tropis. Ditanam pada daerah dengan suhu beragam dan
memiliki daya tahan memadai terhadap suhu beku.
ü
Cahaya
ü
Umumnya
tidak tahan terhadap naungan.
Ø Perkembangan reproduksi
Diploid (2n = 20) secara umum tidak
sensitive terhadap panjang hari dan berbunga sepanjang musim pertumbuhan. Tetraploid
dipengaruhi oleh panjang hari yang pendek dengan pembungaan yang intens pada
pertengahan April, dan berbunga lagi pada bulan Oktober/Nopember di bagian
selatan dunia.
Ø Penggembalaan/pemotongan
Tanaman tumbuh dengan cepat dan dapat
digembalai 4-6 bulan setelah tanam. Pertumbuhan dimulai pada musim semi. Karena
nilai pakan menurun dengan cepat pada saat pembungaan, sangat penting untuk
mempertahankan tanaman tetap berdaun dengan pemotongan yang teratur. Tahan
terhadap penggembalaan berat, tetapi produksi akan berkurang apabila terlalu
sering dipotong (misalnya 14 hari dibanding 28 hari). Menjadi bahan hay yang
baik bila dipotong saat menjelang berbunga.
Agronomi
Ø Petunjuk untuk penanaman dan
pengelolaan rumput unggul
ü
Penanaman
Diperbanyak secara vegetatif atau dengan
biji. Bahan tanam diperoleh dengan memecah rumpun yang besar beserta akarnya
atau rumpun kecil dengan stolon. Penanaman biasanya dilakukan dengan jarak 1 m.
Biasanya menghasilkan biji 0,5-1 kg/ha.
Biji diploid tidak bersifat dorman setelah panen, sementara biji tetraploid
mungkin tidak akan mencapai germinasi (berkecambah) maksimum selama 3-6 bulan
(seringkali sampai 18 bulan) setelah panen. Kedalaman tanam sekitar <2 cm
pada suatu bedengan yang telah disiapkan dengan baik. Untuk penebaran, biji
sebaiknya dicampur dengan pasir.
Ø Spesies pasangan
Rumput: Cenchrus ciliaris , kultivar
Panicum maximum yang tumbuh rendah (misalnya Petrie, Gatton), Setaria
sphacelata.
Legum: Centrosema pubescens , Clitoria
ternatea , Desmodium uncinatum , Neonotonia wightii , Lotononis bainesii ,
Macroptilium atropurpureum , Medicago sativa , Stylosanthes guianensis,
Trifolium repens.
Ø Nilai pakan
ü
Nilai
nutrisi
Kadar protein kasar bervariasi seiring
umur tanaman dan berkisar dari 17% (berdasar BK) pada daun yang masih muda
sampai 3% pada daun tua. Kadar P juga bervariasi seiring umur tanaman dan kadar
P tanah, dan berkisar dari 0,4% pada tanaman muda samai 0,1% pada tanaman tua.
Demikian pula, Kecernaan Bahan Kering in vitro berkisar dari 40-80%. Kadar Na
bervariasi dari 300-3100 ppm, tergantung dari varitas tanaman.
ü
Palatabilitas/kesukaan
Tanaman muda sangat disukai ternak,
tetapi kesukaan berkurang ketika tanaman mulai tua. Tanaman tetraploid umumnya
lebih cepat siap untuk dimakan ternak dibanding tanaman diploid, terutama
ketika tanaman tua.
Ø Potensi produksi
Ø Gambar Daerah Produksi Chloris Gayana
ü
Bahan
kering
Produksi BK umumnya berkisar dari
kira-kira 2 sampai 10-25 ton/ha, tergantung dari varitas, kesuburan tanah,
kondisi lingkungan, dan frekuensi pemotongan. Produksi tahun kedua mungkin dua
kali lebih tinggi dibanding masa awal penananman, tetapi ini juga tergantung
pada manajemen dan kondisi lingkungan.
ü
Produksi
ternak
Dapat menampung sekitar 1-4 ternak/ha
tergantung pada produksi padang penggembalaan. Kenaikan berat badan tahunan
dapat mencapai 160 kg/ekor dan 850 kg/ha. Produksi ternak akan menurun tanpa
tanaman yang subur atau tanpa pemupukan dengan nitrogen.
ü
Produksi
biji
Biji diploid dapat menghasilkan sampai 3
panenan setahun sementara biji tetraploid akan menghasilkan 2 panenan per tahun
tetapi panen awal biasanya rendah dan mungkin saja tidak layak secara ekonomi.
Biji akan masak 23-25 hari setelah berbunga. Biji dapat dipetik dengan tangan
dan memerlukan sedikit pembersihan. Kultivar diploid, "Pioneer" dan
"Katambora", menghasilkan lebih banyak floret/tahun dan hasil biji
lebih banyak dibandingkan dengan cultivar tetraploid, "Callide" dan
"Samford". Potensi produksi biji dari kultivar "Callide"
adalah sekitar 850 kg/ha. Pada tanaman yang dirawat dengan baik, panen secara
mekanis dapat menghasilkan sekitar 100-200 (-300) kg/ha. Biji yang telah masak
mungkin memiliki masa dormansi setelah panen (lihat "Penanaman").
Ø Keunggulan
1)
Tumbuh pada kondisi beragam.
2)
Mudah ditanam.
3)
Nilai nutrisi awal.
4)
Sangat toleran terhadap garam.
5)
Tahan terhadap penggembalaan berat.
6)
Sedikit hama atau penyakit yang
menyerang.
7)
Beberapa spesies dapat menekan nematoda
(seperti cv. Katambora).
8)
Hasil produksi biii bagus.
Ø Keterbatasan
1)
Masa kadar nutrisi tinggi singkat pada
beberapa kultivar.
2)
Biji yang seperti bulu sulit untuk
disemai.
3)
Tidak tahan terhadap tanah asam dan
tidak subur.
4)
Tanaman butuh kesuburan tinggi untuk
bertahan hidup.
5)
Daya tahan naungan rendah.
E.
Star
Grass (Cynodon spp)
Ø Nama Ilmiah
Setaria sphacelata
( Schumach. ) Stapf & C.E. Hubb . var . anceps ( Stapf ) Veldkamp
Ø Sinonim
Setaria
anceps Stapf
Setaria
anceps Stapf var . sericea Stapf
Setaria
sphacelata ( Schumach. ) Stapf & C.E. Hubb . var . sericea ( Stapf )
Clayton , nom . illeg .
Ø Keluarga / Suku
Keluarga
: Poaceae ( Gramineae alt. ) subfamili : Panicoideae Kaum : Paniceae .
Ø Nama-Nama Umum
Bulu rumput emas , millet emas , rumput
merpati Afrika Selatan , rumput Rhodesia ( Afrika Selatan ) , setaria (
Australia ) ; capim - Setaria , napierzinho ( Brazil ) ; pasto san juan ( Kosta
Rika ) , pasto miel ( Ekuador ) ; fleo dorado ( Meksiko ) ; emas timothy (
Zimbabwe ).
Ø Deskripsi Morfologi
Tussock abadi 2 m , dengan rimpang
pendek . Daun abu-abu kebiruan - hijau , pisau daun lembut , tidak berbulu ,
sampai 50 cm panjang dan sampai sekitar 1 cm lebar. Bagian bawah batang dan
daun basal - selubung diratakan . Perbungaan berupa sebuah malai dikontrak erat
menghasilkan lonjakan palsu , panjang 7-25 cm dan sekitar 8 mm lebar ( termasuk
padat , memancar bulu kuning keemasan ) , stigmata ungu atau putih . Benih
rata-rata sekitar 1,5 juta / kg .
Ø Distribusi
Ø Gambar daerah produksi cynodon spp
ü Berasal dari :
Afrika : Kenya , Tanzania , Uganda ,
Angola , Botswana , Namibia , Afrika Selatan , Swaziland , Benin , Burkina Faso
, Cote D' Ivoire , Ghana , Guinea - Bissau - Cacheu , Mali , Mauritania ,
Nigeria , Senegal , Sierra Leone , Togo , Kamerun , Zaire .
Ditemukan pada berbagai habitat dari
daerah basah ( misalnya tanah riparian , margin rawa ) ke lereng bukit berbatu
.Umumnya ditanam di Afrika , Asia , dan Australia , menjadi naturalisasi di
luar areal yang telah ditanami .
ü Penggunaan / Aplikasi
Padang rumput permanen untuk merumput
atau memotong dan membawa. Formulir groundcover stabil untuk konservasi tanah .
Membuat silase yang baik . Jenis halus cocok untuk jerami .
Ekologi
ü Persyaratan Tanah
Paling sering ditemukan pada tanah
dengan tekstur mulai dari pasir lempung liat dan tanah liat ringan , namun akan
tumbuh di lapangan tanah liat berat . Bertahan kondisi kesuburan rendah tetapi
merespon meningkatkan fertilitas . Tidak juga disesuaikan dengan alkali atau
tanah yang sangat asam , sebagian besar dari koleksi liar yang berasal dari
tanah dari pH 5,5-6,5 . Toleransi garam umumnya rendah .
ü Embun
Meskipun sebagian besar ditemukan di
daerah dengan curah hujan turun menjadi sekitar 750 mm / tahun , umumnya hanya
ditaburkan di mana curah hujan tahunan melebihi 1.000 mm . Lebih toleran
terhadap genangan dan banjir daripada banyak rumput tropis . Toleransi
kekeringan umumnya miskin , meskipun hal ini bervariasi dengan asalnya .
ü Suhu
Paling cocok untuk kondisi non -
khatulistiwa . Ditemukan di lingkungan asli dari permukaan laut 3.300 m ,
paling sering antara 600 dan 2.700 m dpl . Tumbuh terbaik pada sekitar 18-22 °
C. Pertumbuhan awal musim Sedang di daerah subtropis dan tropis dataran tinggi
, dengan ' Narok ' dan ' Solander ' memproduksi hingga empat kali hasil musim
dingin kultivar lainnya . Toleransi Frost bervariasi dengan asalnya / kultivar
, dengan ' Narok ' dan ' Solander ' paling frost toleran , mempertahankan
sedikit kerusakan daun pada suhu rumput ke -3 ° C ( mirip dengan Paspalum
dilatatum ) . ' Kazungula ' lebih dingin daripada toleran ' Nandi ' di mana
tanaman yang menewaskan -4 ° C.
ü Cahaya
Tahan naungan moderat , menghasilkan
60-70 % dari hasil cahaya penuh pada 50 % cahaya .
ü Perkembangan Reproduksi
Waktu berbunga bervariasi nyata dengan
strain dan daerah asal . ' Nandi ' mulai berbunga pada bulan Desember ( awal
musim panas ) di daerah subtropis dari Australia , terus sampai April atau Mei
, dengan puncak berbunga pada bulan Januari . Bunga ' Kazungula ' sekitar satu
bulan kemudian.
ü Penggundulan
Cukup toleran terhadap pemotongan dan
penggembalaan . Jika merumput berat , setaria digantikan oleh berstolon rumput
rhizomatous / seperti Digitaria didactyla dan Paspalum notatum . Jika statusnya
N rendah , itu menurun lebih cepat .
ü Kebakaran
Sebagian besar tidak dibakar, tapi akan
bertahan api sesekali . Basal area yang lebih tinggi dan jumlah anakan di bawah
akhir pembakaran dibandingkan dengan awal atau tidak ada pembakaran .
Agronomi
Ø Petunjuk untuk penanaman dan
pengelolaan rumput unggul .
ü pembentukan
Benih segar tidak aktif dan harus
disimpan selama dua bulan . Biasanya ditaburkan pada 2-5 kg / ha . Seperti
banyak rumput tropis kecil - unggulan , bibit yang lambat untuk mengembangkan ,
meskipun ' Kazungula ' menetapkan lebih cepat dibandingkan kultivar lainnya .
ü Pupuk
Biasanya ditanam dengan NPK saus basal .
Serapan kalium sangat tinggi dan aplikasi biasa pupuk K mungkin diperlukan
dalam tanah K rendah untuk mempertahankan kekuatan spesies terkait . Respons
yang baik dengan nitrogen , memproduksi sekitar 30 kg DM dan 3 kg CP per kg N
diterapkan .
ü Kompatibilitas ( Dengan Spesies
Lain )
Sebuah spesies yang sangat kompetitif ,
menekan sebagian besar gulma setelah dibentuk . Pada musim pertama , dapat
ditekan oleh gulma berumur pendek , tetapi mengasumsikan dominasi pada tahun
kedua atau ketiga . Setaria menggabungkan baik dengan kacang-kacangan jika
kesuburan tanah , terutama potasium , dipertahankan . ' Kazungula ' lebih
kompetitif dibandingkan kultivar lainnya .
ü Spesies Companion
Rumput
: Biasanya tidak ditanam dengan rumput lainnya .
Kacang-kacangan : Neonotonia wightii ,
Desmodium intortum , D. uncinatum , Macroptilium atropurpureum , Vigna parkeri
, Lotus uliginosus , Trifolium repens .
ü Hama Dan Penyakit
Bercak daun disebabkan oleh Pyricularia
grisea mempengaruhi ' Nandi ' dan ' Narok ' di bawah panas , kondisi lembab
tetapi biasanya tidak ' Kazungula ' . Penyakit jamur yang disebabkan oleh
Tilletia echinosperma ( bunt ) di Kenya dan Sphacelotheca sp . dan Fusarium
nivale var . majus di Zaire serius dapat mengurangi tanaman benih . Ulat benih
rumput buffel ( Mampava rhodoneura ) juga dapat merusak tanaman benih .
Diserang oleh serangga seperti ulat grayak ( Pseudaletia convecta di Australia
dan Spodoptera exempta di Afrika ) yang menyerang rumput tropis lainnya .
ü Kemampuan Untuk Menyebarkan
Spread efektif dengan biji , mudah
menjajah daerah terganggu seperti pinggir jalan .
ü Potensi Gulma
Terdaftar sebagai gulma di beberapa
daerah tetapi jarang menyerang daerah terganggu .
Ø Nilai Pakan
ü Nilai gizi
Tingkat kelembaban dalam pertumbuhan
segar sering lebih tinggi daripada di rumput tropis lainnya , mencapai tingkat
> 85 % . Isi CP dari 6-20 % tergantung pada usia material dan pemupukan
nitrogen , dengan CP cerna berkisar 44-77 % . Nilai cerna DM sekitar 70 % telah
tercatat dalam muda berdaun 3 minggu pertumbuhan kembali , jatuh ke 50-55 %
pada 6-8 minggu .
ü Palatabilitas / Kesukaan
Sangat lezat ketika muda tetapi menjadi
stemmy dan tidak bisa diterima dengan jatuh tempo .
ü Kebisaan
Oksalat hadir dalam semua kultivar ,
tetapi bervariasi dengan kultivar - ' Kazungula ' > ' Narok ' dan ' Solander
' > ' Nandi ' . Tingkat yang lebih tinggi dalam pertumbuhan segar , dan
diperparah dengan N dan K pembuahan. Tingkat tertinggi oksalat terjadi pada
malam hari , dan terendah di sore hari . Penyebab sakit - barang bekas ,
ketimpangan dan pembengkakan pada tulang kepala atau ' besar kepala ' penyakit
( Osteodystrophia fibrosa ) di equines . Kuda dan keledai tidak diijinkan untuk
merumput setaria selama lebih dari 1 bulan pada suatu waktu . Hal ini juga
dapat menyebabkan ' susu demam ' ( Hipokalsemia ) pada sapi merumput Setaria
sphacelata var . anceps , terutama ' Kazungula ' . Hal ini dapat diobati dengan
suntikan larutan kalsium borogluconate . Sapi yang belum menyerempet setaria
baik dibuahi selama beberapa waktu harus diperkenalkan secara bertahap untuk
setaria , sebelum lebih banyak eksposur rutin . Hal ini memungkinkan mereka
untuk mengembangkan flora rumen yang dapat mendetoksifikasi oksalat . ' Grass
terhuyung-huyung ' ( hypomagnesaemia ) juga dapat terjadi , penyakit yang
disebabkan oleh terlalu sedikit magnesium dalam sistem darah , diinduksi
melalui rendahnya tingkat Mg dan K tingkat tinggi dalam umpan . Pada sapi perah
, ' rumput terhuyung-huyung ' sering merupakan komplikasi dari ' susu demam ' .
Oleh karena itu bijaksana untuk menggunakan pengobatan kombinasi kalsium dan
magnesium borogluconate hypophosphite .
Ø potensi produksi
ü bahan kering
Hasil kering -materi tahunan sekitar
26.000 kg / ha telah direkam dari sumur - dibuahi , berdiri irigasi . Hasil
panen dari urutan 10.000-15.000 kg / ha lebih umum .
ü produksi hewan
Di daerah subtropis , mengarahkan terus
merumput setaria dipupuk dengan 330 kg / ha N , dan diisi sekitar 3 jantan per
hektar , dapat menghasilkan keuntungan dari bobot badan 500-800 kg / ha per
tahun .
Ø Genetika / peternakan
Cross- penyerbukan . Sebagian diploid (
2n = 18 ) dan tetraploids ( 2n = 36), meskipun hexaploids , octoploids dan
jarang decaploids telah diidentifikasi .
ü Produksi benih
Pembungaan terjadi selama periode yang
panjang . Hasil presentasi mulai 40-560 kg benih / ha dikutip dalam literatur ,
meskipun hasil komersial yang baik biasanya dari urutan 100 kg / ha . Tanaman
dipupuk dengan 100-150 kg / ha N biasanya langsung menuju saat 10-15 persen
benih telah hancur .
ü Efek herbisida
Didirikan setaria toleran dari 2,4- D ,
dikamba dan MCPA . Hal ini dapat dikontrol dengan glyphosate .
Ø Kelebihan
1.
Lezat.
2.
Menetapkan mudah dari benih.
3.
Tetap Bertahan di bawah penggembalaan
moderat.
4.
Disesuaikan dengan berbagai jenis tanah.
5.
Toleran terhadap banjir dan genangan
air.
6.
Beberapa baris embun beku toleran.
Ø Kelemahan
1.
Berat penyemaian spring / summer
mengurangi kualitas pakan.
2.
Tingkat oksalat tinggi dapat menyebabkan
penyakit hewan.
3.
Tidak sangat toleran kekeringan.
F.
Rumput
Paspalum (Paspalum Atratum)
Ø Nama latin
Paspalum atratum
Swallen
Ø Diskripsi tanaman
Tanaman berdaun banyak, rumput tahunan dengan rumpun dan yang
tegak, biasanya tinggi kurang dari 1 m sampai 2 m ketika berbunga. Lebar daun
sampai >2,5 cm, mengkilap dan rapuh, bahkan ketika dewasa. Biji terdapat
dalam suatu tandan sederhana sepanjang 26 cm yang tersusun atas 20 tangkai,
panjang bagian bawah sampai 14 cm. Spikelet
kira-kira sepanjang 13 mm dan lebar 2 mm. 250.000-45.000 biji/kg.
Ø Penggunaan/pemanfaatan
Digunakan sebagai padang gembala jangka panjang terbuka atau
dibawah pohon. Sifat yang tegak dan mudah dipotong membuatnya berguna dalam
sistem potong angkut, meskipun ujung daun yang tajam dapat menyebabkan ketidak
nyamanan bagi orang yang menanganinya. Berguna sebagai tanaman baris menahan
erosi tetapi cenderung untuk berkompetisi lebih kuat dengan baris tanaman
didekatnya dibanding dengan rumput Vetiver (Vetiveria zizanioides).
Tidak seperti rumput vetiver, tanaman ini dapat diberikan sebagai pakan ternak.
Ekologi
Ø Persyaratan tanah
Tumbuh dengan baik pada tanah beragam dari pasir sampai tanah
liat, dan dapat tahan tanah kondisi asam, kesuburan rendah dan berpengairan
buruk. Berproduksi baik padterhadap peningkatan kesuburan tanah dengan
nitrogen.
ü Air
Tumbuh pada daerah dengan curah hujan 1500-2000 mm/tahun. Pada
penanamannya, dapat bertahan hidup dengan kira-kira 1100 mm/tahun, tetapi
paling baik dengan curah hujan lebih dari 1500 mm/tahun. Lebih menyukai tanah
yang basah dengan pengairan baik atau buruk. Meskipun daya tahan kekeringan
tidak seperti Brachiaria
decumbens atau B. brizantha
, P. atratum
dapat bertahan hidup dengan baik pada kondisi kering. Sangat tahan
banjir tetapi tidak dapat tumbuh pada kondisi berair permanen.
ü Suhu
Tumbuh dengan baik pada daerah dengan rata-rata suhu tahunan sampai
serendah 20oC, tetapi tumbuh paling baik antara 22 dan 27oC. P. atratum
adalah rumput musim hangat, hanya tumnuh terbatas pada musim dingin.
ü Cahaya
Daya tahan
naungan sedang sampai baik.
Ø Perkembangan reproduksi
Bunga pada tahun pertama mungkin minimal, tetapi meningkat
sesudahnya, mulai bulan Oktober (belahan utara dunia) pada daerah subtropis,
dan lebih awal didaerah tropis. Dalam jarak 5-10o dari equator, pembungaan
mungkin tidak terjadi samasekali. Pembungaan akan terganggu bila tanaman
dipotong atau digembalai sampai tanaman pendek dalam waktu 2 bulan menjelang
masa berbunga. Biji cenderung dilepaskan segera setelah masak.
Ø Penggembalaan/pemotongan
Tahan
terhadap penggembalaan rendah dan pemotongan teratur, meskipun hasil terbaik
diperoleh dengan manjemen yang lebih ringan.
Agronomi
Ø Petunjuk untuk penanaman dan pengelolaan rumput unggul
Ø Penanaman
Tingkat dormansi biji segar bervariasi dari rendah sampai
tinggi sekali, tetapi, germinasi mencapai tingkat yang baik setelah 3-4 bulan.
Germinasi pada biji yang segar dapat ditingkatkan dari kira-kira 20% menjadi
mendekati 100% dengan cara melepaskan lemma
dan palea.
Biji memiliki masa daya hidup yang singkat, dan akan tetap memiliki daya hidup
(viable)
selama kurang dari satu tahun. Biji yang disimpan selama beberapa tahun harus
disimpan pada suhu rendah dan kelembaban relatif rendah. Biji biasanya ditanam
dengan jumlah 2-5 kg/ha, dengan cara ditebar atau dalam baris dengan jarak
0,5-1 m. Tumbuh dengan cepat dari biji, atau dari anakan.
Ø Spesies pasangan
Rumput: Tidak ditanam dengan rumput lain, meskipun dalam
situasi tertentu mungkin saja dikombinasikan dengan Setaria sphacelata.
Legume: Arachis
pintoi , Calopogonium
mucunoides , Centrosema
acutifolium , Desmodium heterocarpum ssp. ovalifolium,
Pueraria
phaseoloides .
Ø Nilai pakan
ü Nilai nutrisi
Kecernaan bahan kering in vitro
dari 50-68%. Rata-rata PK 11%.
ü Palatabilitas/kesukaan
Disukai oleh ternak sapi,
kerbau, kuda, ikan dan babi.
Ø Potensi produksi
Ø Gambar Daerah produksi Paspalum atratum
ü Bahan kering
Produksi BK umumnya 10-15
ton/ha/tahun dan dapat mencapai 26 ton/ha/tahun.
ü Produksi ternak
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan tingkat penggembalaan 6 ekor
sapi/ha, kenaikan berat badan dapat mencapai 0,6 kg/hari selama jangka waktu
168 hari. Kenaikan berat badan harian yang lebih tinggi dapat dicapai ketika
ditanam bersama legum.
ü Produksi biji
Hanya sedikit bunga keluar pada tahun pertama ketika rumput ini ditanam
setelah bulan Juni (belahan dunia utara) atau Januari (belahan dunia selatan).
Pada tahun kedua, ternak mesti dipindahkan atau pemotongan dihentikan paling
tidak 100 hari menjelang panen untuk menghindari kerusakan pada bagian tanaman
yang tumbuh memanjang. Biji biasanya siap dipanen kira-kira 4 minggu setelah
munculnya bunga. Dapat menghasilkan biji sampai 230 kg/ha, tetapi produksi yang
umum diperoleh adalah sekitar 100 kg/ha biji yang sudah kering dan bersih.
Tanaman harus dipantau dengan seksama untuk mendapatkan waktu yang paling baik
untuk panen, karena biji yang masak akan lansung dilepaskan dari kepala biji.
Tanaman yang dipupuk dengan baik akan sangat lebat dan cenderung rebah sehingga
menyulitkan pemanenan. Biji harus dikeringkan dan dijaga pada kdar air <10%
agar biji tetap mempertahan daya hidup (viable)
dalam waktu lama.
Panen dengan tangan, biji yang lambat dikeringkan dari P. atratum
memperlihatkan tingkat kerusakan yang menurun dibawah kondisi normal. Di
daerah tropis, biji dikeringkan perlahan-lahan dibawah naungan untuk
mempertahankan daya hidupnya. Bila panen dengan mesin dengan demikian, harus
dikeringkan dengan perlahan-lahan sampai kadar airnya rendah dan kemudian
dipertahankan pada kondisi tersebut. Selanjutnya, biji yang diproduksi di
dataran tinggi tropis cenderung mengandung proporsi kariopsis belum masak yang
tinggi, yang menyebabkan kualitas daya tahan hidup biji lebih rendah.
Ø Keunggulan
1. Mudah
ditanam dan cepat tumbuh.
2. Tumbuh
baik pada tanah asam dan basah.
3. Tahan
terhadap banjir.
4. Disukai
ternak sapi, kuda dan domba.
5. Tahan
terhadap penggembalaan tertutup.
Ø Keterbatasan
1.
Musim penggembalaan relative singkat.
2.
Dibatasi oleh kondisi air.
3.
Tidak disukai (tidak palatable) jika
tanaman tua.
G.
Rumput
Benggala (Panicum maximum)
Ø Nama latin
Panicum
maximum Jacq.
Ø Diskripsi tanaman
Spesies tanaman yang bervariasi, berumpun dengan lepas atau
padat, berizoma pendek, tegak atau merunduk, berakar pada buku-buku bawah.
Helai daun linier sampai lanceolate
menyempit. Panicle
terbuka. Karena variasi agronomis, spesies ini diperlakukan menjadi 2 tipe :
1. Tipe
Tinggi/sedang (TS) - berumpun, mencapai tinggi >1,5 m dengan bunga;
2. Tipe
Pendek (P) - berumpun, mencapai tinggi <1,5 m dengan bunga.
Ø Penggunaan/pemanfaatan
Padang gembala jangka panjang bila kesuburan tanah tetap
dipelihara. Ideal untuk potong angkut, meskipun tipe kasar mungkin menyebabkan
tidak nyaman bagi pemotongnya. Daya tahan naungan sedang. Cukup palatable
(disukai) ketika tua dan digunakan untuk membuat hay.
Ekologi
Ø Persyaratan tanah
P. maximum
tumbuh pada hampir semua jenis tanah asal mendapat pengairan yang baik,
basah dan subur. Beberapa varitas dapat tumbuh pada tanah yang kesuburan rendah
dan pengairan buruk. Spesies tanaman ini umumnya tidak tahan genangan air atau
salinitas (garam).
ü Air
Varitas tinggi/sedang hampir semuanya tumbuh pada daerah dengan curah
hujan tahunan lebih dari 1000 mm, sedangkan varitas pendek ditanam pada daerah
dengan curah hujan 800 mm atau kurang. Daya tahan kekeringan diantara varitas
berbeda-beda, meskipun umumnya tanaman ini tidak tahan musim kering lebih dari
4-5 bulan.
ü Suhu
Tumbuh dari daerah permukaan laut sampai >2000 m dpl. Varitas pendek
tahan terhadap suhu lebih dingin dibanding varitas yang tinggi/sedang,
menghasilkan pertumbuhan awal musim yang baik. Varitas tinggi/sedang biasanya
menghasilkan hampir seluruh pertumbuhan pada pertengahan musim yang hangat.
ü Cahaya
Tumbuh dengan baik pada penyinaran matahari penuh tepai telah dilaporkan
tumbuh lebih baik pada 30% naungan, meskipun produksi berkurang sampai separuh
pada 50% naungan.
Ø Perkembangan reproduksi
Pembungaan bervariasi diantara kultivar, beberapa
menghasilkan pembungaan tunggal sementara lainnya mungkin berbunga 2-3 kali.
Ø Penggembalaan/pemotongan
Tidak tahan terhadap pemotongan rendah berkali-kali. Untuk
pemeliharaan jangka panjang, varitas Tinggi/sedang seharusnya tidak dipotong
atau digembalai dibawah 30 cm, dan seharusnya dipotong atau digembalai dengan
interval (selang waktu) 4 minggu untuk memperoleh hasil dengan imbangan
kualitas dan kuantitas terbaik. Varitas pendek dapat digembalai lebih rendah,
tetapi tetap lebih baik dibawah pemotongan dan penggembalaan yang dikelola
dengan baik.
Agronomi
Ø Petunjuk untuk penanaman dan pengelolaan rumput unggul
Ø Penanaman
Biji pada beberapa tipe mungkin tidak mencapai germinasi
maksimum sampai paling kurang 18 bulan setelah panen, sementara yang lain
mungkin butuh hanya beberapa bulan. Dormansi dapat diatasi dengan menghilangkan
pembungkus biji (glume)
dari biji segar. Biji dapat disebar dengan jumlah 2-3 kg/ha, dank arena biji
yang kecil, harus ditanam dengan dalam tidak lebih dari 1 cm. Penggilingan
tanah setelah semai meningkatkan germinasi dan tumbuhnya tanaman. P. maximum
juga dapat ditanam ddengan anakan (atau dengan stek pada varitas yang tebal
berbatang) ditanam 0,5-0,6 m dalam baris dengan jarak tanam 1,25-1,5 m,
atau paling dekat 40 cm dalam pola segi tiga jika diperlukan penutupan tanah
yang lebih cepat.
ü Spesies pasangan
Rumput: Chloris
gayana .
Legume: Centrosema
pubescens , Pueraria
phaseoloides , Macroptilium
atropurpureum , Neonotonia
wightii , Stylosanthes guianensis, S. capitata,
S. macrocephala
, Leucaena
leucocephala .
Varitas pendek, yang sering ditanam pada tanah dengan
keasaman rendah pada lingkungan subtropis dengan curah hujan lebih rendah,
mungkin ditanam bersama Clitoria
ternatea , Desmanthus
leptophyllus , D. virgatus
, dan Medicago
sativa .
Ø Nilai pakan
ü Nilai nutrisi
IVDMD
dari 64% (pertumbuhan kembali 2 minggu) sampai 50% (pertumbuhan kembali 8
minggu). PK dari 6-25% tergantung pada umur dan suplai N.
ü Palatabilitas/kesukaan
P. maximum
disukai oleh ternak gembala, terutama dengan tingginya konsumsi terhadap
daun muda. Juga digunakan sebagai pakan ikan di Vietnam.
Ø Potensi produksi
Ø Gambar daerah produksi (Panicum maximum)
ü Bahan kering
Biasanya (10-) 20-30 (-60) ton/ha BK, tergantung pada varitas dan
kondisi pertumbuhan (terutama jika diberikan pupuk N tinggi).
ü Produksi ternak
Dapat mencapai sampai 0.8 kg/ekor/hari kenaikan berat badan dan sampai
1,200 kg/ha/tahun kenaikan berat badan (umumnya 300-500 kg/ha/tahun kenaikan
berat badan) tergantung terutama pada tingkat penggembalaan dan tingkat
pemberian pupuk N.
ü Produksi biji
Terbaik pada lingkungan dengan panjang hari lebih panjang dan musim
kering yang jelas. Biji masak tidak bersamaan, dan dilepas ketika masak.
Sekitar 200 kg/ha dengan panen sapu bersih, meskipun telah dilaporkan hasil
panen biji yang lebih tinggi.
Ø Keunggulan
1.
Daun banyak.
2.
Pakan kualitas tinggi.
3.
Potensi produksi tinggi.
4.
Disukai ternak.
5.
Cocok untuk gembala dan potong.
6.
Tahan kekeringan.
7.
Tumbuh diawal musim pada beberapa
varitas.
Ø Keterbatasan
1.
Memerlukan tanah subur.
2.
Tidak tahan penggenangan air.
3.
Tidak tahan penggembalaan berat.
4.
Menjadi berbatang bila tidak dipotong
atau tidak sering digembalai.
H.
Rumput
Gajah (Pennisetum purpureum)
Ø Nama latin
Ø Diskripsi tanaman
Tanaman tahunan yang sangat lebat membentuk rumpun yang besar
seperti bambu, dengan tanaman setinggi 2-3,5 m (sampai 7,5 m) dan bercabang
mengarah keatas, batang berdiameter sampai 3 cm pada pangkal batang. Helai daun
panjang 30-120 cm dan lebar 1-5 cm. Menyebar dengan rizoma pendek, berakar dari
buku-buku bawah atau batang yang rebah membentuk akar pada buku-bukunya
membentuk stolon.
Bunga dengan spike
palsu yang kasar sepanjang 10-30 cm, lebar 1,5-3 cm (tidak termasuk bristles),
padat, biasanya berwarna kuning-coklat. Sistem perakaran yang ekstensif
menembus sampai 4,5 m. Sekitar 3 juta spikelet
subur atau "biji"/kg.
Ø Penggunaan/pemanfaatan
Umumnya digunakan pada sistem potong angkut, dan tidak untuk
padang gembala yang digembalali dalam jangka lama. Juga digunakan sebagai
tanaman baris pembatas atau pagar hidup, meskipun akarnya berkompetisi dengan
tanaman yang berada didekatnya. Tanaman muda menjadi bahan hay
yang baik, yang dapat diberikan pada ternak sebagai hay
atau pellet. Batang yang keras pada tanaman yang tua membuatnya tidak cocok
sebagai hay.
Tanaman yang tua menjadi terlalu keras sehingga tidah bernilai kecuali sebagai
konservasi tanah.
Ekologi
Ø Persyaratan tanah
Tumbuh pada tanah yang beragam sepanjang kesuburan tanah
memadai. Tumbuh paling baik pada tanah loam
friable dalam berpengairan baik dngan pH
4,5-8,2.
Ø Air
Biasanya tumbuh hanya pada daerah dengan curah hujan >1000
mm. Meskipun tahan kekeringan karena sistem perakaran yang dalam, tetap
memerlukan air yang cukup untuk berproduksi. Tidak tahan terhadap banjir dan
penggenangan air yang panjang.
Ø Suhu
Menghasilkan pertumbuhan paling baik dengan suhu antara 25
dan 40oC, dan pertumbuhan sedikit (lambat) pada suhu dibawah 15oC, dengan
pertumbuhan akan terhenti pada suhu 10oC. Pucuk akan mati bila terkena suhu
beku, tetapi tumbuh kembali ketika kondisi mulai hangat dan basah. Tumbuh pada
daerah permukaan laut sampai ketinggian 2000 m dpl.
Ø Cahaya
Daya tahan naungan sedang, kira-kira setara dengan Setaria
sphacelata dan Brachiaria
decumbens .
Ø Perkembangan reproduksi
Berbunga pada kisaran fotoperiode yang luas. Biji biasanya
sedikit, mungkin disebabkan karena rendahnya daya hidup serbuk sari.
Ø Penggembalaan/pemotongan
Biasanya dipotong pada ketinggian 15 cm diatas tanah,
meskipun sulit untuk mempertahankan ketinggian potong yang konstan. Ternak akan
memakan hampir semua daun. Proporsi daun menurun, dan batang meningkat, seiring
umur dan tinggi tanaman. Jangan dibiarkan untuk tumbuh >15 cm sebelum
pemotongan, untuk memastikan material potong sebagian besar adalah daun.
Agronomi
Ø Petunjuk untuk penanaman dan pengelolaan rumput unggul
Ø Penanaman
Dapat ditanam dengan biji (tidak ada dormansi pasca panen),
meskipun hampir semua ditanam dari potongan batang atau sobekan rumpun (dengan
akar). Potongan batang diambil dari pangkal batang sekitar 2/3 bagian batang
yang telah cukup dewasa dan mesti memiliki paling sedikit 3 buku. Potongan ini
ditanam kedalam tanah dengan sudut 45o, bagian pangkal batang dibawah dengan 2
buku tertanam. Biasanya ditanam dalam baris dengan jarak antar baris 0,5-2 m,
dan jarak tanam 0,3-1 m dalam baris. Jarak yang lebih dekat digunakan pada
konservasi tanah dengan ditanam dengan baris pada teras dan juga pada
lingkungan curah hujan yang tinggi.
Ø Spesies pasangan
Rumput:
Tidak ditanam bersama rumput lain.
Legume: Biasanya
tidak ditanam bersama legum, tetapi akan tumbuh dengan legum membelit tumbuh
lebat seperti Pueraria
phaseoloides , Neonotonia
wightii and Centrosema
molle (pubescens), atau dengan legum semak/pohon
seperti Leucaena
leucocephala.
Ø Nilai pakan
ü Nilai nutrisi
Bervariasi menurut umur pertumbuhan (rasio daun dan batang),
dan kesuburan, terutama nitrogen. Umur pertumbuhan 6 minggu PK 10%, pertumbuhan
10 minggu PK 7,6%. Perbedaann kadar PK dapat mencapai sampai 2 kali lipat.
Kadar PK dan Kecernaan bahan kering in vitro
daun masing-masing adalah 9,5-19,7% dan 68-74%.
ü Palatabilitas/kesukaan
Sangat disukai oleh semua jenis ternak asal diberikan pada
saat muda dan banyak daunnya.
Ø Potensi produksi
Ø Gambar daerah produksi Pennisetum purpureum
ü Bahan kering
Produksi tergantung dari kesuburan, air, suhu dan manjemen.
Produksi BK biasanya 10-30 ton/ha/tahun, (dan sampai 85 ton/ha/tahun) bila dipupuk
dengan baik; 2-10 ton/ha/tahun bila tidak dipupuk. Pemotongan yang lebih sering
(interval sampai 45 hari) akan menyebabkan bahan kering lebih sedikit, tetapi
menghasilkan daun yang lebih baik dibandingkan dengan pemotongan yang lebih
jarang.
ü Produksi ternak
Seperti pada bahan kering, produksi ternak dari P. purpureum
tergantung pada kondisi pertumbuhan tanaman, Kenaikan berat badan 1
kg/ekor/hari selama musim pertumbuhan dan 480 kg/ha/tahun, dan produksi susu
dapat mencapai >11 kg/hari (lemak 4%).
ü Produksi biji
Biji sangat jarang dipanen.
Ø Keunggulan
1.
Produksi bahan kering tinggi.
2.
Sangat disukai, hijauan kualitas tinggi.
3.
Tahan kekeringan.
Ø Keterbatasan
1.
Memerlukan kesuburan tinggi.
2.
Deawsa dengan cepat, menjadi berbatang
(dan keras).
3.
Harus ditanam dengan potongan tanaman.
4.
Rentan suhu beku.
I.
Rumput
Setaria (Setaria spacelata)
Ø Nama Ilmiah
Setaria sphacelata
( Schumach. ) Stapf & C.E. Hubb . var . anceps ( Stapf ) Veldkamp
Ø Sinonim
Setaria anceps
Stapf
Setaria anceps
Stapf var . sericea Stapf
Setaria sphacelata
( Schumach. ) Stapf & C.E. Hubb . var . sericea ( Stapf ) Clayton , nom .
illeg .
Ø Keluarga / Suku
Keluarga
: Poaceae ( Gramineae alt. ) subfamili : Panicoideae Kaum : Paniceae .
Ø Nama-Nama Umum
Bulu rumput emas , millet emas , rumput
merpati Afrika Selatan , rumput Rhodesia ( Afrika Selatan ) , setaria (
Australia ) ; capim - Setaria , napierzinho ( Brazil ) ; pasto san juan ( Kosta
Rika ) , pasto miel ( Ekuador ) ; fleo dorado ( Meksiko ) ; emas timothy (
Zimbabwe ) .
Ø Deskripsi Morfologi
Tussock abadi 2 m , dengan rimpang
pendek . Daun abu-abu kebiruan - hijau , pisau daun lembut , tidak berbulu ,
sampai 50 cm panjang dan sampai sekitar 1 cm lebar. Bagian bawah batang dan
daun basal - selubung diratakan . Perbungaan berupa sebuah malai dikontrak erat
menghasilkan lonjakan palsu , panjang 7-25 cm dan sekitar 8 mm lebar ( termasuk
padat , memancar bulu kuning keemasan ) , stigmata ungu atau putih . Benih rata-rata
sekitar 1,5 juta / kg .
Ø Distribusi
Ø Gambar Produksi Setaria spachelata
Berasal
dari : Afrika : Kenya , Tanzania , Uganda , Angola , Botswana , Namibia ,
Afrika Selatan , Swaziland , Benin , Burkina Faso , Cote D' Ivoire , Ghana ,
Guinea - Bissau - Cacheu , Mali , Mauritania , Nigeria , Senegal , Sierra Leone
, Togo , Kamerun , Zaire .
Ditemukan pada berbagai habitat dari
daerah basah ( misalnya tanah riparian , margin rawa ) ke lereng bukit berbatu
.Umumnya ditanam di Afrika , Asia , dan Australia , menjadi naturalisasi di
luar areal yang telah ditanami .
Ø Penggunaan / Aplikasi
Padang rumput permanen untuk merumput
atau memotong dan membawa. Formulir groundcover stabil untuk konservasi tanah .
Membuat silase yang baik . Jenis halus cocok untuk jerami .
Ekologi
Ø Persyaratan Tanah
Paling sering ditemukan pada tanah
dengan tekstur mulai dari pasir lempung liat dan tanah liat ringan , namun akan
tumbuh di lapangan tanah liat berat . Bertahan kondisi kesuburan rendah tetapi
merespon meningkatkan fertilitas . Tidak juga disesuaikan dengan alkali atau
tanah yang sangat asam , sebagian besar dari koleksi liar yang berasal dari
tanah dari pH 5,5-6,5 . Toleransi garam umumnya rendah .
Ø Embun
Meskipun sebagian besar ditemukan di
daerah dengan curah hujan turun menjadi sekitar 750 mm / tahun , umumnya hanya
ditaburkan di mana curah hujan tahunan melebihi 1.000 mm . Lebih toleran
terhadap genangan dan banjir daripada banyak rumput tropis . Toleransi
kekeringan umumnya miskin , meskipun hal ini bervariasi dengan asalnya.
Ø Suhu
Paling cocok untuk kondisi non -
khatulistiwa . Ditemukan di lingkungan asli dari permukaan laut 3.300 m ,
paling sering antara 600 dan 2.700 m dpl . Tumbuh terbaik pada sekitar 18-22 °
C. Pertumbuhan awal musim Sedang di daerah subtropis dan tropis dataran tinggi
, dengan ' Narok ' dan ' Solander ' memproduksi hingga empat kali hasil musim
dingin kultivar lainnya . Toleransi Frost bervariasi dengan asalnya / kultivar
, dengan ' Narok ' dan ' Solander ' paling frost toleran , mempertahankan sedikit
kerusakan daun pada suhu rumput ke -3 ° C ( mirip dengan Paspalum dilatatum ) .
' Kazungula ' lebih dingin daripada toleran ' Nandi ' di mana tanaman yang
menewaskan -4 ° C.
Ø Cahaya
Tahan naungan moderat , menghasilkan
60-70 % dari hasil cahaya penuh pada 50 % cahaya .
Ø Perkembangan Reproduksi
Waktu berbunga bervariasi nyata dengan
strain dan daerah asal . ' Nandi ' mulai berbunga pada bulan Desember ( awal
musim panas ) di daerah subtropis dari Australia , terus sampai April atau Mei
, dengan puncak berbunga pada bulan Januari . Bunga ' Kazungula ' sekitar satu
bulan kemudian.
Ø Penggundulan
Cukup toleran terhadap pemotongan dan
penggembalaan . Jika merumput berat , setaria digantikan oleh berstolon rumput
rhizomatous / seperti Digitaria didactyla dan Paspalum notatum . Jika statusnya
N rendah , itu menurun lebih cepat .
Ø Kebakaran
Sebagian besar tidak dibakar, tapi akan
bertahan api sesekali . Basal area yang lebih tinggi dan jumlah anakan di bawah
akhir pembakaran dibandingkan dengan awal atau tidak ada pembakaran
Agronomi
Ø Petunjuk Untuk Penanaman dan
Pengelolaan Rumput Unggul .
ü Pembentukan
Benih segar tidak aktif dan harus
disimpan selama dua bulan . Biasanya ditaburkan pada 2-5 kg / ha . Seperti
banyak rumput tropis kecil - unggulan , bibit yang lambat untuk mengembangkan ,
meskipun ' Kazungula ' menetapkan lebih cepat dibandingkan kultivar lainnya .
Ø Pupuk
Biasanya ditanam dengan NPK saus basal .
Serapan kalium sangat tinggi dan aplikasi biasa pupuk K mungkin diperlukan
dalam tanah K rendah untuk mempertahankan kekuatan spesies terkait . Respons
yang baik dengan nitrogen , memproduksi sekitar 30 kg DM dan 3 kg CP per kg N
diterapkan .
Ø Kompatibilitas ( Dengan Spesies
Lain )
Sebuah spesies yang sangat kompetitif ,
menekan sebagian besar gulma setelah dibentuk . Pada musim pertama , dapat
ditekan oleh gulma berumur pendek , tetapi mengasumsikan dominasi pada tahun
kedua atau ketiga . Setaria menggabungkan baik dengan kacang-kacangan jika
kesuburan tanah , terutama potasium , dipertahankan . ' Kazungula ' lebih kompetitif
dibandingkan kultivar lainnya .
Ø Spesies Companion
Rumput
: Biasanya tidak ditanam dengan rumput lainnya .
Kacang-kacangan : Neonotonia wightii ,
Desmodium intortum , D. uncinatum , Macroptilium atropurpureum , Vigna parkeri
, Lotus uliginosus , Trifolium repens .
Ø Hama dan Penyakit
Bercak daun disebabkan oleh Pyricularia
grisea mempengaruhi ' Nandi ' dan 'Narok ' di bawah panas , kondisi lembab
tetapi biasanya tidak ' Kazungula ' . Penyakit jamur yang disebabkan oleh
Tilletia echinosperma ( bunt ) di Kenya dan Sphacelotheca sp . dan Fusarium
nivale var . majus di Zaire serius dapat mengurangi tanaman benih . Ulat benih
rumput buffel ( Mampava rhodoneura ) juga dapat merusak tanaman benih .
Diserang oleh serangga seperti ulat grayak ( Pseudaletia convecta di Australia
dan Spodoptera exempta di Afrika ) yang menyerang rumput tropis lainnya .
Ø Kemampuan untuk Menyebarkan
Spread efektif dengan biji , mudah
menjajah daerah terganggu seperti pinggir jalan .
Ø Potensi Gulma
Terdaftar
sebagai gulma di beberapa daerah tetapi jarang menyerang daerah terganggu.
Ø Nilai Pakan
ü Nilai Gizi
Tingkat kelembaban dalam pertumbuhan
segar sering lebih tinggi daripada di rumput tropis lainnya , mencapai tingkat
> 85 % . Isi CP dari 6-20 % tergantung pada usia material dan pemupukan
nitrogen , dengan CP cerna berkisar 44-77 % . Nilai cerna DM sekitar 70 % telah
tercatat dalam muda berdaun 3 minggu pertumbuhan kembali , jatuh ke 50-55 %
pada 6-8 minggu .
ü Palatabilitas / Kesukaan
Sangat lezat ketika muda tetapi menjadi
stemmy dan tidak bisa diterima dengan jatuh tempo .
ü Kebisaan
Oksalat hadir dalam semua kultivar ,
tetapi bervariasi dengan kultivar - ' Kazungula ' > ' Narok ' dan ' Solander
' > ' Nandi ' . Tingkat yang lebih tinggi dalam pertumbuhan segar , dan
diperparah dengan N dan K pembuahan. Tingkat tertinggi oksalat terjadi pada
malam hari , dan terendah di sore hari . Penyebab sakit - barang bekas ,
ketimpangan dan pembengkakan pada tulang kepala atau ' besar kepala ' penyakit
( Osteodystrophia fibrosa ) di equines . Kuda dan keledai tidak diijinkan untuk
merumput setaria selama lebih dari 1 bulan pada suatu waktu. Hal ini juga dapat
menyebabkan ' susu demam ' ( Hipokalsemia ) pada sapi merumput Setaria
sphacelata var . anceps , terutama ' Kazungula ' . Hal ini dapat diobati dengan
suntikan larutan kalsium borogluconate . Sapi yang belum menyerempet setaria
baik dibuahi selama beberapa waktu harus diperkenalkan secara bertahap untuk
setaria , sebelum lebih banyak eksposur rutin . Hal ini memungkinkan mereka
untuk mengembangkan flora rumen yang dapat mendetoksifikasi oksalat . ' Grass
terhuyung-huyung ' ( hypomagnesaemia ) juga dapat terjadi , penyakit yang
disebabkan oleh terlalu sedikit magnesium dalam sistem darah , diinduksi
melalui rendahnya tingkat Mg dan K tingkat tinggi dalam umpan . Pada sapi perah
, ' rumput terhuyung-huyung ' sering merupakan komplikasi dari ' susu demam ' .
Oleh karena itu bijaksana untuk menggunakan pengobatan kombinasi kalsium dan
magnesium borogluconate hypophosphite .
Ø Potensi Produksi
ü Bahan Kering
Hasil kering -materi tahunan sekitar
26.000 kg / ha telah direkam dari sumur - dibuahi , berdiri irigasi . Hasil
panen dari urutan 10.000-15.000 kg / ha lebih umum .
ü Produksi Hewan
Di daerah subtropis , mengarahkan terus
merumput setaria dipupuk dengan 330 kg / ha N , dan diisi sekitar 3 jantan per
hektar , dapat menghasilkan keuntungan dari bobot badan 500-800 kg / ha per
tahun .
ü Genetika / Peternakan
Cross- penyerbukan . Sebagian diploid (
2n = 18 ) dan tetraploids ( 2n = 36 ) , meskipun hexaploids , octoploids dan
jarang decaploids telah diidentifikasi.
ü Produksi Benih
Pembungaan terjadi selama periode yang
panjang . Hasil presentasi mulai 40-560 kg benih / ha dikutip dalam literatur ,
meskipun hasil komersial yang baik biasanya dari urutan 100 kg / ha . Tanaman
dipupuk dengan 100-150 kg / ha N biasanya langsung menuju saat 10-15 persen
benih telah hancur.
ü Efek Herbisida
Didirikan setaria toleran dari 2,4- D ,
dikamba dan MCPA . Hal ini dapat dikontrol dengan glyphosate.
Ø Kelebihan
1. Menetapkan
mudah dari benih.
2. Tetap
Bertahan di bawah penggembalaan moderat.
3. Disesuaikan
dengan berbagai jenis tanah.
4. Toleran
terhadap banjir dan genangan air.
5. Beberapa
baris embun beku toleran.
Ø Kelemahan
1. Berat
penyemaian spring / summer mengurangi kualitas pakan.
2. Tingkat
oksalat tinggi dapat menyebabkan penyakit hewan.
3. Tidak
sangat toleran kekeringan.
5)
BAB
V
PENUTUP
5.1.
Simpulan
Dari praktikum kali ini ada berapa
simpulan yang bisa dipetik identifikasi jenis dari rumput unggul antara lain :
1)
Dari beberapa jenis rumput memiliki
bentuk daun, batang, anakan, dan tinggi dari spesies yang bermacam memiliki berbeda-beda.
2)
Dari beberapa jenis tanaman tingkat produksinya
berbeda-beda
3)
Daerah produksi rumput berbeda-beda
tergantung faktor lingkungan yang bagus.
4)
Tekstur warna pada daun dan batang
berbeda-beda tergantung ketersediaannya air, dan tanah yang subur.
5)
Dari beberapa jenis rumput memiliki
kelebihan dan kekurangan masing-masing.
6)
Rumput memiliki kemampuan beda untuk
digandengkan bersama dari jenis rumput lain.
5.2.
Saran
Dari praktikum ini ada beberapa hal yang
harus dikembangkan kedepannya agar praktikum lebih luas lagi tidak hanya
membahas rumput melainkan legum, maupun hijauan makanternak lain yang
dibutuhkan ternak.
Diharapkan kepada dosen pengampu agar
sebelum praktikum dipersiapkan sebaik-baiknya agar waktu kita tidak habis
terbuang sia-sia dan bisa efektif.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim.2013.
http://fapertaundanaoptpare.blogspot.com/2012/11/cynodon-dactylon.html
diakses berkala tanggal 25 Desember 2013
________ 2013.http://indonesia.tropicalforages.info/key/Forages/Media/Html/Paspalum_atratum_%28Bahasa_Indonesia%29.htm
diakses berkala tanggal 25 Desember 2013
________ 2013..http://indonesia.tropicalforages.info/key/Forages/Media/Html/Brachiaria_ruziziensis_%28Bahasa_Indonesia%29.htm
diakses berkala tanggal 25 Desember 2013
2013.http://indonesia.tropicalforages.info/key/Forages/Media/Html/Brachiaria_decumbens_(Bahasa_Indonesia).htm
diakses berkala tanggal 25 Desember 2013
__ 2013.http://indonesia.tropicalforages.info/key/Forages/Media/Html/Brachiaria_mutica_(Bahasa_Indonesia).htm
diakses berkala tanggal 25 Desember 2013
____ 2013.http://indonesia.tropicalforages.info/key/Forages/Media/Html/Chloris_gayana_(Bahasa_Indonesia).htm
diakses berkala tanggal 25 Desember 2013
________ 2013.http://indonesia.tropicalforages.info/key/Forages/Media/Html/Panicum_maximum_%28Bahasa_Indonesia%29.htm
diakses berkala tanggal 25 Desember 2013
________ 2013.http://keys.lucidcentral.org/keys/v3/eafrinet/weeds/key/weeds/Media/Html/Cynodon_dactylon_%28Couch_Grass%29.htm
diakses berkala tanggal 25 Desember 2013 diakses berkala tanggal 25 Desember
2013
________ 2013.http://www.tropicalforages.info/key/Forages/Media/Html/Cynodon_dactylon.htm
diakses berkala tanggal 25 Desember 2013
________ 2013.http://www.tropicalforages.info/key/Forages/Media/Html/Setaria_sphacelata_var._splendida.htm
diakses berkala tanggal 25 Desember 2013
Google.2013.http//www.google.com/search/kata
kunci. Diakses berkala 25 desember 2013
,2013.http//translate.google.com/kata
kunci/ diakses berkala 28 Desember 2013
LAMPIRAN
Terima kasih, sangat bermanfaat
ReplyDelete